Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

36

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan tentang pemberdayaan perempuan adalah penelitian yang dilakukan oleh Eli Yuliawati 2012 tentang Pemberdayaan Kaum Perempuan Dalam Menunjang Peningkatan Pendapatan Keluarga Melalui Home Industry di Dusun Pelemadu, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya program pemberdayaan melalui home industry yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan berupa pelatihan, strategi usaha, pemahaman regulasi dan peraturan pemerintah serta penguatan jaringan usaha dengan pihak lain mampu menunjang pendapatan keluarga dengan kenaikan rata-rata per bulan sebesar 1,4 persen. Penelitian sejenis yang relevan tentang gelandangan adalah penelitian yang dilakukan oleh Tri Muryani 2008 tentang Rehabilitasi Sosial bagi Gelandangan di Panti Sosial Bina Karya Sidomulyo Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi gelandangan belum berhasil secara maksimal karena masih adanya warga binaanklien yang belum bisa diterima di lingkungan sosialnya.

C. Kerangka Berpikir

Sebagian perempuan di provinsi DIY dan Kota Yogyakarta khususnya telah menjadi gelandangan dan berprofesi sebagai pengemis karena berbagai faktor yang diantaranya tidak memiliki keterampilan atau keahlian khusus di dalam suatu bidang sehingga mengalami kesulitan untuk mendapatkan 37 pekerjaan yang berdampak buruk pada kehidupannya. Salah satu upaya untuk memberdayakan mereka adalah melalui program panti yang memiliki berbagai kegiatan positif dan bermanfaat seperti keterampilan menjahit di Panti Sosial Bina Karya PSBK yang kesemua warga belajar Warga Binaan Sosial A di pembelajaran keterampilan menjahit adalah perempuan. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini; Input : Perempuan Warga Binaan Sosial A gelandangan dan pengemis Analisis kebutuhan : Analisis masalah : Keterampilan sebagai usaha Perempuan marjinal, pemberdayaan perempuan Warga Binaan Sosial A Keterampilan menjahit di Panti Sosial Bina Karya Diterapkan melalui pendidikan teori menjahit, praktek jahit sulam dan kristik oleh tutor Perempuan Warga Binaan Sosial A yang mandiri Gambar 1. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian Berikut rincian pertanyaan penelitian untuk mempermudah dalam mengumpulkan data dan informasi : 38 1. Bagaimana pelaksanaan program keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan warga binaan sosial A di Panti Sosial Bina Karya PSBK Yogyakarta? a. Bagaimana perencanaan program keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan warga binaan sosial A di Panti Sosial Bina Karya PSBK Yogyakarta? b. Bagaimana pelaksanaan program keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan warga binaan sosial A di Panti Sosial Bina Karya PSBK Yogyakarta? c. Bagaimana evaluasi program keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan warga binaan sosial A di Panti Sosial Bina Karya PSBK Yogyakarta? d. Bagaimana dampak program keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan warga binaan sosial A di Panti Sosial Bina Karya PSBK Yogyakarta? 2. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan pendukung pada pelaksanaan program keterampilan menjahit sebagai upaya pemberdayaan perempuan bagi warga binaan sosial A di Panti Sosial Bina Karya? 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan judul dan permasalahan yang telah dirumuskan, maka pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Bungin 2010: 68 penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas tersebut ke permukaan sebagai suatun ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, maupun fenomena tertentu. Menurut Moleong 2011: 8-13, penelitian deskriptif kualitatif mempunyai ciri yang membedakan dengan penelitian lainnya, yaitu: 1. Latar alamiah, yaitu penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan entity. 2. Manusia sebagai alat instrument, dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. 3. Menggunakan metode kualitatif. 4. Analisa data secara induktif. 5. Teori dari dasar grounded theory, penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantive yang berasal dari data. 6. Deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka- angka. 7. Lebih mementingkan proses dari pada hasil. 8. Adanya “batas” yang ditentukan oleh fokus. 9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data. 10. Desain yang bersifat sementara. 11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.