34
c. Frekuensi Laporan Keuangan
Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan, termasuk informasi komparatif minimum satu tahun sekali.
d. Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh
explicit and unreserved statement
atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK
ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SAK ETAP
Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM dalam penelitian ini yaitu sosialisasi SAK ETAP, tingkat
pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.
2.4.1 Sosialisasi SAK ETAP
1. Pengertian Sosialisasi SAK ETAP
Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlakukannya agar dapat berfungsi sebagai
orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam suatu kedudukan atau peranan tertentu masyarakat Ritcher, 1987:139. Sosialisasi SAK ETAP
yaitu sosialisasi yang didapatkan oleh pemilik UMKM mengenai SAK ETAP yang merupakan usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang dapat
memberikan sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM,
35
Ikatan Akuntan Indonesia IAI, atau lembaga lainnya Rudiantoro dan Siregar, 2012.
2. Sumber-Sumber Sosialisasi SAK ETAP
Sosialisasi SAK ETAP dapat diperoleh melalui sumber-sumber sebagai berikut Rudiantoro dan Siregar, 2012:
1 Media, seperti koran, majalah, dan internet.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Coontoh media antara lain: media
visual koran, majalah, buku, media audio radio, televisi, dan media visual internet. Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk
menyampaikan sosialisasi mengenai SAK ETAP kepada pemilik UMKM.melalui media, pesan-pesan maupun pengetahuan mengenai SAK
ETAP dapat disampaikan dan dipelajari. 2
Seminar atau pelatihan akuntansi. Seminar merupakan suatu diskusi yang diselenggarakan untuk
mensosialisasikan suatu ilmu. Pelatihan akuntansi menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan akuntansi
dengan waktu yang relatif singkat. Seminar dan pelatihan akuntansi dapat berperan dalam sosialisasi SAK ETAP yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan akuntansi bagi pemilik UMKM. 3
Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan atau dinas lainnya.
36
Instansi pemerintah yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP adalah Dinas Koperasi dan UMKM. Dinas Koperasi dan UMKM adalah
salah satu instansi pemerintah yang membidangi usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah.
4 Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia IAI.
Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi yang mewakili
para akuntan
profesional di
Indonesia. IAI
dapat mensosialisasikan tentang SAK ETAP kepada pemilik UMKM.
5 Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.
Lembaga Pendidikan Tinggi dapat memberikan peran dalam sosialisasi SAK ETAP. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan pelatihan akuntansi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan akuntansi.
6 Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat
LSM, dan atau organisasi lainnya. Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama. Organisasi masyarakat yang berkaitan dengan perekonomian dan UMKM dapat mengadakan sosialisasi SAK ETAP.
Pelatihan yang diadakan untuk sosialisasi SAK ETAP dapat dilakukan dengan menghadirkan pembicara yang memahami tentang SAK ETAP
bagi UMKM.
37
3. Indikator Sosialisasi SAK ETAP
Indikator sosialisai SAK ETAP merujuk pada sumber-sumber yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP yang dikemukan oleh Rudiantoro
dan Siregar 2012, yaitu sebagai berikut: a.
Media, seperti koran, majalah, internet. b.
Seminar atau pelatihan akuntansi. c.
Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan atau dinas lainnya.
d. Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia IAI.
e. Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.
f. Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM, dan atau organisasi lainnya.
2.4.2 Tingkat Pendidikan Pemilik