Fase Sinyal TINJAUAN PUSTAKA

17 4. Tiga 3 Fase dengan Early Cut Off Adalah pengaturan lampu lalu lintas tiga fase dengan memutuskan lebih awal gerak belok kanan, untuk menaikkan kapasitas untuk gerak lurus seperti Gambar 2.9 berikut: Gambar 2.9 Pengaturan tiga fase dengan early cut off Sumber : Departemen P.U. 1997 5. Empat 4 Fase Adalah pengaturan lampu lalu lintas dengan empat fase dengan arus berangkat dari satu-persatu pendekat pada saatnya masing-masing seperti Gambar 2.10 berikut: Gambar 2.10 Pengaturan empat fase Sumber : Departemen P.U. 1997

2.9 Tipe Pendekat dan Lebar Pendekat Efektif

2.9.1 Tipe Pendekat

Pada simpang dilihat kondisi yang berlaku, apakah simpang termasuk kondisi terlindung atau terlawan. Jika arus yang berangkat tanpa konflik dengan lalu lintas dari arah berlawanan, maka pendekat tersebut disebut sebagai pendekat tipe P terlindung. Sedangkan jika arus yang berangkat dengan konflik atau terjadi konflik dengan lalu lintas dari arah berlawanan, maka pendekat tersebut 18 disebut sebagai pendekat tipe O terlawan. Pada Gambar 2.11 diperlihatkan beberapa jenis konfigurasi pendekat. Tipe Pendekat Keterangan Contoh pola-pola pendekat Terlindung P Arus berangkat tanpa konflik dengan lalu lintas dari arah berlawanan Jalan satu arah Jalan satu arah Simpang T Jalan dua arah, gerakan belok kanan terbatas Jalan dua arah, fase sinyal terpisah untuk masing-masing arah Terlawan O Arus berangkat dengan konflik dengan lalu lintas dari arah berlawanan Jalan dua arah, arus berangkat dari arah-arah berlawanan dalam fase yang sama. Semua belok kanan tidak terbatas. Gambar 2.11 Penentuan tipe pendekat Sumber : Departemen P.U. 1997

2.9.2 Lebar Pendekat Efektif

Lebar pendekat efektif We, ditentukan berdasarkan data dari lebar pendekat Wa, lebar masuk W masuk dan lebar keluar W keluar . Untuk semua pendekat, apabila pergerakan belok kiri langsung left turn on red diperkenankan dan tidak terpengaruh oleh pergerakan lain dalam pendekat pergerakan belok kiri langsung dapat melewati antrian kendaraan dengan arah atau membelok kanan pada saat lampu merah, maka lebar efektif ditentukan berdasarkan nilai dari : We = W masuk 19 = Wa - W LTOR 2.3 Jumlah lajur dalam satu kaki persimpangan ditentukan dari lebar jalur efektif Wce untuk segmen jalan, sesuai pada Tabel 2.2 berikut ini : Tabel 2.2 Jumlah lajur Lebar Jalur Efektif Wce m Jumlah Lajur 5,00 – 10,50 2 10,50 – 16,00 4 Sumber : Departemen P.U. 1997

2.10 Arus Jenuh

Arus jenuh adalah besarnya keberangkatan antrian di dalam suatu pendekat selama kondisi yang ditentukan Departemen P.U., 1997. Hubungan antara waktu hijau efektif dengan besarnya keberangkatan antrian pada suatu periode hijau jenuh penuh dapat dilihat ada Gambar 2.12. Gambar 2.12 Model dasar untuk arus jenuh Sumber : Departemen P.U. 1997

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus : Jalan Gajah Mada – Jalan K.H. Wahid Hasyim

30 194 127

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PURWOSARI SURAKARTA (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Hasanudin, Jalan Perintis ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PURWOSARI SURAKARTA (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Hasanudin, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Brigjen Slamet Riya

0 3 14

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL BUGISAN YOGYAKARTA EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL BUGISAN YOGYAKARTA ( Studi Kasus : Jalan Bugisan – Jalan Sugeng Jeroni – Jalan Madumurti).

0 5 18

ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL JALAN YOS SUDARSO – JALAN PAHLAWAN KABUPATEN MANOKWARI ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL JALAN YOS SUDARSO – JALAN PAHLAWAN KABUPATEN MANOKWARI – PAPUA BARAT.

0 3 19

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Jalan Ahmad Yani Kartasuro, Surakarta ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Jalan Ahmad Yani Kartasuro, Surakarta.

0 3 22

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL FRONTAGE ROAD JALAN AHMAD YANI SURABAYA.

0 0 106

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta).

0 0 5

Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Simpang Tiga Jalan Diponegoro - Jalan Bima Kabupaten Klaten.

0 1 4

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8

KATA PENGANTAR - EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL FRONTAGE ROAD JALAN AHMAD YANI SURABAYA

0 0 16