dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Setelah penerapan model dilakukan kemudian dilakukan
evaluasi awal untuk memberi umpan balik pada produk berikutnya.
5. Evaluation
Hasil evaluasi pada tahap ini digunakan untuk memberi umpan balik kepada pihak pengguna produk. Selanjutnya
dilakukan revisi sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh produk baru
tersebut. Dalam penelitian ini yang digunakan yaitu model ADDIE,
karena model ADDIE ini memiliki tahapan-tahapan yang mudah diaplikasikan dan sesuai dengan pengembangan media pembelajaran
komik foto yang akan dikembangkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu model ADDIE Analysis, Design,
Development or Implementation, and Evaluation lebih efektif untuk diterapkan dalam pengembangan media pembelajaran visual
seperti komik foto yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian media pembelajaran Ada beberapa definisi media pendidikan atau media
pembelajaran. Rosi dan Breidle dalam Wina Sanjaya 2011:163
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi apabila digunakan dan
deprogram untuk
pendidikan maka
merupakan media
pembelajaran. Media pembelajaran menurut Rayandra Asyhar 2012:8
adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Menurut
Daryanto 2013: 4, media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam
proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerrima. Pesan berupa isi
ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal kata-kata dan tulisan maupun non verbal, proses ini
dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan
pesan pembelajaran,
sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini media pembelajaran juga dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. b. Jenis-jenis media pembelajaran
Menurut Nana Sudjana dan Rivai 2010: 3-4 jenis media pembelajaran dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu:
1 Media grafis, seperti gambar, foto, grafik, bagan, komik, poster, dan lain-lain.
2 Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk padat, model penampang, model susun, dan lain-lain.
3 Media proyeksi, seperti slide, film strip, penggunaan OHP, dan lain-lain.
4 Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran. Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana 2008: 13, ada
beberapa jenis media, yaitu : 1 Media grafis, bahan cetak dan gambar diam
a. Media grafis Media grafis adalah media visual yang menyajikan
fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbolgambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, dan mengiilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Media bahan cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakanprinting atau
offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih
memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. b. Media gambar diam
Media gambar diam adalah media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis
media gambar ini adalah foto. Kelemahan dari media gambar diam ini adalah biasanya ukurannya terbatas
sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar, dan perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek
akan menimbulkan kesalahan persepsi. 2 Media proyeksi diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan,
dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan.
a Media OHP dan OHT OHT overhead transparency adalah media visual
yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut
OHP overhead projector. OHT terbuat dari bahan transaparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
b Media opaque projektor Opaque projector atau proyektor tak tembus
pandang adalah
media yang
digunakan untuk
memproyekksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik
yang dua dimensi maupun tiga dimensi. Kelemahan media opaque projector ini sama dengan kelemahan dari media
OHT dan OHP. c Media slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan
proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari
karton atau plastik. d Media filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir
sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan. Jumlah frame
atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50