Kegiatan dalam Pemberdayaan Perempuan melalui Kelompok Gender
78 Ibu dalam satu pembelajaran sehingga adanya persamaan
persepsi dan kepahaman. c
Usaha Mandiri BertaniBercocok Tanam Tindak lanjut dari program kelompok Gender ibu adalah
usaha mandiri budidaya jamur.Seperti yang dituturkan oleh FH selaku peserta Kelompok Gender Ibu sebagai berikut :
“Kalo sekarang pribadi karena dikasih modal usaha, bisa buat usaha nanam bibit atau bertenak ayam
atau bebek yang penting uangnya dipake buat itu bukan yang lain. Terus ada kesepakatan untuk
berternak ayam masing- masing di rumah” CW 4,
19042016 Dari penuturan diatas menunjukkan bahwa tindak
lanjut program Kelompok Gender ialah para anggota Kelompok Gender diberi dana stimulant untuk modal usaha
pembibitan tanaman secara individu. Bentuk kegiatan tindak lanjut yang lain untuk program Kelompok Gender
diutarakan oleh Ibu YI selaku pengelola PKBM dan penyelenggara sebagai berikut:
“Lha sekarang yang anggota gender ibu malah lebih diperhatikan dengan tindak lanjut diikutsertakan
KUBE Kelompok Usaha Kerja Bersama kalau disini usaha jamur, itu juga salah satu imbas
adanya kelompok Gender tadi. Tapi ya tidak semuanya ikut mbak hanya 13 orang saja.
Kelompok gender mendapat hibah untuk untuk usaha. Kalau sekarang baru usaha simpan pinjam
dan pertemuan yang membahas usaha
” CW 1, 14042016
79 Dari penuturan diatas dapat dipahami bahwa
sebagian besar yaitu 13 anggota Kelompok Gender diikutsertakan dalam KUBE Kelompok Usaha Bersama
budidaya jamur. Yang merupakan imbas dari pelatihan pertanian yang ada dalam program Kelompok Gender.
Kegiatan ini juga merupakan kegiatan pemberdayaan perempuan yang digagas untuk anggota Kelompok Gender.
Kegiatan yang lain sebagai kegiatan tambahan yang masih berlangsung
ialah ketika
ada mahasiswa
yang melaksanakan praktek di PKBM Candi Rejo.
Dari penjabaran diatas maka dapat dimengerti bahwa kegiatan tindak lanjut program Kelompok Gender
ada tiga macam yaitu: pengembangan usaha mandiri berternak dan bercocok tanam, keikutsertaan anggota dalam
usaha budidaya jamur, dan program tambahan yang disusun oleh mahasiswa yang melakukan praktek kuliah di PKBM
Candi Rejo. Namun menjalankan usaha mandiri bertani dalam
program Kelompok Gender Ibu tidak berlangsung optimal, hal ini diungkapkan oleh Ibu WR berikut ini:
“tanaman juga nggak memuaskan hasilnya. Mau memulai lagi sudah sibuk dengan urusan sendiri-
sendiri, wis lungkrah ” CW 7, 02052016
Juga diperkuat dengan pernyataan Ibu WI seperti berikut:
80 “tanaman dimakan ayam mbak. Udah berbuah
beberapakali, cabe juga dimakan ayam karena nggak dikurung” CW 6, 21042016
2 Kegiatan Kelompok Gender Bapak
Kegiatan yang ada dalam Kelompok gender Bapak sebagai pendukung dari implementasi pemberdayaan perempuan berdasarkan
hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: a
Pembelajaran Teori Konsep Gender Pembelajaran teori ialah pembelajaran yang dilakukan sebagai
usaha membangun wawasan anggota Kelompok Gender Bapak, sehingga anggota Kelompok Gender baik laki-laki maupun
perempuan memiliki pemahaman yang sama terkait konsep gender, tidak muncul lagi kesalahan persepsi gender. Kegiatan
seperti yang diutarakan oleh Bapak BI selaku anggota aktif Kelompok Gender Bapak sebagai berikut:
“Ada penyuluhan terkait gender juga” CW 9, 02052016 Hal ini juga disampaikan oleh AA yang juga merupakan anggota
Kelompok Gender sebagai berikut: “Ada penyuluhan terkait gender juga” CW 11, 14052016
Serupa dengan yang diucapkan oleh Ibu YI selaku penyelenggara program, seperti berikut:
“Ada pembelajaran teori dan praktek. Teori terkait gender sama keterampilan” CW 1, 14042016
81 b
Pembelajaran Praktek Bertani dan berternak Pembelajaran praktek yang diikuti oleh Kelompok Gender Bapak
adalah praktek bertani dan berternak yang dilakukan bersama- sama dengan Kelompok Gender Ibu, mulai membuat kompos
sampai cara membuat pakan ayam. Hal ini disampaikan oleh Ibu IS selaku Tutor pendamping Kelompok Gender sebagai berikut:
“ bapak-bapak diajari berternak terus bareng-bareng nandur uwit, bapak-bapak sig macul ibu-ibu nandur iku
sak kelinganku Kelompok Gender Ibu sama ada teorinya terkait gender dan teori sebelum praktek nandur uwit dan
berternak kuwi ” CW 10, 13052016
Hal ini serupa dengan pernyataan dari Bapak AA sebagai berikut: “terus praktek bercocok tanam. Itu semua dilaksanakan
bersama antara bapak dan ibu” CW 11, 14052016 Serupa diungkapkan oleh Ibu YA selaku anggota Kelompok
Gender Ibu seperti berikut: “Pas pelatihan itu bapak dan ibu diundang bersama kok
mbak ” CW 5, 19042016
c Usaha mandiri Berternak Ayam
Tindak lanjut dari program pemberdayaan perempuan dengan dukungan Kelompok Gender Bapak ini ialah usaha mandiri
berternak ayam. Setiap anggota Kelompok Gender diberi modal dan diberi kesempatan untuk membuka usaha ternak ayam skala
keluarga dirumah dengan bantuan sang istri. Hal ini diungkapkan oleh ibu MA yang juga memiliki suami yang merupakan anggota
Kelompok Gender seperti berikut:
82 “Terus dikasih keterampilan beternak ayam yang laki- laki
beli ayam terus dipelihara di rumah anggota masing- masing” CW 2, 19042016
Bapak AA juga menyatakan bahwa penentuan usaha berdasarkan kesepakatan antara Kelompok Gender Bapak dan Kelompok
Gender Ibu seperti yang tertera berikut ini: “Terus terakhir dikasih modal usaha berternak. Semua
kesepakatan kok antara Kelompok Gender Bapak dan Kelompok Gender Ibu
” CW 11, 14052016 Bapak IL juga menyatatakan hal yang sama seperti berikut:
“kalo berternak ayamnya dikasih modal per anggota, dan memelihara di rumah masing-
masing” CW 12, 14052016
Dari hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk kegiatan pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Gender baik Ibu
maupun Bapak sebagai pendukung pemberdayaan perempuan tersebut ialah sebagai berikut:
1. Kegiatan Pembelajaran materi terkait wawasan gender dilaksanakan
pada Kelompok Gender Ibu dan Kelompok Gender Bapak dalam waktu yang bersamaan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi
terkait konsep gender. 2.
Kegiatan pembelajaran praktek bertani yaitu pembibitan di pot polybag dilaksanakan oleh Kelompok Gender Bapak dan Kelompok
Gender ibu dengan tujuan penerapan dari kesetaraan gender yang melibatkan laki-laki dan perempuan. Dan kegiatan pembelajaran
praktek lebih banyak untuk Kelompok Gender terkait keterampilan seperti membatik.
83 3.
Kegiatan Usaha Mandiri atau tindak lanjut program dilaksanakan oleh Kelompok Gender Bapak dan Kelompok Gender Ibu yang
membedakan ialah Kelompok Gender Ibu Usaha Bertani sementara Kelompok Gender Bapak berternak ayam, keputusan ini diambil
berdasarkan kesepakatan bersama antara Kelompok Gender Ibu dan Kelompok Gender Bapak
Dari ketiga bentuk kegiatan diatas maka dapat dilihat bahwa kegiatan pemberdayaan perempuan Melalui Kelompok Gender di PKBM Candi rejo
melibatkan laki-laki dan perempuan sebagai wujud dari tujuan dibentuknya Kelompok Gender yaitu menyetarakan antara laki-laki dan perempuan
dalam lingkup keluarga sehingga dapat menimbulkan keadilan gender dalam rumah tangga.