Sesuai dengan jenis-jenis laba tersebut, adapun jenis laba yang diteliti di dalam penelitian ini adalah laba sebelum pajak atau EBIT Earning Before
Interest and Tax dari perusahaan manufaktur sektor indutri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Karena penelitian ini dilakukan selama lima periode, maka
peneliti memilih laba sebelum pajak, ini disebabkan laba sebelum pajak tidak terpengaruh oleh perubahan nilai pajak dan juga inflasi yang terjadi selama
periode penelitian, sehingga laba tersebut stabil dalam menjadi acuan untuk memprediksi pertumbuhan laba di masa mendatang. Laba dapat dijadikan sebagai
alat prediktif yang membantu dalam peramalan laba mendatang, nilai laba di masa lalu yang didasarkan pada biaya historis dan nilai berjalan terbukti berguna dalam
meramalkan nilai mendatang, penelitian Hapsari 2007.
2.3 Pertumbuhan Laba
2.3.1 Pengertian Pertumbuhan Laba
Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pertumbuhan laba merupakan kenaikan jumlah laba yang diperoleh perusahaan dari satu periode ke
periode selanjutnya. Pertumbuhan laba yang semakin meningkat sangat diinginkan oleh setiap perusahaan dalam setiap tahunnya, karena besarnya laba
yang diperoleh sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Rasio keuangan dapat mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan, karena itu penting dilakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan tersebut. Hasil
dari analisis rasio keuangan tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak manajemen untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan laba perusahaan pada periode yang akan datang. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode
sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan : ∆Y
t
= Pertumbuhan Laba pada Periode t Y
t
= Laba Perusahaan pada Periode t Y
t-1
= Laba Perusahaan pada Periode t-
1
2.3.2 Analisis Pertumbuhan Laba
Menurut Anoraga dan Pakarti dalam Angkoso 2006 yang dikutip dalam penelitian Cahyaningrum 2012 ada dua macam analisis untuk menentukan
pertumbuhan laba yaitu : 1. Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Analisis fundamental merupakan analisis historis atas
kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company analysis. Data yang digunakan adalah data historis, artinya data
yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Dalam company analysis para analis akan menganalisis
laporan keuangan perusahaan yang salah satunya dengan rasio keuangan. Para analis fundamental mencoba memprediksikan pertumbuhan laba di masa
∆Y
t
= Y
t-1
Y
t
- Y
t-1
Universitas Sumatera Utara
yang akan datang dengan mengestimasi faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi pertumbuahan laba yang akan datang, yaitu kondisi ekonomi
dan kondisi keuangan yang tercermin melalui kinerja perusahaan. 2. Analisis Teknikal
Analisis teknikal sering dipakai oleh investor, dan biasanya data atau catatan pasar yang digunakan berupa grafik. Analisis ini berupaya untuk
memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang dengan mengamati perubahan laba di masa lalu. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan. Untuk menganalisis pertumbuhan laba pada perusahaan manufakur sektor
industri barang konsumsi dalam penelitian ini digunakan analisis fundamental. Karena dalam menganalisis rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba dalam
penelitian ini, peneliti melakukan estimasi terhadap kondisi keuangan perusahaan bersangkutan, melalui data historis laporan keuangan tersebut dan menganalisis
laporan keuangan perusahaan tersebut dengan menggunakan rasio keuangan.
2.4 Laporan Keuangan