Pengendalian Lampu Lalu Lintas

11 1. Alat pengatur waktu tetap dengan program tunggal single Alat pengatur adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk memprogram rencana penyalaan timing plan alat pemberi isyarat lalu lintas APILL. Alat pengatur waktu tetap dengan program tunggal single ini memiliki kemampuan terbatas yaitu hanya 1 satu program waktu dalam sehari untuk mengalirkan arus lalu lintas yang bergerak dari setiap kaki persimpangan sangat berubah-ubah setiap jam dalam sehari. Inilah kelemahan dari alat pengatur ini, dan sangat cocok untuk volume lalu lintas rendah dan tetap sepanjang hari serta harganya relatif murah. 2. Alat pengatur waktu tetap dengan program banyak multi Perkembangan terbaru sebagai pengembangan alat pengatur waktu tetap program tunggal single adalah alat pengatur waktu tetap dengan program banyak multi. Alat pengatur ini relatif fleksibel walaupun tidak sebaik alat pengatur waktu otomatis actuated memiliki kemampuan cukup baik, yaitu memiliki program waktu lebih dari 8-10 rencana penyalaan timing plan waktu siklus ditambah flashing dalam sehari dan jumlah fase yang dapat diatur sesuai dengna keinginan. Rencana penyalaan timing plan untuk hari tertentu dan hari khusus seperti Nyepi dapat diprogramkan. Lalu lintas pada suatu persimpangan yang diatur dengan alat pemeberi isyarat lalu lintas harus mematuhi aturan yang disampaikan oleh isyarat lampu tersebut. Keberhasilan dari pengaturan ini dengan alat pemeberi isyarat lalu lintas ditentukan dengan berkurangnya kecelakaan pada persimpangan yang bersangkutan.

2.6 Area Traffic Control System ATCS

ATCS merupakan suatu sistem pengatur lampu lalu lintas terpusat yang mempunyai kemampuan untuk manajemen lalu lintas dengan mengkoordinasikan antar persimpangan dari pusat kontrol ATCS, sehingga diperoleh suatu kondisi pergerakan lalu lintas pada ruas jalan yang efektif dan efisien. Teknologi ATCS telah banyak diterapkan di berbagai kota besar di negara-negara maju. Dengan ATCS, penataan siklus lampu lalu lintas dilakukan berdasarkan input data lalu lintas yang diperoleh secara real time melalui kamera CCTV pemantau lalu lintas 12 pada titik-titik persimpangan. Penentuan waktu siklus lampu persimpangan dapat diubah berkali-kali dalam satu hari sesuai kebutuhan lalu lintas paling efisien yang mencakup keseluruhan wilayah tersebut. Untuk itu pengoprasian ATCS diatur dengan sebuah sistem kontrol terpadu yang melibatkan beberapa komponen berupa: a. Pengatur arus persimpangan berupa lampu lalu lintas. b. Penginput data lalu lintas berupa kamera CCTV pemantau. c. Pengirim data berupa jaringan kabel data atau pemancar gelombang. d. Software ATCS. e. Ruang kontrol Central Control Room ATCS dengan operatornya. Cara kerja ATCS adalah sebagai berikut 1. Dimulai dengan merekam aktifitas simpang dengan menggunakan kamera pemantau jenis PTZ kamera. PTZ adalah singkatan dari Pan Tilt Zoom. Pan kemampuan kamera untuk dapat bergerak ke kiri dan ke kanan. Tilt kemampuan kamera dapat bergerak ke atas dan kebawah. Zoom kemampuan kamera untuk memperbesar gambar hingga beberapa kali lipat. 2. Menggunakan kabel fiber optik, hasil rekaman tersebut dilanjutkan ke node controller ATCS. Node controller ATCS merupakan kumpulan beberapa perangkat komunikasi data ATCS yang saling terhubung. Pada node controller tersebut hasil rekaman diolah menjadi data untuk dilanjutkan ke room server untuk mengolah pergerakan kamera dilapangan. 3. Pada room server ini terdapat banyak perangkat yang tersimpan dalam rak kabinet U19. Salah satu perangkat yang memegang peranan penting adalah proxy streamingNVR Server. Proxy streamingNVR server digunakan sebagai media penyimpanan rekaman yang ditangkap dari kamera dan digunakan sebagai proxy streaming server streaming yang mana proxy server mampu meneruskan permintaan dari client ke kamera yang terpasang dalam satu jaringan lokal LAN. 4. Hasil rekaman dapat dilihat pada workstation CCTV Client yang terdiri dari aplikasi CCTV client yang berfungsi memantau, mengontrol,

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus : Jalan Gajah Mada – Jalan K.H. Wahid Hasyim

30 194 127

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PURWOSARI SURAKARTA (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Hasanudin, Jalan Perintis ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PURWOSARI SURAKARTA (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Hasanudin, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Brigjen Slamet Riya

0 3 14

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL BUGISAN YOGYAKARTA EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL BUGISAN YOGYAKARTA ( Studi Kasus : Jalan Bugisan – Jalan Sugeng Jeroni – Jalan Madumurti).

0 5 18

ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL JALAN YOS SUDARSO – JALAN PAHLAWAN KABUPATEN MANOKWARI ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL JALAN YOS SUDARSO – JALAN PAHLAWAN KABUPATEN MANOKWARI – PAPUA BARAT.

0 3 19

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Jalan Ahmad Yani Kartasuro, Surakarta ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL Jalan Ahmad Yani Kartasuro, Surakarta.

0 3 22

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL FRONTAGE ROAD JALAN AHMAD YANI SURABAYA.

0 0 106

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta).

0 0 5

Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Simpang Tiga Jalan Diponegoro - Jalan Bima Kabupaten Klaten.

0 1 4

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8

KATA PENGANTAR - EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL FRONTAGE ROAD JALAN AHMAD YANI SURABAYA

0 0 16