93 memberikan nilai koefisien r hitung sebesar 0,296 dan memiliki nilai
positif. Menurut
Suharsimi Arikunto 2010: 322 “Korelasi positif + menunjukkan bahwa makin tinggi nilai X, makin tinggi nilai Y atau
kenaikan nilai X diikuti kenaikan nilai Y. Sedangkan korelasi negatif –
menunjukkan bahwa makin tinggi nilai X, makin rendah nilai Y, atau kenaikan nilai X diikuti penurunan nilai Y”. Sehingga dapat diartikan
bahwa semakin tinggi Keprofesionalan Guru Sertifikasi maka semakin tinggi pula Prestasi Belajar Siswa. Sebaliknya semakin rendah
Keprofesionalan Guru Sertifikasi maka semakin rendah pula Prestasi Belajar Siswa.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa : Ha : Terdapat pengaruh yang positif antara metode mengajar guru
sertifikasi dengan
prestasi belajar
siswa SMK
Muhammadiyah I Bantul Kompetensi Keahlian Audio Video Kelas XII pada mata diklat kompetensi kejuruan.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara metode mengajar guru sertifikasi dengan prestasi belajar siswa SMK
Muhammadiyah I Bantul Kompetensi Keahlian Audio Video Kelas XII pada mata diklat kompetensi kejuruan.
Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil dari analisis regresi yang didapat dengan
94 menggunakan program SPSS versi 20 dirangkum dan disajikan pada tabel
berikut ini: Tabel 22. Rangkuman Hasil Analisis Regresi X
2
-Y Variabel X
1
-Y Koefisien
Probabilitas Sig. F
hitung
7,825 0,007
b
F
tabel
3,17 0,05
t
hitung
2,797 0,007
t
tabel
1,671 0,05
r
hitung
0,340 -
r
tabel
0,244 -
Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan hasil analisis, maka persamaan garis regresi linier
sederhana dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : Y = 78,567 + 0,155X
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X sebesar
0,155 yang berarti apabila nilai Metode Mengajar Guru Sertifikasi X
2
meningkat satu satuan maka pertambahan nilai pada Prestasi Belajar Siswa Y sebesar 0,155 satuan.
Hipotesis dikatakan diterima atau ditolak dengan melihat angka probabilitas, yaitu jika Probabilitas Sig. 0,05 maka Ha diterima. Pada
tabel 22 diketahui nilai F adalah 7,825 lebih besar dari F tabel dengan nilai Sig. sebesar 0,007 sehingga 0,007 0,05, maka Ha diterima dan Ho
ditolak. Ini menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memprediksi prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel metode mengajar
95 terhadap prestasi belajar siswa, maka dapat kita lihat melalui uji t. Jika t
hitung t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Pada tabel 22 nilai t hitung sebesar 2,797 sehingga 2,7971,671, maka Ha diterima dan Ho
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
“Terdapat pengaruh yang positif antara metode mengajar guru sertifikasi dengan prestasi
belajar siswa SMK Muhammadiyah I Bantul Kompetensi Keahlian Audio Video Kelas XII pada mata diklat kompetensi kejuruan
”.
Korelasi yangg didapatkan antara variabel “Metode Mengajar Guru
Sertifikasi ” terhadap “Prestasi Belajar Siswa” berdasarkan tabel 22
memberikan nilai koefisien r hitung sebesar 0,340 dan memiliki nilai positif.
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 322 “Korelasi positif + menunjukkan bahwa makin tinggi nilai X, makin tinggi nilai Y atau
kenaikan nilai X diikuti kenaikan nilai Y. Sedangkan korelasi negatif –
menunjukkan bahwa makin tinggi nilai X, makin rendah nilai Y, atau kenaikan nilai X diikuti penurunan nilai Y”. Sehingga dapat diartikan
bahwa semakin tinggi Metode Mengajar Guru Sertifikasi maka semakin tinggi pula Prestasi Belajar Siswa. Sebaliknya semakin rendah Metode
Mengajar Guru Sertifikasi maka semakin rendah pula Prestasi Belajar Siswa.
96
3. Pengujian Hipotesis Ketiga