28
2.13.4 Kendaraan Terhenti NS
Angka henti NS masing – masing pendekat yang didefinisikan sebagai jumlah rata – rata kendaraan berhenti per smp, ini termasuk henti berulang
sebelum melewati garis stop persimpangan Departemen P.U.,1997. Dihitung dengan rumus :
NS = 0,9 x
x3600 Qxc
NQ
tot
stopsmp 2.21
Dimana : c
= Waktu siklus detik Q
= Arus lalu lintas smpjam Jumlah kendaraan terhenti N
sv
: N
sv
= Q x NS smpjam 2.22
Laju henti untuk seluruh simpang : NS
Total
=
Total SV
Q N
2.23
2.13.5 Tundaan Delay
Tundaan adalah rata – rata waktu tunggu tiap kendaraan yang masuk dalam pendekat Departemen P.U., 1997. Tundaan pada persimpangan terdiri
dari 2 komponen yaitu tundaan lalu lintas DT dan tundaan geometrik DG : D
j
= DT
j
+ DG
j
2.24 Dimana :
D
j
= Tundaan rata – rata pendekat j detiksmp DT
j
= Tundaan lalu lintas rata – rata pendekat j detiksmp DG
j
= Tundaan geometrik rata – rata pendekatj detiksmp 1. Tundaan lalu lintas DT yaitu akibat interaksi antar lalu lintas pada
persimpangan dengan faktor luar seperti kemacetan pada hilir pintu keluar dan pengaturan manual oleh polisi, dengan rumus :
DT
j
=
j j
j j
C NQ
DS GR
GR c
3600 1
1 5
,
1 2
2.25
Atau DT
j
=
j
C x
NQ cxA
3600
1
2.26
29 A =
1 1
5 ,
2 j
j j
DS GR
GR
2.27
Dimana: c
= Waktu siklus detik C
= Kapasitas smpjam DS
= Derajat kejenuhan GR
= Rasio hijau gc detik NQ
1
= Jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya
Gambar 2.15 Penetapan tundaan lalu lintas rata-rata
Sumber : Departemen P.U. 1997
2. Tundaan geometrik DG adalah tundaan akibat perlambatan percepatan pada simpang atau akibat terhenti karena lampu merah.
DG
j
= 1 – P
sv
x P
T
x 6 + P
sv
x 4 2.28
Atau masukkan DG
j
rata – rata 6 detiksmp. Dimana :
P
sv
= Rasio kendaraan terhenti pada pendekat P
T
= Rasio kendaraan berbelok pada pendekat 3. Tundaan rata – rata simpang D
I
adalah jumlah tundaan rata – rata tiap pendekat dikalikan dengan rumus tiap pendekat ∑ Q x D
I
30 dibagi dengan aruslalu lintas total Q
total
. Dihitung menggunakan rumus:
DI = ∑ Q x D
I
Q
total
2.29 Dimana:
Q
total
= Arus lalu lintas yang masuk total termasuk Q
LTOR
smpjam D
I
= Tundaan rata – rata simpang detiksmp ∑ Q x D
I
= Jumlah tundaan rata – rata tiap pendekat detiksmp
2.14 Tingkat Pelayanan Persimpangan
Tingkat pelayanan persimpangan adalah suatu ukuran kuantitatif yang memberikan gambaran dari pengguna jalan mengenai kondisi lalu lintas aspek
dari tingkat pelayanan dapat berupa kecepatan dan waktu tempuh, kepadatan, tundaan kenyamanan, keamanan, dan lain – lain TRB, 1994. Pada analisis
kapasitas didefinisikan enam tingkat pelayanan. Hubungan tundaan delay dengan tingkat pelayanan terbaik A dan tingkat pelayanan F yang terburuk.
Hubungan tundaan delay dengan tingkat pelayanan sebagai acuan penilaian persimpangan, seperti Tabel 2.7 berikut :
Tabel 2.7 Hubungan tundaan dengan tingkat pelayanan Tundaan detiksmp
Tingkat pelayanan 5,0
A 5,1 – 15,0
B 15,1 – 25,0
C 25,1 – 40,0
D 40,1 – 60.0
E 60,0
F
Sumber : TRB., 1994
a. Tingkat pelayanan A berarti operasi pada simpang memiliki tundaan yang sangat rendah kurang dari 5,0 detik perkendaraan. Hal ini terjadi
bila sebagian besar kendaraan datang pada saat hijau sehingga banyak kendaraan yang tidak berhenti. Panjang siklus yang pendek juga dapat
menghasilkan tundaan rendah.