Rasio – rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.
3. Rasio Aktivitas
Rasio ini mengukur seberapa besar evektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Rasio aktivitas dinyatakan
sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aktiva. Rasio aktivitas meliiputi perputaran persediaan, perputaran
piutang, perputaran aktiva, dan perputaran aktiva tetap.
4. Rasio Keuntungan
Keuntungan merupaka hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa
besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik
manajemen dalam mengelola perusahaa.
5. Rasio Penilaian
Rasio penilaian merupakan suatu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada
masyarakat investor atau pada para pemegang saham. Rasio ini memberikan informasi sebagai besar masyarakat menghargai
perusahaan, sehingga mereka mau memberi saham perusahaan dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan nilai buku
saham.
2.2.6.3 . Earning Per Share
Menurut Sutrisno 2003: 255, earning per share atau laba per lembar saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan perlembar saham pemilik. Sedangkan Menurut Tandelilin 2010: 373-374, komponen
penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah per lembar saham atau lebih dikenal sebagai Earning Per Share
EPS. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Rumus untuk menghitung EPS suatu
perusahaan adalah sebagai berikut.
EPS= Tandelilin,2010
: 374
2.2.6.4. Price Earning Ratio
Menurut Sutrisno 2003: 256, rasio ini mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang
akan diperoleh oleh para pemegang saham. Pendekatan PER untuk menghitung berapa kali nilai earning yang
tercermin dalam harga suatu saham. Dengan kata lain, PER menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap
earning perusahaan. Tandelilin, 2010: 320.
Rumus untuk menghitung PER suatu saham adalah dengan membagi harga saham perusahaan terhadap earning per lembar saham.
Secara matematis, rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut:
PER = Tandelilin,2010
: 320
2.2.7. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham 2.2.7.1. Pengaruh
Earning Per Share EPS Terhadap Harga Saham
Menurut Residual Equity Theory yang dikemukakan oleh William Paton bahwa pemegang saham biasa dianggap sebagai pemilik usaha
yang sebenarnya. Teori ekuitas residual berdasarkan pada perhitungan pendapatan per lembar saham EPS. Keperluan pendekatan ini untuk
memperhalus informasi yang lebih baik untuk para pemegang saham dalam mengambil keputusan dan dalam memperkirakan deviden yang
mungkin diterima dimasa datang Shim dan Siegel, 2002 :373 dalam Rifai 2006
Menurut Stice dan Skousen 2005: 647, terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan earning dan perubahan saham. Apabila EPS
tinggi, investor menganggap perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang, karena investor percaya bahwa nilai suatu
saham akan bergantung pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setiap lembar saham. Apabila EPS yang dihasilkan
sesuai dengan harapan investor, maka keinginan investor untuk