74
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot
antara SRESID dan ZPRED. Jika pada grafik
scatterplot
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah metode statistik untuk meguji pengaruh antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas Ghozali, 2011:7.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sosialisasi SAK ETAP X
1
, tingkat pendidikan pemilik X
2
, skala usaha X
3
, umur usaha X
4
, dan budaya organisasi X
5
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM Ŷ. Analisis regresi yang digunakan menggunakan rumus:
Keterangan: = variabel terikat implementasi SAK ETAP
α = bilangan konstanta
= koefisien regresi = koefisien regresi
= koefisien regresi = koefisien regresi
= koefisien regresi = variabel bebas sosialisasi SAK ETAP
= variabel bebas tingkat pendidikan pemilik = variabel bebas skala usaha
75
= variabel bebas umur usaha = variabel bebas budaya organisasi
= error
3.6.4 Uji Hipotesis
1. Uji Parsial Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen Ghozali, 2011:98. Uji signifikansi parsial diujikan untuk hipotesis kedua H
1
yaitu “sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”, kemudian hipotesis ketiga H
2
yaitu “tingakt pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM” kemudian hipotesis keempat H
3
yaitu “skala usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”, dan hipotesis
kelima H
4
yaitu “umur usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM
”, serta hipotesis keenam H
5
yaitu “budaya organisasi berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”.
Uji t dilakukan dengan menggunakan level signifikansi 0,05 α=5. Kesimpulannya yang diambil dalam uji t ini adalah dengan melihat
signifikansi α dengan ketetntuan:
a α 5 : Ha diterima atau Ho ditolak. Hal ini menunjukkan variabel
independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
76
b α 5 : Ha ditolak atau Ho diterima. Hal ini menunjukkan variabel
independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi bertujuan untuk menguji tingkat keeratan atau keterkaitan antarvariabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat
dari besarnya nilai koefisien determinasi
adjusted R-Square
. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel depnden Ghozali:2011:96 R
2
mempunyai kelemahan yaitu adanya kebiasan terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Jadi, setiap tambahan
satu variabel independen, maka R
2
pasti meningkat tanpa perduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Maka
peneliti menggunakan nilai
Adjusted
R
2
pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R
2
, nilai
Adjusted
R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model mempunyai
pengaruh yang signifikan Ghozali, 2011:97. Besarnya nilai
Adjusted
R
2
sebasar 0,X dalam
output
SPSS, menunjukkan bahwa variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen sebesar X, sedangkan sisanya 100-
X, dijelaskan oleh sebeb-sebab lain diluar model.
77
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Responden
Responden dalam penelitian ini merupakan pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan teknik
sampling insidental
, pengambilan sampel pada pene
litian ini dilakukan pada acara “Temu Kemitraan UMKM Kota Semarang” pada tanggal 11 April 2016, acara “Pelatihan Manajemen UMKM” di Balai
Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 23 April 2016, dan acara “Ngucing Ngobrol Usaha Mancing Ilmu UMKM” di UMKM Center
Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 3 Juli 2016, serta dilakukan penyebaran kuesioner secara langsung ke tempat UMKM yang kebetulan bertemu dengan
peneliti hingga terkumpul 200 data yang dapat diolah. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 238 kuesioner dan kuesioner yang dapat diolah
adalah 200 kuesioner. Untuk lebih jelasnya berikut tabel rincian kuesioner:
Tabel 4.1 Rincian Kuesioner
Keterngan Kuesioner
Dibagikan Kuesiner
Kembali Kuesiner
Diolah
Temu Kemitraan UMKM 33
30 30
Pelatihan Manajemen UMKM 120
120 100
Ngucing UMKM 70
61 56
Dibagikan langsung 15
13 13
Jumlah 238
214 200
Sumber: data diolah tahun 2016 Berdasarkan teknik
insidental sampling
, deskripsi responden yang diperoleh berdasarkan KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel
4.2 Berikut: