19 = Wa - W
LTOR
2.3 Jumlah lajur dalam satu kaki persimpangan ditentukan dari lebar jalur
efektif Wce untuk segmen jalan, sesuai pada Tabel 2.2 berikut ini : Tabel 2.2 Jumlah lajur
Lebar Jalur Efektif Wce m Jumlah Lajur
5,00 – 10,50 2
10,50 – 16,00 4
Sumber : Departemen P.U. 1997
2.10 Arus Jenuh
Arus jenuh adalah besarnya keberangkatan antrian di dalam suatu pendekat selama kondisi yang ditentukan Departemen P.U., 1997. Hubungan antara waktu
hijau efektif dengan besarnya keberangkatan antrian pada suatu periode hijau jenuh penuh dapat dilihat ada Gambar 2.12.
Gambar 2.12 Model dasar untuk arus jenuh
Sumber : Departemen P.U. 1997
20
2.10.1 Arus Jenuh Dasar S
O
Arus jenuh dasar adalah besarnya keberangkatan di antrian dalam pendekat selama kondisi ideal smpjam hijau Departemen P.U., 1997. Untuk
perhitungan arus jenuh dasar didasari dari jenis tipe pendekat yaitu: a. Pendekat Terlindung P
Adalah arus berangkat tanpa konflik dengan arus lalu lintas yang berlawanan. Untuk pendekat terlindung, dihitung menggunakan rumus:
So = 600 x We 2.4
b. Pendekat Terlawan O Adalah arus berangkat dari pendekat dengan konflik dengan arus lalu lintas yang
berlawanan. Sebagai fungsi dari So adalah lebar pendekat efektif We, besarnya arus belok kanan Q
RT
dan besar arus belok kanan terhalang Q
RTO
.
Gambar 2.13 So untuk pendekat tipe O tanpa lajur belok kanan terpisah
Sumber : Departemen P.U. 1997
2.10.2 Arus Jenuh Nyata S
Arus jenuh nyata ialah hasil perkalian dari arus jenuh dasar untuk keadaan standar dengan faktor-faktor penyesuaian F untuk penyimpangan dari kondisi
sebenarnya, dari suatu kumpulan kondisi-kondisi ideal yang ditetapkan sebelumnya smpjam hijau Departemen P.U.,1997.
S = So x F
1
xF
2
x……… F
n
2.5 Dimana:
S = Arus jenuh nyata smpjam hijau
So = Arus jenuh dasar smpjam hijau
F
1
xF
2
x……… F
n
= Faktor penyesuaian kondisi lapangan
21
2.10.3 Faktor-faktor Penyesuaian F
Faktor penyesuaian merupakan faktor untuk menyesuaikan dari nilai ideal ke nilai sebenarnya dari suatu variabel Departemen P.U.,1997. Faktor
penyesuaian nilai dasar arus jenuh dan untuk kedua tipe pendekat P dan O terdiri dari sebagai berikut :
a. Faktor Ukuran Kota Fcs
Faktor ukuran kota adalah ukuran besarnya jumlah penduduk yang tinggal dalam suatu daerah perkotaan Departemen
P.U.,1997. Untuk menentukan nilai faktor ukuran kota dapat dilihat dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Faktor penyesuaian ukuran kota Fcs
Jumlah Penduduk dalam Kota Juta Jiwa
Faktor Penyesuaian Ukuran Kota F
CS
3,0 1,05
1,0-3,0 1,00
0,5-1,0 0,94
0,1-0,5 0,83
0,1 0,82
Sumber: Departemen P.U. 1997
b. Faktor Lingkungan atau Hambatan Samping F
SF
Faktor hambatan samping ialah interaksi antara arus lalu lintas dan kegiatan di samping jalan yang menyebabkan pengurangan terhadap arus
jenuh di pendekat Departemen P.U.,1997. Faktor hambatan samping dapat dilihat pada Tabel 2.4 sebagai fungsi dari jenis linkungan jalan,
tingkat hambatan samping dan rasio kendaraan tak bermotor KTB yang dapat disurvei langsung dilapangan.
Tabel 2.4 Kelas hambatan samping untuk jalan perkotaan
Kelas Hambatan Samping SFC
Kode Jumlah Berbobot
Kejadian per 200 m per jam dua sisi
Kondisi Khusus Sangat rendah
VL 100
Daerah permukiman; jalan dengan jalan samping.
Rendah L
100 – 299 Daerah permukiman; beberapa
kendaraan umum dsb. Sedang
M 300 – 499
Daerah industri, beberapa toko di sisi jalan.
Tinggi H
500 – 899 Daerah komersial, aktivitas sisi jalan
tinggi. Sangat tinggi
VH 900
Daerah komersial dengan aktivitas pasar di samping jalan.
Sumber : Departemen P.U. 1997