Arus Jenuh Dasar S Arus Jenuh Nyata S

22 Tabel 2.5 Faktor penyesuaian untuk tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan kendaraan tak bermotor F SF Tipe Lingkungan Hambatan Samping Tipe Fase Ratio Kendaraan Tidak Bermotor 0,00 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 Komersial COM Tinggi Terlawan 0,93 0,88 0,84 0,79 0,74 0,70 Terlindung 0,93 0,91 0,88 0,87 0,85 0,81 Sedang Terlawan 0,94 0,89 0,85 0,80 0,75 0,71 Terlindung 0,94 0,92 0,89 0,88 0,86 0,82 Rendah Terlawan 0,95 0,90 0,86 0,81 0,76 0,72 Terlindung 0,95 0,93 0,90 0,89 0,87 0,83 Perumahan RES Tinggi Terlawan 0,96 0,91 0,86 0,81 0,78 0,72 Terlindung 0,96 0,94 0,92 0,89 0,86 0,84 Sedang Terlawan 0,97 0,92 0,87 0,82 0,79 0,73 Terlindung 0,97 0,95 0,93 0,90 0,87 0,85 Rendah Terlawan 0,98 0,93 0,88 0,83 0,80 0,74 Terlindung 0,98 0,96 0,94 0,91 0,88 0,86 Akses Terbatas RA TinggiSedang Rendah Terlawan 1,00 0,95 0,90 0,85 0,80 0,75 Terlindung 1,00 0,98 0,95 0,93 0,90 0,88 Sumber : Departemen P.U. 1997 c. Faktor Jarak Parkir Tepi Jalan F P Faktor jarak parkir tepi jalan dapat disesuaikan dengan rumus sebagai berikut : F P = [Lp3-Wa-2xLp3-gWa]g 2.6 Dimana: Fp = Faktor jarak parkir tepi jalan Wa = Lebar pendekat m g = Waktu hijau detik Lp = Jarak antara garis henti dan kendaraan yang parkir pertama m d. Faktor Penyesuaian Belok Kanan F RT Faktor koreksi terhadap arus belok kanan pada pendekat yang ditinjau, dapat dihitung dnegan rumus: F RT = 1 + P RT x 0,26 2.7 Dimana: P RT = Q RT Qtotal, Rasio untuk lalu lintas yang berbelok ke kanan e. Faktor Penyesuaian Belok Kiri F LT Faktor koreksi terhadap arus belok kiri pada pendekat yang ditinjau, dapat dihitung menggunakan rumus: F LT = 1 - P LT x 0,16 2.8 Dimana: P LT = Q LT Qtotal, Rasio untuk lalu lintas yang berbelok kiri 23

2.11 Rasio Arus FR

Rasio arus FR merupakan perbandingan antara arus lalu lintas dan arus jenuh nyata S pada setiap pendekat yang ditinjau. Departemen P.U.,1997. Rasio arus dapat dihitung menggunakan rumus: FR = QS 2.9 Dimana: Q = Arus lalu lintas smpjam S = Arus jenuh nyata smpjam hijau Nilai kritis FR crit maksimum dari rasio arus simpang diperoleh dari penjumlahan rasio arus kritis dari masing-masing pendekat simpang. Dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: IFR = ∑ FR crit 2.10 Dari kedua nilai di atas maka diperoleh rasio fase Fase Ratio PR untuk tipe fase yaitu: PR = FR crit IFR 2.11 Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: a. Jika nilai FRcrit 0.8 ini menunjukkan pada pendekat tersebut telah terjadi kemacetan dan simpang dalam kondisi jenuh. b. Jika nilai IFR mendekati atau lebih dari 1 maka simpang sudah dalam keadaan lewat jenuh dan akan dihasilkan waktu siklus yang tinggi sehingga tundaan rata-rata simpang meningkat. 2.12 Waktu Siklus dan Waktu Hijau 2.12.1 Waktu Siklus Sebelum Penyesuaian c ua Waktu siklus adalah waktu untuk urutan lengkap dan indikasi sinyal Departemen P.U.,1997. Waktu siklus sebelum penyesuaian Cua untuk pengendalian waktu tetap dapat dihitung menggunakan rumus: c ua = 1,5 x LTI+51-IFR 2.12 Dimana: Cua = Panjang siklus sebelum penyesuaian detik LTI = Jumlah waktu yang hilang setiap siklus detik FR = Arus dibagi dengan arus jenuh QS

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus : Jalan Gajah Mada – Jalan K.H. Wahid Hasyim

30 194 127

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PURWOSARI SURAKARTA (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Hasanudin, Jalan Perintis ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PURWOSARI SURAKARTA (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Hasanudin, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Brigjen Slamet Riya

0 3 14

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL BUGISAN YOGYAKARTA EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL BUGISAN YOGYAKARTA ( Studi Kasus : Jalan Bugisan – Jalan Sugeng Jeroni – Jalan Madumurti).

0 5 18

ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL JALAN YOS SUDARSO – JALAN PAHLAWAN KABUPATEN MANOKWARI ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL JALAN YOS SUDARSO – JALAN PAHLAWAN KABUPATEN MANOKWARI – PAPUA BARAT.

0 3 19

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Jalan Ahmad Yani Kartasuro, Surakarta ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Jalan Ahmad Yani Kartasuro, Surakarta.

0 3 22

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL FRONTAGE ROAD JALAN AHMAD YANI SURABAYA.

0 0 106

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta).

0 0 5

Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Simpang Tiga Jalan Diponegoro - Jalan Bima Kabupaten Klaten.

0 1 4

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8

KATA PENGANTAR - EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL FRONTAGE ROAD JALAN AHMAD YANI SURABAYA

0 0 16