Hubungan WCTA Dengan Pertumbuhan Laba Hubungan DER Dengan Pertumbuhan Laba Hubungan ITO Dengan Pertumbuhan Laba

Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu Lanjutan 8 Judul Penelitian Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus : Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 sampai dengan 2010. Objek Penelitian Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 - 2010. Populasi 146 perusahaan sedangkan sampel 63 perusahaan Variabel Penelitian Variabel bebas : WCTA, DER, TATO, NPM Variabel terikat : Pertumbuhan Laba Metode Analisis Analisis Regresi Berganda Hasil Penelitian Secara simultan : Keempat variabel bebas berpengaruh signifkan terhadap pertumbuhan laba. Secara parsial : TATO dan NPM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. WCTA dan DER tidak berpengaruh signifkan terhadap pertumbuhan laba. Sumber : Penelitian Penelitian Hapsari 2007, Putri, Sinaga, Ningsih, Sianturi, Sitorus dan Itasabella 2010 serta Cahyaningrum 2012.

2.8 Hubungan Variabel Bebas Dengan Pertumbuhan Laba

2.8.1 Hubungan WCTA Dengan Pertumbuhan Laba

Menurut penelitian Hapsari 2007 WCTA merupakan perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva. WCTA yang semakin tinggi menunjukkan modal operasional perusahaan besar dibandingkan dengan jumlah aset yang dimiliki. Modal kerja yang dimaksud disini adalah modal kerja neto, yaitu sebagian dari aset lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan tanpa mengganggu Universitas Sumatera Utara likuiditas atau hutang-hutangnya Riyanto, 2008. Modal kerja yang besar maka kegiatan operasional perusahaan menjadi lancar sehingga laba yang diperoleh juga meningkat. Apabila kondisi seperti ini terus berlangsung maka pertumbuhan laba perusahaan juga akan meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri 2010 yang menyatakan bahwa WCTA berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba

2.8.2 Hubungan DER Dengan Pertumbuhan Laba

DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas, DER didapat dari jumlah utang dibagi dengan jumlah ekuitas modal perusahaan Kasmir 2012:157. Nilai DER yang semakin tinggi menunjukkan semakin tinggi penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan. Akan tetapi dengan hutang yang besar memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan laba yang besar pula jika kewajibanhutang tersebut dimanfaatkan dengan efektif dan laba yang didapat cukup untuk membayar bunga secara periodik Kuswadi, 2005:90. Oleh sebab itu perusahaan bijak dalam mengelola setiap rupiah hutang yang digunakan sebagai modal usaha, dengan begitu akan membuka peluang untuk dapat meraih laba yang semakin tinggi dan ini akan berdampak pada pertumbuhan laba yang juga akan semakin meningkat. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinaga dan Sianturi 2010 dimana DER berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

2.8.3 Hubungan ITO Dengan Pertumbuhan Laba

ITO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan inventory ini berputar dalam suatu periode Kasmir 2012:180. ITO diperoleh dari harga pokok penjualan dibagi dengan rata-rata Universitas Sumatera Utara persediaan Brealy et.al 2007:80. Rasio ITO yang tinggi menunjukkan perputaran persediaan yang tinggi selama satu periode, sehingga perusahaan dapat dikatakan bekerja secara efisien dan produktif Kasmir 2012:180. Kondisi seperti ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan penjualan yang tinggi, sehingga turut meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan jika dipertahankan beberapa periode. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Ningsih 2010 dimana ITO berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

2.8.4 Hubungan TATO Dengan Pertumbuhan Laba