Koefisien Determinasi R Uji Signifikan Simultan Uji F Uji Signifikan Parsial Uji t

b = Koefisien Konstanta X 1 = WCTA X 2 = DER X 3 = ITO X 4 = TATO X 5 = GPM X 6 = OPM e = Koefisien Error Variabel Pengganggu

3.9 Test of Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi R 2 , nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima.

3.9.1 Koefisien Determinasi R

2 Menurut Ghozali 2011:97 : ‘’koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen’’. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, sebaliknya nilai R 2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi Universitas Sumatera Utara variabel dependen Ghozali, 2011:97. Nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai adjusted R 2 karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua variabel. Selain itu nilai adjusted R 2 dianggap lebih baik dari nilai R 2 , karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model regresi Ghozali, 2011:97.

3.9.2 Uji Signifikan Simultan Uji F

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test . Menurut Ghozali 2011:98 : “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua varibel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependenterikat”. Di dalam penelitian ini uji F digunakan untuk menguji hipotesis H 1 yaitu pengaruh WCTA, DER, ITO, TATO, GPM, dan OPM secara simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Menurut Ghozali 2011:98, uji F dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel dengan ketentuan : 1. H diterima dan Ha ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 0,05 2. H ditolak dan Ha diterima jika F hitung F tabel untuk α = 0,05

3.9.3 Uji Signifikan Parsial Uji t

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test . Menurut Ghozali 2011:98 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji hipotesis Universitas Sumatera Utara H 2 , H 3 , H 4 , H 5 , H 6 , dan H 7 yaitu pengaruh WCTA, DER, ITO, TATO, GPM, dan OPM secara parsial terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Menurut Ghozali 2011:99, uji t dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan t tabel dengan ketentuan : 1. H diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 0,05 2. H ditolak dan Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 0,05 Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Deskripsi Data Penelitian