Sejarah Berdirinya PSBK Yogyakarta Visi, Misi, dan Tujuan PSBK Provinsi DIY

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Panti Sosial Bina Karya PSBK Yogyakarta

a. Sejarah Berdirinya PSBK Yogyakarta

Panti Sosial Bina Karya PSBK Provinsi DIY berdiri sejak tahun 1976 namun dengan nama lain, yaitu Sasana Rehabilitasi Tuna Sosial yang bertempat di Karangrejo, Tegalrejo, Yogyakarta. Tahun 1979 berdasarkan SK Mensos RI No 41HUKKHXI-79 mulai melaksanakan rehabilitasi sosial pengemis, gelandangan, dan orang terlantar dan pada tahun 1994 berubah nama menjadi Panti Sosial Bina Karya Sidomulyo berdasarkan SK Mensos RI No 14HUK94 tentang pembakuan nama unit pelaksana teknis pusat atau panti di lingkungan Departemen Sosial. Pada tahun 1996 berdasarkan SK Dirjen Bina Rehabilitasi Sosial Depsos RI No 03KEPBRSI1996, PSBK digabung dengan Lingkungan Pondok Sosial Liposos dengan nama Panti Sosial Bina Karya Sidomulyo berkedudukan di Purwomartani, Kalasan. Tahun 2002 PSBK menjadi UPTD dari Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. PSBK mulai menjangkau pelayanan terhadap eks penderita sakit jiwa terlantar ekspsikotik di tahun 2003 dan akhirnya pada tahun 2004 PSBK menjadi UPTD Dinas Sosial Provinsi DIY. Letak PSBK saat berada di jalan Sidomulyo TR IV369 Tegalrejo. Lokasi di tengah kota, yang berjarak kurang lebih 1 Km dari Tugu Jogja, 50 cukup strategis untuk pemberdayaan penyandang sosial. PSBK menampung 100 orang dengan kategori 50 orang gelandangan, pengemis warga binaan sosial A dan 50 orang eks psikotik warga binaan sosial B.

b. Visi, Misi, dan Tujuan PSBK Provinsi DIY

Dalam Peraturan Pemerintah No 31 tahun 1980 tentang gelandangan dan pengemis dinyatakan bahwa Visi, Misi, dan Tujuan PSBK Provinsi Yogyakarta adalah sebagai berikut; 1 Visi Terwujudnya kesejahteraan sosial bagi gelandangan, pengemis, pemulung, maupun eks penderita sakit jiwa sebagai sumber daya yang produktif. 2 Misi a Meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup gelandangan, pengemis, pemulung, maupun eks penderita sakit jiwa sebagai warga masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama. b Memulihkan kemauan dan kemampuan gelandangan pengemis, pemulung, maupun eks penderita sakit jiwa sebagai sumber daya yang produktif. c Mengembangkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam penanganan gelandangan, pengemis, pemulung, maupun eks penderita sakit jiwa sebagai upaya memperkecil kesenjangan sosial. 3 Tujuan 51 a Pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi gelandangan pengemis, pemulung, maupun eks penderita sakit jiwa. b Memberikan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan sebagai bekal kemandirian gelandangan, pengemis, pemulung, maupun eks penderita sakit jiwa. c Memandirikan gelandangan, pengemis, pemulung, maupun eks penderita sakit jiwa.

c. Susunan Kepegawaian PSBK Yogyakarta