Uji Outlier Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 5. Uji Normalitas [Assessment of normality] Variable min max kurtosis c.r. Z5 3 7 -1,213 -2,475 Z4 3 7 -1,315 -2,684 Z3 3 7 -0,816 -1,666 Z2 3 7 -1,2 -2,45 Z1 3 7 -0,989 -2,018 Y4 3 7 -1,19 -2,429 Y3 3 7 -1,163 -2,373 Y2 3 7 -1,187 -2,423 Y1 3 7 -0,963 -1,966 X1 3 7 -0,986 -2,012 X2 3 7 -1,083 -2,211 x3 3 7 -1,275 -2,604 x4 3 7 -1,045 -2,133 X5 3 7 -1,145 -2,337 Multivariate -7,01 -1,656 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 12. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada dibawah + 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Pengujian linieritas dilakukan dengan mengamati scatter-plot , dimana hasilnya menunjukkan hubungan antara variabel terikat dan bebas relatif normal.

5.4.5. Uji Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariat Hair, 1998. Evaluasi terhadap outlier Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. multivariate antar variabel perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick Fidel, 1996. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan mengg unakan χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut : Tabel 6. Residual Statistics Std. Deviation Predicted Value 26,810 76,720 50,500 9,840 100 Std. Predicted Value -2,407 2,664 0,000 1,000 100 Standard Error of Predicted Value 7,470 15,200 11,300 1,560 100 Adjusted Predicted Value 16,620 79,020 50,210 11,380 100 Residual -48,640 62,190 0,000 27,290 100 Std. Residual -1,652 2,111 0,000 0,927 100 Stud. Residual -1,822 2,370 0,004 1,008 100 Deleted Residual -59,230 78,380 0,290 32,360 100 Stud. Deleted Residual -1,848 2,438 0,005 1,015 100 Mahalanobis Distance MD 5,374 25,387 13,860 4,048 100 Cooks Distance 0,000 0,098 0,013 0,015 100 Centered Leverage Value 0,054 0,256 0,140 0,041 100 a Dependent Variable : NO. RESP Mahalanobis Distance N Terdapat Outlier Apabila 36,124 Minimum Maximum Mean Sumber : Lampiran 5. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Deteksi terhadap multivariat outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers . Nilai χ 2 0.001 dengan jumlah variabel 100 adalah sebesar 25,387. Hasil analisis Mahalanobis diperoleh nilai 36,124 yang lebih kecil dari χ 2 tabel 25,387 tersebut. Dengan demikian terjadi tidak multivariate outliers antar variable dan tidak ada yang harus dieliminasi sehingga N pada analisis selanjutnya tetap sebesar 100 responden.

5.4.6. Uji Multicolinierity dan Singularity