Dengan demikian, seorang yang profesional akan senantiasa terus-menerus mencari kesempurnaan mastery dari cabang ilmu yang dikuasainya dan
melakukan pekerjaan dengan keahliannya, sehingga seseorang akan lebih sempurna dalam memberikan pelayanan kepada publik. Oleh karena itu,
seseorang yang menjadi profesional atau ahli seharusnya terus-menerus meningkatkan ilmu pengetahuannya sesuai dengan bidang pekerjaan yang
digelutinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Jarvis 1983 : 27 yaitu: in order to be master of
the branch of learning it is essensial for a pactitioners to continue his learning after initial education and professional have institutionalised education”.
Selanjutnya Peter 1983 menegaskan bahwa: Seorang profesional adalah yang berikhtiar untuk menjadi ahli serta
melaksanakan ilmu pengetahuannya dalam pekerjaannya secara efektif one who endeavour to have mastery of and to apply effectively that knowledge upon
which his occupation is based . Sikap profesional mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja, karena
merupakan indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi.
Dengan demikian, untuk menjadi profesional seseorang harus melalui pendidikan dan atau latihan khusus. Pendidikan profesional adalah suatu
pendidikan yang mempersiapkan peserta didik dengan panggilan atau pekerjaan profesional.
2.3.2 Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah pengelola satuan pendidikan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolahnya secara
keseluruhan melalui kegiatan pengelolaan pendidikan. Jadi, secara umum tugas pokok Kepala Sekolah adalah melaksanakan administrasi sekolah dengan
seluruh substansinya dan membina para gurubawahan melalui kegiatan supervisi.
Disamping sebagai pengelola satuan pendidikan, Kepala Sekolah juga sebagai pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Sebagai pemimpin
pendidikan, Kepala Sekolah mempunyai tugas melaksanakan fungsi kepemimpinannya, baik fungsi yang berhubungan dengan pencapai tujuan
maupun penciptaan iklim sekolah yang kondusif bagi tercipta dan terlaksananya proses belajar yang baik.
Dalam kaitan ini, Kepala Sekolah harus mampu: 1 melakukan perencanaan dan evaluasi program sekolah;
2 pengembangan kurikulum;
3 pengembangan pembelajaran; 4 pengelolaan ketenagaan;
5 pengelolaan sarana dan sumber belajar; 6 pengelolaan keuangan;
7 pelayanan kepada siswa;
8 hubungan sekolah dengan masyarakat; dan 9 penciptaan iklim sekolah Mulyasa, 2002: 182.
Adapun tugas kepemimpinan Kepala Sekolah itu meliputi kegiatan merencanakan program kerja bersama guru, dan melaksanakan program
tersebut, mengatur dan mengorganisasikan kegiatan guru, mengerjakan atau mengarahkan pelaksanaan kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi,
melibatkan guru-guru dalam pengambilan keputusan, memudahkan terlaksananya program belajar mengajar, menciptakan iklim kerja yang
kondusif, menilai prestasi kerja guru dan menciptakan organisasi sekolah yang fungsional dan tangguh.
Dengan demikian, kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan pola perilaku yang sesuai dengan situasi dan kondisi bawahannya itu pada hakikatnya
merupakan penerapan dari kemampuan profesional kepala sekolah yang meliputi peranan sebagai: 1 pemimpin, 2 administrator, 3 manajer, 4
supervisor, dan 5 penghubung dengan masyarakat Totosiswanto, 1991: 61- 122.
1 Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah hendaknya
berfungsi dan berperan optimal dalam pengelolaan sekolah, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia mewujudkan visi misi dan tujuan
sekolah seperti yang dicita-citakan. Kepala sekolah harus mampu meyakinkan dan mengarahkan bawahannya
agar bekerja secara efektif dengan tidak lupa memperhatikan segala kebutuhan dan tujuan pekerjaan bawahan. Untuk melaksanakan hal tersebut
Kepala sekolah hendaknya bekerja dengan berlandaskan kepada kepentingan kelompok dan tidak berdasarkan kepentingan pribadi semata.
2 Kepala Sekolah sebagai Administrator Peran kepala sekolah sebagai administrator artinya kepala sekolah sebagai
sumber informasi bagi pemegang kekuasaan atau pengambil keputusan di daerahnya bila diperlukan dalam pengambilan kebijakan baru di bidang
pendidikan. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu bekerja sama
dengan stafnya dalam mengerjakan dan melaksanakan kegiatan sekolah dan menyelesaikan masalah-masalah yang datang dari staf dan mampu
menafsirkan keinginan-keinginan baik dari pimpinan maupun staf dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
3 Kepala Sekolah sebagai Manajer Seorang kepala sekolah berperan sebagai manajer berarti kepala sekolah
merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap bawahannya dan terhadap sumber-sumber organisasi, karena kepala sekolah merupakan orang
yang dipercaya untuk menduduki suatu jabatan formal, konsekuensi logisnya kepala sekolah harus bertanggung jawab atas tugas-tugas
bawahannya dan mempunyai kekuasaan atas bawahannya. Pada hakekatnya, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah itu mencerminkan bagaimana
seorang manajer mengatur, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengembangkan berbagai sumber yang tersedia di dalam suatu organisasi.
4 Kepala Sekolah sebagai Supervisor Salah satu peran kepala sekolah adalah sebagai supervisor, antara lain
memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap staf baik itu guru maupun staf tata usaha agar setiap saat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
dan berhasil secara efektif. Demikian juga bimbingan kepala sekolah terhadap guru, yaitu kepala sekolah melaksanakan kegiatan dan usaha agar
tugas guru sebagai pendidik dan pengajar di kelas dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien.
5 Kepala Sekolah sebagai Penghubung dengan Masyarakat Kepala sekolah berperan sebagai penghubung dengan masyarakat dapat
diartikan sebagai suatu usaha kegiatan sekolah menarik warga masyarakat sekitarnya orang tua siswa untuk lebih banyak berpartisipasi dalam
kegiatan pengembangan sekolah. Pengembangan sekolah dimaksudkan agar kemampuan sekolah mengantisipasi perubahan dan tantangan dari
masyarakat sekitamya, baik perubahan dalam bidang administratif maupun dalam bidang kemasyarakatan.
Dalam buku Petunjuk Administrasi Sekolah Menengah Umum terbitan Depdikbud tahun 1997 secara lebih rinci fungsi dan tugas Kepala
Sekolah adalah: a. Kepala Sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses
pembelajaran secara efektif dan efisien sesuai dengan tugas guru. b. Kepala Sekolah sebagai manajer mempunyai tugas sebagai berikut:
1 menyusun perencanaan;
2 mengorganisasikan kegiatan;
3 mengarahkan kegiatan;
4 mengkoordinasikan kegiatan;
5 melaksanakan pengawasan;
6 melakukan evaluasi terhadap kegiatan;
7 menentukan kebijaksanaan;
8 mengadakan rapat;
9 mengambil keputusan;
10 mengatur proses belajar mengajar; 11 mengatur administrasi ketatausahaan, siswa, ketenagaan,
sarana dan prasarana, keuanganRABS; 12 mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS;
13 mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.
c. Kepala Sekolah
sebagai administrator bertugas menyelenggarakan
administrasi, yang meliputi: 1 perencanaan; 2 pengorganisasian; 3 pengarahan; 4 pengkoordinasian; 5 pengawasan; 6 kurikulum; 7
kesiswaan; 8 ketatausahaan; 9 ketenagaan; 10 kantor; 11 keuangan; 12 perpustakaan; 13 laboratorium; 14 ruang keterampilankesenian; I5
ruang bimbingan dan konseling; 16 ruang UKS; 17 ruang OSIS; 18
ruang serbaguna; 19 media; 20 gudang; 21 6K ketertiban, kebersihan, ketenangan, keamanan, kekeluargaan dan kerindangan.
d.Kepala Sekolah sebagai Supervisor menyelenggarakan supervise mengenai: 1 proses belajar mengajar; 2 kegiatan bimbingan dan konseling; 3
kegiatan ekstrakurikuler; 4 kegiatan ketatausahaan; 5 kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait; 6 sarana dan prasarana; 7
kegiatan OSIS; dan 8 kegiatan 6K .
2.3.3 Standar Kepala Sekolah