Kinerja Organisasi. Landasan Teori 1. Budaya Organisasi

pekerjaan secara profesional , mematuhi peraturan yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan . Perusahaan berusaha menerapkan GCG, Good and Clean Government dalam aktivitas perusahaan, dan selalu diaudit oleh lembaga audit berwenang.

5. Berupaya membangun kerjasama kelompok yang sinergistik.

Sinergi artinya searah dan saling mendukung dalam kelompok untuk menghasilkan produk yang jauh lebih baik dibanding hsil individual. Seluruh karyawan dituntut dapat melaksanakan kerjasama antar unit untuk mencapai target perusahaan.

2.1.4. Kinerja Organisasi.

Kinerja organisasi atau kinerja perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi kerja yang dapat dicapai dan mencerminkan keerhasilan manajerpengusaha. Kinerja adalah hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi Gibson, 1998, jadi kinerja organisasi merupakan hasil dari organisasi melalui perilaku orang-orang didalamnya. Penilaian kinerja organisasi dapat ditinjau dari rasio keuangan perusahaan, menurut Brigman 1995 profitabilitas merupakan ukuran keberhasilan operasi perusahaan. Perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing apabila mempunyai tingkat laba yang tinggi dari rata-rata tingkat laba normal. Tingkat laba dapat dinyatakan dalam beberapa rasio seperti : rasio Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pengembalian asset Return on Assets = ROA, rasio pengembalian modal sendiri Return on Equity. Mengukur kinerja perusahaan tidaklah sederhana, secara tradisional kinerja perusahaan diukur dari finansial dan telah dapat diterima dalam jangka waktu yang lama Kaplan dan Norton, 1992, namun pada tahun 1990-an penggunaan tolok ukur finansial mulai diketahui banyak kelemahan yang mendasar. Kaplan dan Norton mengembangkan tolok ukur perusahaan yang lebih komprehensif yang dinamakan Balanced Scorecard BSC. Menurut BSC, kinerja perusahaan untuk mencapai keberhasilan kompetitif dapat diukur dari empat bidang, yaitu berdasarkan : 1 perspektif finansial, pada perspektif ini perusahaan dituntut meningkatkan pangsa pasar, penerimaan melalui penjualan produk perusahaan, juga peningkatan efektifitas biaya dan utilitas asset.; Di PT. Petrokimia Gresik, peningkatan pangsa pasar melalui pemasaran produk pupuk ke Pertanian, industri perkebunan dan industri lainnya , juga produk non pupuk ke berbagai industri. 2 perspektif pelanggan, dengan melakukan identifikasi kebutuhan pelanggan dan segmen pasar akan sangat membantu perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Untuk PT. Petrokimia Gresik , identifikasi kebutuhan untuk perusahaan perkebunan adalah dengan menyediakan komposisi pupuk yang sesuai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kebutuhan masing-masing perusahaan perkebunan, begitu juga untuk produk non pupuk. 3 perspektif proses bisnis internal, dimana perusahaan mengidentifikasi proses-proses yang paling kritis untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan perspektif pelanggan dan peningkatan nilai finansial. Di PT. Petrokimia Gresik perspektif ini dilakukan antara lain dengan menerapkan Manajemen Risiko 4 Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran , dimana ketiga perspektif pertama diatas harus unggul, sedangkan tujuan perspektif keempat ini adalah sebagai pengendali untuk mencapai keunggulan outcome ketiga perspektif diatas. Pertumbuhan dan pembelajaran di PT.Petrokimia Gresik antara lain dengan mengembangkan pabrik-pabrik baru dan selalu melakukan perbaikan inovasi dari produk yang ada.

2.1.5. Kepuasan Kerja