Menurut Santoso 2002:301 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah:
a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas.
b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas.
3.4.3. Teknik Analisis
Teknik analisis dalam penelitian ini tergolong dalam analisis kuantitatif yaitu suatu teknik analisis dimana data – data yang berbentuk
angka – angka dengan membandingkan melalui perhitungan dan mengaplikasikannya dengan berbagai rumus statistik yang sesuai. Dalam
penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut :
Y= β + β X + β X + e
Sumber : Anonim, 2009 : L-21 Keterangan :
Y = harga saham
β =
konstanta X
= earning per share
EPS X
= price earning ratio
PER
β ,β = Koefisien Regresi
e = Kesalahan Baku
3.4.4. Uji Hipotesis
1. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh X
1
, X
2,
terhadap Y. prosedur Uji F dengan kriteria sebagai berikut:
a. H
: β
1
= β
2
= 0 model regresi yang dihasilkan tidak cocok
H
1 :
β
1
= β
2
≠ 0 model regresi yang dihasilkan cocok b.
Level signifikan β = 0,05
c. Kriteria pengujian :
Jika nilai probabilitas P value signifikan 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak. Jika nilai probabilitas P value signifikan 0,05
maka H di tolak dan H
1
diterima.
2. Uji t
Uji t dapat digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh antara variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen, digunakan uji t dengan prosedur sebagai berikut: a.
Hipotesis H
: β
= 0 secara parsial tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
H
1
: β
1
≠ 0 secara parsial terdapat pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel terikat
b. Level of signifikan
β = 0,05 c.
Ketentuan pengujian: 1.
Jika nilai probabilitas P value signifikan 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak. 2.
Jika nilai probabilitas P value signifikan 0,05 maka H
ditolak dan H
1
diterima.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. PT. Bursa Efek Indonesia BEI
Penggabungan PT Bursa Efek Surabaya BES ke dalam PT Bursa Efek Jakarta BEJ yang kemudian menjadi PT Bursa Efek
Indonesia BEI, telah efektif mulai tanggal 30 November 2007. Bursa hasil merger tersebut telah memulai operasional pertamanya pada
tanggal 3 Desember 2007. Bursa saat ini memfasilitasi perdagangan ekuiti, surat utang, dan perdagangan derivatif. Hadirnya Bursa Efek
Indonesia ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi industri Pasar Modal di Indonesia dan menambah daya tarik masyarakat untuk
berinvestasi. Sinergi merger ini diharapkan akan semakin meningkatkan pertumbuhan Pasar Modal kita, baik dalam
kapitalisasi pasar, jumlah emiten, dan jumlah investor baik lokal maupun asing.
Harapan kedepan Pasar Modal Indonesia akan menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.
50