Faktor Penghambat dalam Kegiatan Kelompok Gender Ibu

117 “Kendalanya mulang wong dewasa kan kudu sabar, waktunya kan juga menyesuaikan mereka bisanya kapan bukan mereka menyesuaikan kita jadi kadang nggak cocok waktunya, penyesuaikan waktu kendalanya ’’ CW 10, 13052016 5 Faktor cuaca hujan yang menyebabkan anggota kelompok tidak berangkat untuk mengikuti kegiatan. Hal ini disampaikan oleh Ibu YI sebagai berikut: “Kendalanya anggota gender terkadang kalau diberi keterampilan angel le datang, suwi ndandak enten- entenan, kalau hujan ra mangkat ” CW 1, 14042016 Hal ini serupa dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti ketika melaksanakan program keterampilan untuk Kelompok Gender. Ketika turun hujan banyak dari anggota yang tidak hadir dan antara satu dengan yang lain harus menunggu satu sama lain sehingga jam pelaksanaan program mundur atau molor.

d. Faktor Penghambat Kelompok Gender Bapak

Faktor penghambat dari Kelompok Gender Bapak adalah sebagai berikut: 1 Usaha ternak ayam tidak lancar dikarenakan terkena flu burung Usaha ternak ayam yang dijalankan oleh Kelompok Gender bapak tidak Berjalan lancar dikarenakan terkena wabah flu burung. Hal ini diutarakan oleh Bapak TH sebagai berikut: “keneng flu burung kui, terus udah nombok tidak ada modal lagi” CW 3, 19042016 Sama halnya yang dialami oleh Ibu MA yang merupakan istri dari TH seperti berikut: 118 “ayam kena flu burung ayam habis dan tombok nggak ada dana lagi mbak” CW 2, 19042016 Ibu FH yang merupakan istri dari bapak AA juga mengungkapkan hal yang sama seperti berikut: “berternak bebek dan sempat memelihara bebek dan dijual, tapi terus kena flu burung jadi pada mati dan nggak dilan jutkan lagi” CW 4, 19042016 2 Faktor Kerja Faktor kerja juga merupakan faktor penghambat dari program Kelompok Gender, hal ini diungkapkan Bapak BI sebagai berikut: “Saya sering nggak bisa karena kerja mbak” CW 9, 02052016 Sama halnya yang diungkapkan oleh Bapak AA yang lebih memprioritaskan kerja seperti berikut ini: “Ngeboti gawean mb kalo baru panen dan sebagainya” CW 11, 14052016 Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak IL yang membuka jasa cukur sebagai berikut: “kalo pribadi kerja mb, harus jaga salon cukur” CW 12, 14052016 3 Cuaca tidak mendukung Cuaca yang tidak mendukung seperti hujan juga menjadi faktor penghambat dalam Kegiatan Kelompok Gender bapak, seperti yang diungkapkan oleh Ibu YI sebagai berikut: “kalau hujan ra mangkat”CW 1, 14042016 119 Dari hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dari Kelompok Gender ialah: a Kurang kompaknya anggota gender sehingga waktu molor harus menunggu anggota yang lain. b Faktor anggota gender yang terkadang enggan untuk mengikuti kegiatan gender. c Faktor anak yang rewel juga harus merawat orang tua. d Waktu yang kadang tidak cocok antara tutor dan anggota gender. e Faktor cuaca hujan yang menyebabkan anggota kelompok tidak berangkat untuk mengikuti kegiatan. f Usaha ternak ayam tidak lancar dikarenakan terkena flu burung. g Faktor Kerja h Cuaca tidak mendukung 120 Tabel 9. Ringkasan hasil penelitian No Indikator Hasil Penelitian 1. Implementasi Pemberdayaan Perempuan a. Kegiatan Pemberdayaan Perempuan 1 Kelompok Gender Ibu 2 Kelompok Gender Bapak i. Pembelajaran teori konsep Gender ii. Pembelajaran praktek keterampilan bertani dan membatik iii. Usaha bertani yaitu pembibitan sayur mayur dan budidaya jamur i. Pembelajaran teori Konsep Gender ii. Pembelajaran praktek bertani iii. Usaha berternak ayam b Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan 1 Kelompok Gender Ibu 2 Kelompok Gender Bapak Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan dalam Kelompok Gender dilakukan secara bertahap yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan program berupa pembelajaran teori konsep gender dan praktek keterampilan bertani dan membatik, evaluasi program, keberlanjutan program dan pendampingan program. Pelaksanaan pemberdayaan ini melibatkan berbagai pihak, pihak yang memiliki peranan penting dalam pemberdayaan perempuan ini ialah Penyelenggara dan tutor. Tahap persiapan meliputi: sosialisasi kepada stakeholder para pemangku kepentingan, identifikasi sasaran dalam Pendidikan Luar Sekolah biasa disebut juga analisis kebutuhan, koordinasi penyelenggara dan tutor, tutor membuat RPP, sosialisasi program terhadap sasaran program dan kesepakatan dalam Kelompok Gender. Tahap pelaksanaan meliputi: pelaksanaan pembelajaran teori konsep gender dan praktek bertani. Tahap evaluasi dilaksanakan oleh penyelenggara dan tutor untuk