108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang positif antara keprofesionalan guru sertifikasi dengan prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah I Bantul
Kompetensi Keahlian Audio Video Kelas XII pada mata diklat kompetensi kejuruan yang dibuktikan dengan harga thitungttabel pada
taraf signifikansi 5 yaitu 2,3991,671, r
x1y
0,296 lebih besar dari r
tabel
0,244 pada taraf signifikansi 5. 2. Terdapat pengaruh yang positif antara metode mengajar guru sertifikasi
dengan prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah I Bantul Kompetensi Keahlian Audio Video Kelas XII pada mata diklat
kompetensi kejuruan
.
yang dibuktikan dengan harga thitungttabel 2,7971,671, r
x2y
0,340 lebih besar dari r
tabel
0,244 pada taraf signifikansi 5.
3. Terdapat pengaruh yang positif antara keprofesionalan dan metode mengajar guru sertifikasi secara bersama-sama dengan prestasi belajar
siswa SMK Muhammadiyah I Bantul Kompetensi Keahlian Audio Video Kelas XII pada mata diklat kompetensi kejuruan yang dibuktikan
dengan harga FhitungFtabel yaitu 6,3063,17 pada taraf signifikansi 5, R
x1x2y
0,420 lebih besar dari r
tabel
0,244 pada taraf signifikansi
109
5. Koefisien determinasi R
2
y
1,2
sebesar 0,176 berarti bahwa sumbangan efektif yang diberikan sebesar 17,6, dari Keprofesionalan
Guru Sertifikasi sebesar 7,38 dan dari Metode Mengajar Guru Sertifikasi sebesar 10,22.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian data dengan menggunakan hasil dari Uji Kompetensi Guru UKG tidak dapat diperoleh dengan alasan hasil UKG
merupakan dokumen rahasia negara, sehingga peneliti tidak diperbolehkan untuk melihat hasil UKG.
2. Penelitian mengenai keprofesionalan dan metode mengajar guru sertifikasi hanya merupakan pengalaman yang dialami oleh siswa
selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 3. Pemilihan metode demonstrasi dalam penelitian ini dikarenakan
metode demonstrasi dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret sehingga menghindari verbalisme, siswa lebih
mudah memahami apa yang dipelajari, proses pengajaran lebih menarik, siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri. Selain itu, pada metode demonstrasi guru juga memberikan
penjelasan secara lisan mengenai materi yang diajarkan, guru memberikan contoh untuk menggunakan alat peraga, siswa
mencoba menggunakan alat peraga sendiri, serta diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi. Oleh karena itu, dapat
110
diasumsikan bahwa metode demonstrasi adalah metode yang paling lengkap untuk pembelajaran pada mata diklat kompetensi
kejuruan.
C. Saran