masalah yang akan diteliti guna penyempurnaan pengajuan usulan yang telah ada.
Untuk memperoleh data mengenai hal-hal tersebut di atas peneliti mengadakan wawancara dengan Pengawas TKSD dan Kepala Sekolah Dasar
yang dijadikan subyek penelitian. Data yang diperoleh di lapangan dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan teknik analisis kualitatif, kemudian disimpulkan sebagai kesimpulan penelitian.
Pendekatan kualitatif sangat tepat untuk fokus dalam penelitian ini, karena beberapa alasan antara lain: 1 penelitian ini berupaya untuk
menemukan permasalahan yang berkaitan dengan Supervisi Manajerial Pengawas TKSD dalam meningkatkan kemampuan profesional Kepala SD,
2 penelitian ini bersifat induktif, dalam arti berusaha menemukan permasalahan berdasarkan data dan terbuka bagi penelitian lebih lanjut, dan
3 penelitian ini dilakukan dalam situasi yang wajar dan mengutamakan data yang bersifat kualitatif.
3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus. Kasusnya adalah Supervisi Manajerial Pengawas TKSD dalam meningkatkan
kemampuan profesional Kepala SD di Kecamatan Banjarharja, Kabupaten Brebes. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Mundir, 1982: 72 Studi kasus
adalah suatu kajian yang rinci atas suatu latar atau satu orang subjek atau tempat
penyimpanan dokumen atau peristiwa tertentu. Dilihat dari tujuan, penelitian studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar
belakang sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat tersebut akan dijadikan suatu hal
yang bersifat umum Nasir, 1988 . Secara umum penelitian yang menggunakan rancangan studi kasus dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu 1 sejarah organisasi, 2 observasi, dan 3 sejarah hidup Bogdan dan Biklen, 1982 . Studi kasus tentang sejarah
organisasi memusatkan perhatian pada organisasi tertentu dalam kurun waktu tertentu menelusuri perkembangan dari suatu organisasi. Studi kasus
observasional adalah penelitian terhadap suatu bagian-bagian dalam suatu organisasi yang bisa berupa kegiatan atau peristiwa, suatu tempat dan suatu
kelompok orang yang sedang bekerja sama. Dalam penelitian ini menuntut adanya keterlibatan seorang peneliti. Penelitian sejarah hidup yaitu penelitian
yang dilakukan secara intensif terhadap seseorang dengan maksud untuk mengumpulkan sejarah atau riwayat hidup dari seseorang.
Dilihat dari penggolongan studi kasus, penelitian tentang Supervisi Manajerial Pengawas TKSD dalam meningkatkan kemampuan Profesional
Kepala SD termasuk dalam rancangan studi kasus observasional. Rancang bangun studi kasus ini bersifat terpancang artinya peneliti memusatkan
perhatian pada kasus yang telah ditetapkan.
3.3 Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan pendekatan yang telah dipilih oleh peneliti maka instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah peneliti sendiri. Pada
tahap pertama peneliti melakukan orientasi untuk memperoleh gambaran umum. Pada tahap ini peneliti perlu mengadakan pendekatan secara terbuka kepada
responden. Tujuan pada tahap ini ialah memperoleh informasi tentang latar yang nantinya diikuti tahap merinci informasi yang diperoleh pada tahap berikutnya.
Kehadiran peneliti pada tahap kedua yaitu tahap eksplorasi fokus. Pada tahap inilah pengumpulan data awal dilaksanakan dengan cara mewawancarai
Pengawas TKSD dan Kepala SD di Daerah Binaan V mengenai proses supervisi dan pengawasan Pengawas TKSD dalam membina kemampuan
profesional Kepala Sekolah. Kemudian diadakan analisis dan diikuti dengan hasil analisis.
Tahap yang ketiga yaitu member cek, pada tahap ini setelah peneliti mengadakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, kemudian membuat
laporan lapangan sementara yang mana kebenarannya akan dicek oleh subjek penelitian yang bertujuan untuk menguji validitas, reliabilitas, dan objektivitas
data yang terkumpul kemudian dikonfirmasikan kepada subjek penelitian untuk menguji kebenaran data.
3.4 Subyek Penelitian