Deskripsi Responden Analisis Deskriptif

77

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan teknik sampling insidental , pengambilan sampel pada pene litian ini dilakukan pada acara “Temu Kemitraan UMKM Kota Semarang” pada tanggal 11 April 2016, acara “Pelatihan Manajemen UMKM” di Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 23 April 2016, dan acara “Ngucing Ngobrol Usaha Mancing Ilmu UMKM” di UMKM Center Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 3 Juli 2016, serta dilakukan penyebaran kuesioner secara langsung ke tempat UMKM yang kebetulan bertemu dengan peneliti hingga terkumpul 200 data yang dapat diolah. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 238 kuesioner dan kuesioner yang dapat diolah adalah 200 kuesioner. Untuk lebih jelasnya berikut tabel rincian kuesioner: Tabel 4.1 Rincian Kuesioner Keterngan Kuesioner Dibagikan Kuesiner Kembali Kuesiner Diolah Temu Kemitraan UMKM 33 30 30 Pelatihan Manajemen UMKM 120 120 100 Ngucing UMKM 70 61 56 Dibagikan langsung 15 13 13 Jumlah 238 214 200 Sumber: data diolah tahun 2016 Berdasarkan teknik insidental sampling , deskripsi responden yang diperoleh berdasarkan KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 4.2 Berikut: 78 Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan KabupatenKota Provinsi Jawa Tengah No. KabupatenKota Jumlah Sampel No. KabupateKota Jumlah Sampel 1. Semarang 83 14. Magelang 3 2. Banjarnegara 3 15. Pati 3 3. Banyumas 2 16. Pemalang 4 4. Batang 2 17. Purbalingga 6 5. Boyolali 3 18. Purworejo 2 6. Brebes 4 19. Rembang 6 7. Demak 4 20. Sragen 1 8. Jepara 2 21. Tegal 2 9. Karanganyar 1 22. Temanggung 7 10. Kebumen 3 23. Wonogiri 2 11. Kendal 29 24. Wonosobo 17 12. Klaten 4 25. Magelang 3 13. Kudus 2 26. Salatiga 2 Jumlah Sampel 200 Sumber: Data diolah tahun 2016

4.1.2 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dari nilai rata-rata mean , standar deviasi, varian, maksimum, minimum, dan jumlah dari data setiap variabelnya yaitu implementasi SAK ETAP Y, sosialisasi SAK ETAP X 1 , tingkat pendidikan pemilik X 2 , skala usaha X 3 , umur usaha X 4 , dan budaya organisasi X 5 . 1. Analisis Deskriptif Implementasi SAK ETAP Y Uji statistik secara deskriptif implementasi SAK ETAP yang menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: 79 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Implementasi SAK ETAP Y Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Y 200 16 112 53,25 27,051 731,766 Valid N listwise 200 Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan uji statistik deskriptif pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata nilai dari implementasi SAK ETAP pada UMKM adalah 53,25 termasuk dalam kriteria rendah. Kriteria ini mengacu pada deskrispi variabel implementasi SAK ETAP yang terdapat dalam Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Deskripsi Implementasi SAK ETAP Y No. Interval F Presentase Kriteria 1. 16 – 29 54 27 Sangat Rendah 2. 30 – 43 30 15 Rendah 3. 44 – 57 31 16 Cukup Rendah 4. 58 – 71 28 14 Sedang 5. 72 – 85 31 16 Cukup Tinggi 6. 86 – 99 17 9 Tinggi 7. 100 – 113 9 5 Sangat Tinggi Jumlah 200 100 - Rata-Rata 53,25 Kriteria Cukup Rendah Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata implementasi SAK ETAP berada pada kriteria cukup rendah. Tabel di atas juga menunjukkan frekuensi tertinggi yaitu 64 atau sebesar 32 responden mempunyai kriteria implementasi SAK ETAP sangat rendah, sedangkan frekuensi terendah yaitu 15 atau sebasar 8 responden mempunyai kriteria implementasi SAK ETAP sangat tinggi. 80 2. Analisis Deskriptif Sosialisasi SAK ETAP X 1 Uji statistik secara deskriptif sosialisasi SAK ETAP yang menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Sosialisiasi SAK ETAP X 1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance X1 200 6 30 12,05 4,580 20,978 Valid N listwise 200 Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata nilai dari sosialisasi SAK ETAP adalah 12,05 termasuk dalam kriteria jarang. Kriteria ini mengacu pada deskripsi variabel sosialisasi SAK ETAP yang terdapat dalam Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Deskripsi Sosialisasi SAK ETAP X 1 No. Interval F Presentase Kriteria 1. 6 – 10 84 42 Tidak Pernah 2. 11 – 15 73 37 Jarang 3. 16 – 20 33 17 Kadang-Kadang 4. 21 – 25 9 5 Sering 5. 26 – 30 1 1 Sangat Sering Jumlah 200 100 - Rata-Rata 12,08 Kriteria Jarang Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata sosialisasi SAK ETAP dalam kriteria jarang. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa frekuensi responden terbanyak menjawab tidak pernah mendapat sosialisasi terkait SAK ETAP yaitu sebanyak 84 atau 42 dari 200 responden. 81 Sedangkan frekuensi responden paling sedikit menjawab sangat sering yaitu sebanyak 1 atau 1 dari 200 responden. 3. Analisis Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik X 2 Uji statistik secara deskriptif tingkat pendidikan pemilik yang menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik X 2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance X2 200 1 6 3,45 1,189 1,414 Valid N listwise 200 Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari tingkat pendidikan pemilik adalah 6 atau tingkat pendidikan S2. Sedangkan nilai terendah adalah 1 atau pendidikan terkahir SD. Untuk lebih jelasnya berikut tabel ditribusi frekuensi variabel tingkat pendidikan pemilik: Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pandidikan Pemilik X 2 No. Tingkat Pendidikan Skor F Persentase 1. Tidak tamat SD 2. SD 1 7 4 3. SMP 2 35 18 4. SMA 3 79 40 5. Diploma 4 21 11 6. S1 5 57 29 7. S2 6 1 1 Jumlah 200 100 Rata-Rata 3,45 Sumber: Data diolah tahun 2016 82 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 79 atau 40 responden dari 200 responden, sedangkan frekuensi paling sedikit yaitu S2 yaitu hanya 1 responden. 4. Analisis Deskriptif Skala Usaha X 3 Uji statistik secara deskriptif skala usaha yang menggambarkan rata- rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Skala Usaha X 3 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance X3 200 1 74 7,22 12,101 146,441 Valid N listwise 200 Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari skala usaha yang dilihat dari jumlah tenaga kerja adalah 74, sedangkan nilai terendah adalah 1. Rata-rata nilai dari skala usaha adalah 7,22. Distribusi Frekuensi skala usaha berdasarkan batasan usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Badan Pusat Statistik BPS dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Skala Usaha berdasarkan Batasan UMKM No Jumlah Tenaga Kerja F Presentase Kriteria 1 1 – 4 118 59 Usaha Mikro 2 5 – 19 68 34 Usaha Kecil 3 20 – 99 14 7 Usaha Menengah Jumlah 200 100 - Rata-Rata 7,22 Usaha Kecil Sumber: Data diolah tahun 2016 83 Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa frekuensi responden terbanyak mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai 4 orang, tergolong dalam usaha mikro yaitu sebanyak 118 atau 59 dari 200 responden. 5. Analisis Deskriptif Umur Usaha X 4 Analisis deskriptif variabel umur usaha dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Umur Usaha X 4 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance X4 200 1 37 5,82 5,698 32,470 Valid N listwise 200 Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui nilai terendah umur usaha adalah 1 tahun, sedangkan nilai tertinggi adalah 37 tahun. Rata-Rata nilai dari umur usaha adalah 5,7. Berikut distribusi frekuensi umur usaha dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Umur Usaha X 4 No. Umur Usaha F Presentase 1. 1 – 4 114 57 2. 5 – 9 58 29 3. 10 – 14 8 4 4. 15 – 19 14 7 5. 20 – 24 2 1 6. 25 – 29 2 1 7. 30 – 34 1 1 8. 35 – 39 1 1 Jumlah 200 100 Rata-Rata 5,7 Sumber: Data diolah tahun 2016 84 Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui responden terbanyak dalam penelitian ini memiliki umur usaha 1 sampai 4 tahun yaitu sebanyak 114 responden, tergolong usaha yang masih baru berdiri. 6. Analisis Deskriptif Budaya Organisasi X 5 Uji statistik secara deskriptif yang menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Budaya Organisasi X 5 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance X5 200 45 100 79,43 10,770 115,984 Valid N listwise 200 Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa rata-rata nilai dari budaya organisasi adalah 79,43 termasuk dalam kriteria budaya organisasi yang baik. Kriteria ini mengacu pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Deskripsi Budaya Organisasi X 5 No. Interval F Presentase Kriteria 1. 18 – 34 Tidak Baik 2. 35 – 51 4 3 Kurang Baik 3. 52 – 68 26 14 Cukup Baik 4. 69 – 85 116 63 Baik 5. 86 – 102 54 21 Sangat Baik Jumlah 200 100 - Rata-Rata 75,43 Kriteria Baik Sumber: Data diolah tahun 2016 Dari Tabel 4.14 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata budaya organisasi yaitu 75,43 termasuk dalam kriteria baik. Hal tersebut 85 menunjukkan bahwa mayoritas UMKM di Provinsi Jawa Tengah mempunyai budaya organisasi yang baik.

4.1.3 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan UMKM dan Implikasinya Terhadap Penerapan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 (Survei pada UMKM di Kota Bandung)

2 39 60

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi di Bandarlampung)

1 17 53

Implementasi laporan keuangan sesuai SAK ETAP(Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) pada CV.Sapta Putra Mekar

10 71 68

Ilustrasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) sebagai Pedoman Pelaporan Keuangan pada CV Indo Karya.

1 3 18

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH.

0 0 12

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ATAS PERSEDIAAN PADA APOTIK UNO MEDIKA

0 2 10

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

KOLABORASI RISET ANALISIS FAKTOR YANG MEMBENTUK PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA UMKM (Di Kelurahan Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta) - STIE Widya Wiwaha Repository

0 0 96

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi standar akuntansi keuangan entitas mikro kecil menengah pada UMKM kota Surabaya - UWKS - Library

0 0 15