Uji Asumsi Klasik Hasil Penelitian

85 menunjukkan bahwa mayoritas UMKM di Provinsi Jawa Tengah mempunyai budaya organisasi yang baik.

4.1.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Ghozali 2011:160, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik Probability P-Plot sebagai berikut: Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P- Plot Pada grafik P-Plot terlihat titik-titik distribusi terletak di sekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran implementasi SAK ETAP memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis Kolmogorof-Smirnov sebagai berikut: 86 Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 200 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 23,29847496 Most Extreme Differences Absolute ,082 Positive ,082 Negative -,049 Kolmogorov-Smirnov Z 1,162 Asymp. Sig. 2-tailed ,134 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data diolah tahun 2016 Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji normalitas data yang diperoleh melalui uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,162 dan signifikansinya 0,134 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila tolerance 0,10 dan VIF 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi Ghozali, 2011:106. Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant X1 ,249 ,144 ,125 ,886 1,128 X2 ,227 ,159 ,139 ,939 1,064 X3 ,334 ,251 ,223 ,865 1,156 X4 ,082 ,046 ,039 ,883 1,132 X5 ,381 ,299 ,270 ,893 1,120 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016 87 Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas pada model regresi. Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10, yakni soasialiasai X 1 0,10, tingkat pendidikan X 2 0,10, skala usaha X 3 0,10, umur usaha X 4 0,10, dan budaya organisasi X 5 0,10. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, yakni sosialisasi X 1 10, tingkat pendidikan X 2 10, skala usaha X 3 10, umur usaha X 4 10, dan budaya organisasi X 5 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi ini. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 21: 88 Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot Gambar 4.2 telihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mempredikasi implementasi SAK ETAP pada UMKM berdasarkan masukan variabel independen sosialisasi SAK TAP, tingkat pendidikan, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena kemungkinan adanya bias dalam pengamatan Gambar 4.2, oleh karena itu diperlukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser agar keakuratan pengujian lebih terjamin. 89 Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8,131 7,114 1,143 ,254 X1 ,023 ,208 ,008 ,111 ,912 X2 -,318 ,778 -,030 -,409 ,683 X3 ,008 ,080 ,008 ,099 ,921 X4 -,262 ,167 -,117 -1,564 ,119 X5 ,172 ,088 ,145 1,948 ,053 a. Dependent Variable: Abs_Res Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan hasil uji glejser pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas 0,05. Hasil ini berarti tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai AbRes. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas atau dengan kata lain model regresi mengandung homoskedastisitas.

4.1.4 Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan UMKM dan Implikasinya Terhadap Penerapan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 (Survei pada UMKM di Kota Bandung)

2 39 60

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi di Bandarlampung)

1 17 53

Implementasi laporan keuangan sesuai SAK ETAP(Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) pada CV.Sapta Putra Mekar

10 71 68

Ilustrasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) sebagai Pedoman Pelaporan Keuangan pada CV Indo Karya.

1 3 18

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH.

0 0 12

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ATAS PERSEDIAAN PADA APOTIK UNO MEDIKA

0 2 10

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

KOLABORASI RISET ANALISIS FAKTOR YANG MEMBENTUK PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA UMKM (Di Kelurahan Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta) - STIE Widya Wiwaha Repository

0 0 96

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi standar akuntansi keuangan entitas mikro kecil menengah pada UMKM kota Surabaya - UWKS - Library

0 0 15