43 2.
Penyajian Data Data disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, dan sejenisnya. Dengan menyajikan data maka memperjelas untuk lebih memahami masalah yang terjadi, sehingga dapat merencanakan tahapan
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data yang dipakai adalah dengan teks yang bersifat naratif, yaitu dengan mendeskripsikan
hasil wawancara dan dokumentasi. 3.
Penarikan Simpulan Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
simpulan Sugiyono, 2010:338. Penarikan simpulan adalah kegiatan analisis yang lebih dikhususkan pada penafsiran data yang telah disajikan, dari data yang
diinterpretasikan dan diuraikan kemudian ditarik kesimpulan sesuai dengan yang diharapkan berkaitan dengan konsep dan karakteristik komposisi foto human
interest karya Agus Leonardus. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas, hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
F. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang ada Sugiyono, 2011: 241. Teknik triangulasi sumber yaitu menggunakan teknik yang sama kepada sumber yang
berbeda, hal ini dilakukan dengan cara wawancara kepada pakar fotografi.
44 Tujuan triangulasi bukan untuk mencari kebenaran masalah namun
lebih kepada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Dalam memahami masalah yang ada dilapangan, mungkin peneliti mendapat
informasi yang salah karena apa yang diungkapkan informan tidak sesuai dengan teori yang ada dan dengan triangulasi akan meningkatkan kekuatan data.
Triangulasi merupakan
upaya untuk
meningkatkan validitas
pengamatan atau interview dalam konteks penelitian. Dalam hal triangulasi, Stainback dalam Metode Penelitian Pendidikan Sugiyono, 2010: 85 menyatakan
bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang
telah ditemukan. Triangulasi ini termasuk jenis validitas silang, proses triangulasi dilakukan dengan cara mengamati suatu kasus dengan cara yang berbeda atau
memperoleh informasi tentang suatu hal dari sumber lain yang berbeda, bila suatu data yang diperoleh dari metode yang berbeda tetapi memberikan informasi yang
sama serupa maka pengamatan tersebut dianggap objektif. Pelaksanaan validitas secara triangulasi sebagai berikut: 1 Pengumpulan data; wawancara interview
2 Sumber data: karya foto human interest Agus Leonardus, 3 Hasil penafsiran data: penafsiran penulis, teori yang ada dan pakar fotografi.
Semua keabsaan data didasarkan pada triangulasi data sebagai pengecekan data. Triangulasi data, merupakan cara pengecekan data dengan
memanfaatkan data lain diluar data yang ada. Triangulasi data dapat pula digunakan sebagai teknik pemeriksaan data melalui sumber lain.
45 Untuk memperkuat keabsahan data, dalam penelitian ini didukung
dengan pihak lain atau ahli, diharapkan pakar ahli dapat memberikan informasi yang mendukung. Bertujuan untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran.
Gambar VIII: Bagan Triangulasi Sumbe r
Sumber: Sugiyono, 2014: 84, Memahami Penelitian Kualitatif Wawancara
A B
C
46
BAB IV KARAKTERISTIK FOTO
HUMAN INTEREST KARYA AGUS LEONARDUS DITINJAU DARI ASPEK KOMPOSISI
A. Profil Agus Leonardus 1. Latar Belakang Agus Leonardus
Agus Leonardus lahir pada tanggal 11 November 1955 di Yogyakarta. Saa ini bertempat tinggal di Yogyakarta Jl Pringgodani No. 9 Demangan Baru
Yogyakarta. Riwayat pendidikan beliau dimulai dari TK Santo Yusuf Dagen, Yogyakarta. Lalu SD Santo Yusuf Dagen Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur
yogyakarta, SMA Kolase De Britto Yogyakarta dan menyelesaikankan gelar sarjananya
di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Agus Leonardus mulai menekuni fotografi dengan belajar secara otodidak sejak pertengahan 1977 ketika
menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Pengalamannya serta kecintaanya terhadap dunia fotografi berla njut hingga sekarang dengan
mendirikan AF Photography Tours pada tahun 2012 dan mendirikan Museum Fotografi Agus Leonardus yang berlokasi dirumahnya sendiri di Yogyakarta
tahun 2015.
2. Kegiatan Kesenian Agus Leonardus.
Sebagai seorang seniman fotografi, tentunya Agus Leonardus juga sering berpartisipasi dalam kegiatan seni. Selected exhibition Pameran penting
Agus Leonardus, selain pameran - pameran kolektif di banyak negara dalam International Salonfoto, dapat dilihat pada tabel berikut :
47
Tabel II: Aktivitas Pameran Agus Leonardus Tahun
Aktivitas
1984 Pamer Foto 4 Bentara Budaya, Yogyakarta
Pameran Keliling Wajah Indonesia 1985
Pesona Indonesia, Jakarta Pameran Keliling Tanah Airku
1990 A Voyage Through The Archipelago, Jakarta
1995 Seni Rupa Foto Kata Hati di Yogya, Jakarta, Solo, Surabaya
dan Makasar Solo Exhibition 1997
Worlds And Zone , Bentara Budaya Yogyakarta dan TC Gallery Jakarta Bersama fotografer Hungaria, Szuszana
Kemenesi
1999 Pameran Simpang Empat Bentara Budaya Yogyakarta
Empat Fotografer 2001
Pameran Senirupa Bienalle Yogyakarta Selected Artist Pameran Bersembilan, Galeri 9 Yogyakarta Bersama
Darwis Triadi, Davy Linggar Dll 2003
Yogja Berhati Iklan, Bentara Budaya Yogyakarta JPPJ 2004
Pasar Tradisional, Bentara Budaya Yogyakarta JPPJ Bentara Budaya Yogyakarta Disini Akan Dibangun Mall
Kerupuk Yogya Different Angles, Café Lorkali Yogyakarta
2005 Different Angles Of
Indonesia, Photographers‟ Gallery Singapore 7 Fotografer
CP Biennalle, Jakarta Bersama Kelompok Kerupuk Waton Urip Di Bentara Yogyakarta, Rumah Seni Yaitu
Semarang Solo Exhibition 2006
Waton Urip Di Perpustakaan Umum Kota Malang Solo Exhibition
2007 Biennale Senirupa Yogyakarta
2008 Pameran Manifesto Di Galerry Nasional Indonesia, Jakarta
2009 Toys
– Perlawanan Kaum Tertindas di Biennale Senirupa Yogya
2011 Becak
– Canon Gallery, Tokyo, Japan.