Statistik Deskriptif Teknik Analisis Data

67 Cronbach Alpha . Suatu instrumen dikatakan reliable apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70 Ghozali, 2011:42. Tabel 3.5 Hasil Uji Reliablitas Instrumen Variabel Nilai Cronbach Alpha Kriteria Reliabel Implementasi SAK ETAP 0,985 0,70 Sosialisasi SAK ETAP 0,807 Budaya Organisasi 0,957 Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui nilai Cronbach Alpha semua variabel menunjukkan 0,70, dengan demikian dapat dikatakan variabel implementasi SAK ETAP, sosialisasi SAK ETAP, dan budaya organisasi reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata mean , standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum , range , kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi Ghazali, 2011:20-21. Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif dilakukan guna memberikan gambaran atau deskripsi dari rata-rata mean , standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum, sum , dan range data setiap variabel yaitu implementasi SAK ETAP Y, sosialisasi SAK ETAP X 1 , tingkat pendidikan pemilik X 2 , skala usaha X 3 , umur usaha X 4 , dan budaya organisasi X 5 . Untuk menentukan kriteria deskriptif variabel implementasi SAK ETAP Y, sosialisasi SAK ETAP X 1 , dan budaya organisasi X 5 disusun tabel kriteria, 68 langkah-langkah untuk menentukan tabel kriteria adalah sebagai berikut Hadi, 2004:9: a. Menentukan jumlah bilangan dalam jangkauan R, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. b. Menentukan jumlah interval yang diperlukan. c. Menentukan lebar interval yang digunakan i d. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus jumlah interval x i – R. Sisa kekurangan bilangan sebaiknya jangan ditambahkan pada 1 sisi saja tetapi juga ditambahkan pada 2 sisi, kanan dan kiri. Berikut perhitungan interval kelas dan kriteria pada setiap variabel: 1. Kriteria Implementasi SAK ETAP Y Pada variabel implementasi SAK ETAP, terdapat 16 butir pertanyaan masing-masing dengan 7 skala likert , sehingga skor minimal: 1 x 16 = 16 dan skor maksimal 7 x 16 = 112. Banyak rentang kelas ada 7 kriteria yaitu sangat rendah, rendah, cukup rendah, sedang, cukup tinggi, tinggi, dan sangat tinggi. Dengan demikian, perhitungan interval kelas: = 13,8 dibulatkan 14. Dari perhitunagn tersebut dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut: 69 Tabel 3.6 Kriteria Implementasi SAK ETAP No. Interval Kriteria 1. 16 – 29 Sangat Rendah 2. 30 – 43 Rendah 3. 44 – 57 Cukup Rendah 4. 58 – 71 Sedang 5. 72 – 85 Cukup Tinggi 6. 86 – 99 Tinggi 7. 100 – 113 Sangat Tinggi 2. Kriteria Sosialisasi SAK ETAP X 1 Variabel sosialisasi SAK ETAP mengunakan 6 butir pertanyaan dengan 5 skala likert , sehingga skor minimal : 1 x 6 = 6 dan skor maksimal 5 x 6 = 30. Banyak rentang kelas ada lima kriteria yaitu tidak pernah, jarang, kadang- kadang, sering, dan sangat sering. Dengan demikian, perhitungan interval kelas: = 5. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Sosialisasi SAK ETAP No. Interval Skor Kriteria 1. 5 – 10 Tidak Pernah 2. 11 – 15 Jarang 3. 16 – 20 Kadang-Kadang 4. 21 – 25 Sering 5. 26 – 30 Sangat Sering 3. Kriteria Tingkat Pendidikan pemilik Pada variabel tingkat pendidikan pemilik apabila responden mempunyai tingkat pendidikan tidak lulus SD diberi nilai 0, SD maka diberi nilai 1, SMP diberi nilai 2, SMA diberinilai 3, Diploma diberi nilai 2, S1 diberi nilai 5, dan nilai 6 untuk S2 Sehingga dapat dibuat tabel interval tingkat pendidikan pemilik sebagai berikut: 70 Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Pendidikan pemilik No. Skor Kriteria 1. Tidak lulus SD 2. 1 SD 3. 2 SMP 4. 3 SMA 5. 4 Diploma 6. 5 S1 7. 6 S2 4. Kriteria Skala Usaha Untuk membuat kriteria usaha dibuat berdasarkan pada penggolongan usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Badan Pusat Statistik BPS yaitu: Tabel 3.9 Kriteria Skala Usaha No. Jumlah Tenaga Kerja Kriteria 1. Kurang dari 5 orang Usaha Mikro 2. 5 sampai 19 orang Usaha Kecil 3. 20 sampai 99 orang Usaha Menengah 5. Interval Kelas Umur Usaha Nilai terendah umur usaha adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 37 yang diperoleh dari analisis deskriptif umur usaha. Untuk membuat interval kelas umur usaha adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut Tarmudji, 2012:73: a. Menentukan banyakanya kelas dengan rumus: Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n Keterangan: n adalah jumlah data. b. Menentukan interval kelas dengan rumus: Interval kelas = 71 Berdasarkan rumus tersebut, sehingga perhitungan interval umur usaha adalah sebagai berikut: Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 200 = 1 + 3,32,3 = 8, 59 dibulatkan 9 Interval kelas = = 4 Berdasarkan perhitungan tersebut sehingga dibuat interval kelas umur usaha sebagai berikut: Tabel 3.10 Interval Kelas Umur Usaha No. Interval 1. 1 – 4 2. 5 – 9 3. 10 – 14 4. 15 – 19 5. 20 – 24 6. 25 – 29 7. 30 – 34 8. 35 – 39 6. Kriteria Budaya Organisasi X 5 Variabel budaya organisasi menggunakan 20 butir pertanyaan, dengan 5 skala likert , sehingga skor minimal: 1 x 20 = 20 dan skor maksimal 5 x 20 = 100. Banyak rentang kelas ada lima kriteria yaitu kelas tidak baik, kurang baik, cukup baik, baik, dan sangat baik. Dengan demikian, perhitungan interval kelas: = 16,2 dibulatkan 17. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut: 72 Tabel 3.11 Kriteria Budaya Organisasi No. Interval Skor Kriteria 1. 18 – 34 Tidak Baik 2. 35 – 51 Kurang Baik 3. 52 – 68 Cukup Baik 4. 69 – 85 Baik 5. 86 – 102 Sangat Baik

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan UMKM dan Implikasinya Terhadap Penerapan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 (Survei pada UMKM di Kota Bandung)

2 39 60

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi di Bandarlampung)

1 17 53

Implementasi laporan keuangan sesuai SAK ETAP(Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) pada CV.Sapta Putra Mekar

10 71 68

Ilustrasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) sebagai Pedoman Pelaporan Keuangan pada CV Indo Karya.

1 3 18

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH.

0 0 12

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ATAS PERSEDIAAN PADA APOTIK UNO MEDIKA

0 2 10

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

KOLABORASI RISET ANALISIS FAKTOR YANG MEMBENTUK PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA UMKM (Di Kelurahan Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta) - STIE Widya Wiwaha Repository

0 0 96

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi standar akuntansi keuangan entitas mikro kecil menengah pada UMKM kota Surabaya - UWKS - Library

0 0 15