4.4 Hasil
Test of Goodness of Fit 4.4.1
Hasil Koefisien Determinasi R
2
Menurut Ghozali, 2011:97 koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai adjusted R
2
karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua variabel. Tabel berikut menunjukkan koefisien determinasi dari
variabel bebas dalam penelitian ini.
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Adjusted
R
2
Model Summary
Model R Square
Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate 1
.511
a
.261 .211
.891484 a. Predictors: Constant, OPM, TATO, DER, ITO, GPM, WCTA
Sumber : Output SPSS 19 diolah penulis, 2013
Pada model summary di atas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R
2
adalah 0,211 hal ini berarti 21,1 pertumbuhan laba dipengaruhi oleh variabel bebas
yang digunakan dalam model persamaan dalam penelitian ini, yaitu WCTA, DER, ITO, TATO, GPM, dan OPM sedangkan sisanya yaitu sebesar 78,9 dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model persamaan regresi dalam penelitian ini.
4.4.2 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
Universitas Sumatera Utara
secara simultan terhadap variabel dependenterikat Ghozali,2011:98. Hipotesis untuk uji F penelitian ini adalah :
H
01
: WCTA, DER, ITO, TATO, GPM dan OPM tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
H
1
: WCTA, DER, ITO, TATO, GPM dan OPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Dasar pengambilan keputusan terhadap uji F adalah : 3. H
01
diterima dan H
1
ditolak jika F
hitung
F
tabel
untuk α = 0,05 4. H
01
ditolak dan H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
untuk α = 0,05
Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji
F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
24.752 6
4.125 5.191
.000
a
Residual 69.938
88 .795
Total 94.689
94 a. Predictors: Constant, OPM, TATO, DER, ITO, GPM, WCTA
b. Dependent Variable: LABA
Sumber : Output SPSS 19 diolah penulis, 2013
Hasil uji F yang ditampilkan pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 5,191. Sementara itu nilai dari F
tabel
dengan N = 95, k = 6, α = 5
diketahui sebesar 2,317. Apabilai nilai dari F
hitung
dibandingkan dengan nilai dari F
tabel
maka diperoleh F
hitung
F
tabel
= 5,191 2,317. Sementara itu nilai signifikan sig. adalah 0,419 apabila dibandingkan dengan
α = 5 maka diperoleh 0,000 0,05. Dengan demikian hipotesis H
01
ditolak dan H
1
diterima, ini berarti secara simultan WCTA, DER, ITO, TATO, GPM, dan OPM mempunyai pengaruh yang
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI selama
periode 2008-2012.
4.4.3 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t
Menurut Ghozali 2011:98 uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Hipotesis untuk uji t penelitian ini adalah : 8. H
02
: WCTA tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H
2
: WCTA berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. 9. H
03
: DER tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H
3
: DER berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. 10. H
04
: ITO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H
4
: ITO berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. 11. H
05
: TATO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H
5
: TATO berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. 12. H
06
: GPM tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H
6
: GPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. 13. H
07
: OPM tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H
7
: OPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dasar pengambilan keputusan terhadap uji t adalah :
3. H diterima dan H
a
ditolak jika t
hitung
t
tabel
untuk α = 0,05 4. H
ditolak dan H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
untuk α = 0,05
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji
t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .007
.092 .079
.937 WCTA
.128 .158
.125 .811
.419 DER
.107 .206
.086 .517
.606 ITO
.102 .117
.099 .872
.385 TATO
-.398 .110
-.377 -3.626
.000 GPM
-.374 .126
-.374 -2.979
.004 OPM
.135 .119
.136 1.133
.260 a. Dependent Variable: LABA
Sumber : Output SPSS 19 diolah penulis, 2013 Hasil uji parsial t
hitung
dalam penelitian ini ditampilkan pada tabel 4.15 diatas, sementara itu nilai dari t
tabel
dengan N = 95, k = 6, α = 5 diketahui
sebesar 1,987. Berdasarkan hasil uji t
hitung
diatas dan juga nilai dari t
tabel
maka hubungan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut : 1. WCTA memiliki nilai t
hitung
sebesar 0,811 apabila dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,987 maka diperoleh t
hitung
t
tabel
= 0,811 1,987. Sementara itu nilai signifikan WCTA adalah 0,419 apabila dibandingkan dengan
α = 5 maka diperoleh 0,419 0,05. Dengan demikian hipotesis H
02
diterima, ini berarti secara parsial WCTA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
2. DER memiliki nilai t
hitung
sebesar 0,517 apabila dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,987 maka diperoleh t
hitung
t
tabel
= 0,517 1,987. Sementara itu nilai signifikan DER adalah 0,606 apabila dibandingkan dengan
α = 5 maka
Universitas Sumatera Utara
diperoleh 0,606 0,05. Dengan demikian hipotesis H
03
diterima, ini berarti secara parsial DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
3. ITO memiliki nilai t
hitung
sebesar 0,872 apabila dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,987 maka diperoleh t
hitung
t
tabel
= 0,872 1,987. Sementara itu nilai signifikan ITO adalah 0,385 apabila dibandingkan dengan
α = 5 maka diperoleh 0,385 0,05. Dengan demikian hipotesis H
04
diterima, ini berarti secara parsial ITO tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
4. TATO memiliki nilai t
hitung
sebesar -3,626 diubah menjadi 3,626 apabila dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,987 maka diperoleh t
hitung
t
tabel
= 3,626 1,987. Sementara itu nilai signifikan TATO adalah 0,385 apabila
dibandingkan dengan α = 5 maka diperoleh 0,000 0,05. Dengan
demikian hipotesis H
05
ditolak dan H
5
diterima, ini berarti secara parsial TATO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
5. GPM memiliki nilai t
hitung
sebesar -2,979 diubah menjadi 2,979 apabila dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,987 maka diperoleh t
hitung
t
tabel
= 2,979 1,987. Sementara itu nilai signifikan GPM adalah 0,004 apabila dibandingkan
dengan α = 5 maka diperoleh 0,004 0,05. Dengan demikian hipotesis H
06
ditolak dan H
6
diterima, ini berarti secara parsial GPM mempunyai pengaruh
Universitas Sumatera Utara
yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
6. OPM memiliki nilai t
hitung
sebesar 1,133 apabila dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,987 maka diperoleh t
hitung
t
tabel
= 1,133 1,987. Sementara itu nilai signifikan OPM adalah 0,260 apabila dibandingkan dengan
α = 5 maka diperoleh 0,260 0,05. Dengan demikian hipotesis H
07
diterima, ini berarti secara parsial OPM tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian