Tujuan dan Fungsi Supervisi

interaksi yang baik dan efektif, hubungan antar warga sekolah akan semakin baik dan diharapkan akan terjadi iklim keterbukaan di antara mereka, sehingga jika terjadi permasalahan akan segera diidentifikasi dan dikomunikasikan, serta dicarikan solusinya.

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi

Menurut Hartoyo 2006 : 57, secara umum tujuan supervisi di sekolah adalah untuk membantu guru mengidentifikasi masalah dan hambatan yang dijumpai dalam melaksanakan tugasnya dan menemukan solusi atas masalah dan hambatan tersebut, sehingga guru dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme mereka dalam mengelola pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas pencapaian hasil belajar siswa. Tujuan supervisi ini dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut. 1 Untuk membantu guru menyelesaikan masalah Ada kalanya permasalahan tak dapat dipecahkan oleh guru ataupun kepala sekolah. Oleh karena itu diperlukan orang lain yang mengerti permasalahan yang dihadapi untuk membantu memecahkannya. Dalam konteks ini supervisor merupakan orang yang paling tepat dan paling betanggung jawab untuk membantu guru atau kepala sekolah yang sedang mengalami masalah. 2 Membantu terjadinya reformasi pembelajaran Bagaimanapun baiknya laju reformasi pendidikan tanpa disertai reformasi dalam pembelajaran, tidak akan membuahkan hasil yang berarti karena pada hakekatnya bagian yang amat menentukan dalam suatu proses pendidikan terjadi dalam pembelajaran. Dalam konteks reformasi pembelajaran kehadiran supervisor yang profesional sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan, arahan dan sekaligus pembinaan kepada guu dalam pengelolaan pembelajaran. 3 Mendukung terjadinya komunikasi dan penyampaian informasi Supervisi dapat mendukung terjadinya komunikasi dan sharing informasi terkait dengan kebijakan, program-program, dan informasi perkembangan pendidikan terkini. 4 Meningkatkan motivasi guru Supervisi yang dilakukan dengan baik, terarah dan terpadu dapat meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kinerja mereka. 5 Mempererat dan menumbuhkan sinergi Supervisi yang dilakukan dengan terencana, terarah, dan disertai tanggung jawab yang tinggi akan dapat mempererat kerja sama dan sinergi antara guru, kepala sekolah, supervisor, bahkan dengan siswa dan dengan pemangku kepentingan pendidikan lainnya di luar sekolah. 6 Meningkatkan kualitas sekolah Supervisi yang baik sangat efektif dalam meningkatkan kualitas sekolah yang tercermin antara lain melalui kualitas manajemen sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, pengelolaan pembelajaran, ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, dan hasil belajar siswa. 7 Meningkatkan kualitas manajemen pembelajaran Melalui supervisi, gurustaf diharapkan tahu dan sadar terhadap tugas yang diembannya dengan selalu berupaya meningkatkan profesionalisme mereka sebagai guru. 8 Meningkatkan manajemen sekolah Di samping meningkatkan pengelolaan pembelajaran, supervisi yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik akan dapat meningkatkan kualitas pengelolaanmanajemen sekolah secara keseluruhan. Fungsi supervisi menurut Baharuddin Harahap 1983 : 6 adalah sebagai berikut 1 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan; 2 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan; 3 Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang perlu dibenahi lebih dahulu diprioritaskan; 4 Melalui supervisi dapat diketahui petugas guru, kepala sekolah yang perlu ditatar; 5 Melalui supervisi dapat diketahui petugas yang perlu diganti; 6 Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran; 7 Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan kurikulum; 8 Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar dapat ditingkatkan; serta 9 Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat dipertahankan. Adapun menurut Sahertian 2000 : 21, bahwa fungsi utama supevisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Fungsi-fungsi tersebut meliputi kegiatan-kegiatan berikut 1 Mengoordinasi semua usaha sekolah, 2 Memperlengkapi kepemimpinan sekolah, 3 Memperluas pengalaman guru-guru, 4 Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif, 5 Memberikan fasilitas dan penilaian terus menerus, 6 Menganalisis situasi belajar mengajar, 7 Memperlengkapi staf dengan pengetahuan dan ketrampilan yang baru, dan 8 Memadukan dan menyelaraskan tujuan-tujuan pendidikan dan membentuk kemampuan-kemampuan. Dalam fungsinya sebagai bantuan, wahana, proses bimbingan dan kendali , maka supervisi menghendaki agar proses pendidikan dapat berjalan lebih baik, efektif dan optimal. Hendaklah perlu disadari bahwa kemajuan sekolah, keberhasilan proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan membutuhkan upaya serius dalam pengelolaannya. Oleh karena itu diperlukan supervisi dan pembinaan secara berkelanjutan, terus-menerus dan sistematis. Harus diupayakan sistem pembinaan yang mudah dipraktikkan, realistis dan objektif sehingga pembinaan ini akan berhasil dan berdaya guna dalam memcahkan masalah antisipatif, membangun konstruktif serta mampu membangkitkan kreativitas. Pendekatan yang digunakan dalam pembinaan hendaknya bersifap kooperatif dan kekeluargaan dengan prinsip : Ing Ngarso Sung Tulodo ; Ing Madyo Mangun Karso ; Tut Wuri Handayani Dengan mengacu kepada tujuan tersebut, maka supervisi dan pembinaan pendidikan memegang peran dan fungsi sebagai berikut: 1 Dalam bidang kepemimpinan, yang meliputi: a Menyusun rencana dan kebijakan bersama. b Mengikutsertakan anggota-anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan persoalan-persoalan. c Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok atau memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok. d Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan putusan. e Membagi dan mendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada anggota kelompok sesuai fungsi dan kecakapan masing masing. f Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok. g Menghilangkan rasa malu dan rasa rendah hati pada anggota kelompok sehingga mereka berani mengemukakan pendapat demi kepentingan bersama. 2 Dalam bidang hubungan kemanusiaan, yang meliputi: a Memanfaatkan kekeliruaan kesalahan yang dialami untuk dijadikan pelajaran dan upaya perbaikan selanjutnya. b Membantu mengatasi kekurangankesulilan yang dialami anggota kelompok. c Mengarahkan anggota kelompok pada sikap-sikap yang demokratis. d Memupuk rasa saling menghormati antara sesama anggota kelompok. e Menghilangkan rasa curiga mencurigai sesama anggota kelompok. 3 Dalam pembinaan proses kelompok, yang meliputi: a Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok baik kelemahan maupun kelebihan masing-masing anggota. b Menimbulkan dan memelihara sikap percaya mempercaya antara sesama anggota. c Memupuk sikap dan kesediaan tolong-menolong. d Membesarkan rasa tanggung jawab para anggota kelompok. e Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan perselisihan pendapat di antara sesama anggota kelompok. f Menguasai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan lainnya. 4 Dalam bidang administrasi personal, yang meliputi: a Memilih personal yang memiliki syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk pekerjaan. b Menempatkan personal-personal pada tugas yang sesuai dengan kecapakan dan kemampuan masing-masing. c Mengusahakan suasana kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya kerja dalam mencapai hasil maksimal berupa kualitas sekolah. 5 Dalam bidang evaluasi, yang meliputi: a Menguasai dan memaham tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan terperinci. b Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai kriteria penilaian. c Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar dan dapat diolah menurut norma-norma yang ada. d Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan.

2.2 Pengawas TKSD