Karakteristik Unsur-unsur Visual KAJIAN TEORI
13 suatu waktu, dalam berkarya seni, ruang tak lagi dianggap memiliki batas secara
fisik. Ruang dapat dibagi menjadi ruang fisik dan ruang ilusi. Ruang fisik atau ruang nyata yaitu ruang yang sangat terlihat dalam seni patung atau seni tiga
dimensi lainnya. Sedangkan ruang ilusi atau ruang maya tercermin pada lukisan alam atau karya seni yang memakai perspektif Susanto: 2012.
Di dalam fotografi dikenal dengan adanya ruang positif dan ruang negatif. Ruang positif adalah subjek utama sebuah foto, sedangkan ruang negatif
merupakan suatu ruang di antara atau mengelilingi subjek foto. Dalam gambar hitam-putih, secara umum gambar berwarna hitam merupakan ruang positif,
sedangkan ruang di sekelilingnya putih adalah ruang negatif. Foto yang baik mempunyai beberapa kriteria, salah satunya adalah keseimbangan dan
penggunaan ruang negatif adalah salah satu elemen kunci dalam komposisi artistik yang dapat membantu mendefinisikan subjek dan memberi keseimbangan
sebuah komposisi www.bitebrands.co : 2010 Penggunaan ruang positif dan ruang negatif sangat erat kaitannya
dengan adanya prinsip Gestalt yang diperkenalkan pada sekitar tahun 1920 oleh Max Wertheimer. Pemahaman terhadap prinsip persepsi visual adalah kunci untuk
memahami kecenderungan mata dalam melihat sebuah pola visual. Teori ini berbasis pada pattern seeking dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah
gambar dapat dianalisis dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau
membaca sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif dan ruang negatif.
Prinsip Gestalt tidak memandang atau menilai elemen demi e lemen
14 dari persepsi visual tetapi memandang secara keseluruhan sebagai satu kesatuan
yang utuh. 4. Warna
Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh cahaya. Kesan yang diterima oleh
mata lebih ditentukan oleh cahaya Kusrianto, 2007: 31. Warna didefinisikan
sebagai getaran atau gelombang yang diterima oleh indera penglihatan manusia yang berasal dari pancaran cahaya melalui sebuah benda. Warna dapat dibedakan
menurut kajadiannya yaitu menjadi warna aditif dan subtraktif. Warna aditif adalah warna-warna yang berasal dari cahaya yang disebut spektrum, yaitu warna
merah, hijau dan biru yang dalam komputer disebut denagn RGB. Sedangkan warna subkratif adalah warna yang berasal dari pigmen, yaitu warna sian cyan
atau biru, magenta atau merah, dan kuning yang mana didalm komputer dikenal dengan warna model CMY Susanto: 2012.
Secara khusus dalam pigmen terdapat klasifikasi warna yaitu warna primer, sekunder, tersier dan kuarter. Warna primer merupakan wa rna pokok,
adalah warna yang tidak dapat dibentuk oleh warna lain dan dapat digunakan sebagai bahan pokok pencampuran dan memperoleh warna lain, yaitu warna
merah, kuning dan biru. Warna sekunder terjadi dari percampuran dua warna primer, adalah warna jingga atau oranye, ungu atau violet dan juga hijau. Ketiga
warna primer dan sekunder tersebut sering dikatakan sebagai enam warna standar. Warna tersier atau warna ketiga adalah warna hasil percampuran dua warna
sekunder. Warna tersier adalah coklat-kuning, coklat- merah, dan coklat-biru.
15 Warna kuarter atau warna keempat adalah warna hasil percampuran antara dua
warna tersier, diantarannya coklat-jingga, coklat-hijau, dan coklat-ungu. Ada juga yang disebut dengan warna Intermediet yaitu warna yang berada diantara warna
primer dan warna sekunder pada lingkaran warna, antara lain adalah kuning-hijau, kuning-jingga, merah-jingga, merah- ungu, biru- ungu dan biru-hijau. Seperti yang
ditunjukan pada gambar I.
Gambar I: Diagram Warna
https:erbinabaroes.files.wordpress.com201306colorwheel.jpg Warna pada fotografi sesuai dengan esensi dari fotografi dimana
fotografi sebenarnya adalah merekam warna. Warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan manusia, seperti yang diungkap Langford 1982: 50 color
has such emotional power that it can create or destroy mood. So it is important to recognize how color is affecting a subject.
16 Perbedaan pencahayaan akan menyebabkan efek dramatis yang
berbeda-beda pada hasil karya fotografi. Terkadang seorang fotografer ingin memberi nuansa panas ataupun dingin pada fotonya dengan menunggu perubahan
dari sumber cahaya matahari atau menggunakan alat tambahan seperti menyeting sumber cahaya atau dapat menggunakan filter, fotografer juga dapat
mengubah sudut pandangnya untuk menghasilkan efek cahaya yang sesuai. Namun saat ini fotografer dapat mengoreksi pencahayaan dengan tools, baik
dalam proses pencetakan ataupun dengan perangkat lunak komputer sepert i adobe photoshop.
Warna dalam fotografi salah satunya dipengaruhi oleh efek cahaya matahari. Panjang gelombang cahaya matahari berbeda-beda sesuai dengan
waktu. Jika di pagi hari dan sore menjelang malam cahaya akan lebih redup dibandingkan dengan siang hari saat matahari sedang bersinar penuh dengan
posisi vertikal. Warna selalu memberikan kesan. Setiap individu memiliki kesan berbeda terdadap warna, sebab warna dapat merespon mata dan menyebabkan
perbedaan interpretasi dari yang melihat. Warna juga menjadi simbol serta identifikasi cerita dalam sebuah karya foto. Warna sangat berkorespondensi
dengan elemen bentuk maupun cahaya. Karena itu, warna menjadi salah satu elemen penting dalam fotografi.
Warna dapat memberikan kekuatan elemen yang sangat kuat d i dalam fotografi. Perbedaan nilai gelap-terang value dapat digunakan untuk
menonjolkan pesan atau informasi sekaligus menciptakan citra. Penampilan warna-warna yang kurang kontras dapat menciptakan kesan damai, statis dan
17 tenang. Sebaliknya, dengan warna-warna kontras memberikan kesan dinamis,
riang, dramatis, dan bergairah Supriyono: 2010. Foto dengan tampilan warna- warna yang menarik dapat memberikan atau terasa „lebih hidup‟ dan memiliki
banyak nuansa. Warna dapat mempengaruhi emosi serta pengaruh latar belakang terhadap warna yang dilihat. Warna dapat menipu pandangan karena warna dapat
tampil pasif atau mencolok, tampil ke depan atau belakang. Warna dalam fotografi terbagi atas ada dua macam, yaitu:
a. Vivid Colour
Vivid colour seperti merah, oranye, kuning memiliki karakter yang ditimbulkan yaitu bersemangat, riang, ramai dan terlihat bernuansa keras.
b. Pastel Colour
Pastel Colour adalah warna yang memiliki karakter tenang, teduh, halus, bernuansa lembut dan romantik. Contoh dari Pastel colour diantaranya
biru, hijau, ungu, merah muda. Warna biasanya dipakai untuk menyampaikan arti dalam aktifitas
kehidupan sehari- hari. Beberapa warna ada yang menyatakan perasaan tertentu atau kebiasaan pada kebudayaan masyarakat tempat kita berkembang, misalnya
warna putih dalam budaya Barat melambangkan kesucian, sedangkan di Cina melambangkan kematian. Ada juga warna yang bisa menyampaikan rasa secara
universal menyeluruh, misalnya kuning dan merah berarti perhatian dan peringatan.
18 5. Tekstur
Tekstur memiliki posisi yang penting dalam seni rupa, karena tekstur merupakan bahan dasar dari mana sebuah karya seni dibuat, karena tekstur
melibatkan tiga indra perasa yang ada didalam tubuh yaitu, pengelihatan, sentuhan, dan suara. Bilamana dilihat nampak kasar kemudian diraba terasa
kesadaran menghasilkan suara dari gesekan kulit dan benda yang disentuh. Tekstur dapat ditangkap melalui indera penglihatan maupun indera peraba.
Kusrianto 2007 menyatakan tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Ditinjau dari dari efek tampilannya tekstur digolongkan menjadi
tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur semu bila ada kesamaan antara hasil raba dan penglihatan. Sementara itu, pada tekstur semu terdapat perbedaan
antara hasil raba dan penglihatan. Tekstur memiliki hubungan dengan unsur visual yang lainnya, seperti
titik, garis, bidang dan ruang. Dalam tekstur hal yang perlu diperhatikan adalah jatuhnya sinar terhadap benda tersebut. Penyinaran dapat memberikan kesan datar
dan kontras. Tekstur dalam konteks fotografi lebih cenderung pada tekstur semu,
yaitu kesan visual dari suatu bidang. Tekstur dalam foto harus diperlihatkan dengan tepat agar tidak menghilangkan ciri-ciri aslinya sebagaimana pendapat
Sularko 1990: 30 sebagai berikut: Tekstur adalah sifat permukaan benda yang disajikan dalam gambar
secara tepat, sesuai dengan aslinya, sutra harus digambarkan seperti sutra, kaca seperti kaca, mengkilat dan tembus cahaya, dan kayu seperti
kayu dan tampak berat sifatnya.
19