Evaluasi Model One – Step Approach – Hasil Modifikasi

mengidentifikasikan bahwa model one step approach masih dihadapkan pada masalah interdepensi antara model pengukuran faktor dan indikatornya dan model struktural hubungan kausal antar faktor. One step approach modifi modification indices dapat dapat mengatasi masalah tersebut dengan menghubungkan dengan garis bermata dua anak panah.

5.5.2. Evaluasi Model One – Step Approach – Hasil Modifikasi

Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Budaya Organisasi X5 er_5 1 1 x4 er_4 1 x3 er_3 1 X2 er_2 1 X1 er_1 1 Kinerja Organisasi Y1 er_6 1 1 Y2 er_7 1 Y3 er_8 1 Y4 er_9 1 Kepuasan Kerja Karyawan Z1 er_10 1 1 Z2 er_11 1 Z3 er_12 1 Z4 er_13 1 Z5 er_14 1 d_BO d_K3 d_KO 1 1 1 Tabel 8. Data Modifikasi Covariances Covariances Ustd Std Estimate Estimate er_8 -- er_9 0,652 0,429 0,000 er_4 -- er_2 -0,415 -0,424 0,007 er_4 -- er_14 0,435 0,340 0,006 Prob. Sumber : Lampiran 8. Gambar 3 : Model Pengukuran dan Struktural : Budaya Organisasi, Kinerja Organisasi, dan Kepuasan Kerja Karyawan, Model Specification : One Step Approach – Modification. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 9. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modification Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1,711 ≤ 2,00 baik Probability 0,969 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 baik GFI 0,935 ≥ 0,90 baik AGFI 0,904 ≥ 0,90 baik TLI 1,141 ≥ 0,95 baik CFI 1,000 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran 14. Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach – Modification Indices ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variable dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini. Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 2.022.080.382,00 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 10. Uji Hipotesis Kausalitas Regression Weights Regression Weights Ustd Std Estimate Estimate Kinerja_Organisasi -- Budaya_Organisasi 0,665 0,507 0,008 Kepuasan_Kerja_Karyawan -- Kinerja_Organisasi 0,352 0,623 0,034 Kepuasan_Kerja_Karyawan -- Budaya_Organisasi -0,002 -0,003 0,987 Prob. Sumber : Lampiran 15. Dilihat dari tingkat Probabilitas arah hubungan kausal, dapat dinyatakan bahwa : 1. Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Organisasi , dapat diterima, karena probabilitas kausalnya 0,008 ≤ 0,10 , yang berarti signifikan [positif]. 2. Kinerja Organisasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, dapat diterima , karena probabilitas kausalnya 0,034 ≤ 0,10, yang berarti signifikan [positif]. 3. Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, tidak dapat diterima , karena probabilitas kausalnya 0,987 ≥ 0,10, yang berarti tidak signifikan [negatif]. Faktor yang paling dominan berpengaruh dapat dilihat dari Standardized Estimate . 1. Arah hubungan antar variabel dapat dilihat dari nilai standardized estimate dari variabel Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Karyawan - 0,003; hasil tersebut menunjukkan membaiknya Budaya Organisasi belum dapat meningkatkan Kepuasn Kerja Karyawan 2. Arah hubungan antar variabel dapat dilihat dari nilai standardized estimate dari variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi 0,507; hasil tersebut berarti membaiknya Budaya Organisasi dapat meningkatkan Kinerja Organisasi 3. Arah hubungan antar variabel dapat dilihat dari nilai standardized estimate dari variabel Kinerja Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan 0,623; hasil tersebut menyatakan membaiknya Kinerja Organisasi dapat meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan

5.6. Pembahasan Hasil Penelitian