128
2. Bagaimana proses belangsungnya program pemberdayaan perempuan
warga binaan sosial A melalui ketrampilan menjahit di Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta?
Bapak AS :
“untuk program pelatihan ketrampilan menjahit merupakan salah satu program pelatihan ketrampilan yang diminati oleh warga
binaan perempuan. Kegiatan pelatihan ketrampilan menjahit ini kami lakukan di lingkungan panti, karena kami memang sudah
menyediakan ruangan untuk melaksanakan kegiatan program pelatihan ketrampilan menjahit ini, dengan begitu tempat pelatihan
yang masih di dalam lingkungan PSBK, tentunya kami dapat dengan mudah memantau pelaksanaannya”
Bapak TH :“kalau untuk pelaksanaan pelatihan ketrampilan menjahit itu kami
lakukan di sini mbak, untuk sarananya juga sudah sangat lengkap. Kami laksanakan pelatihan ketrampilan menjahit dilingkungan
PSBK, dengan harapan pelayanan dari kami dapat maksimal, karena kami juga bisa langsung memantau proses pelaksanaanya”
Ibu TTK :“pelaksanaan pelatihan ketrampilan menjahit ini kami lakukan di
dalam ruangan ketrampilan menjahit mbak, pihak panti memang sudah menyediakan ruangan khusus untuk pelatihan ketrampilan
menjahit. Sehingga pelaksanannya dapat berjalan dengan baik karena ruangannya tidak digunakan bersamaan dengan pelatihan
lain”
Bapak TH :“setiap materi yang kami sampaikan di dalam pelatihan
ketrampilan menjahit, kami berikan waktu kurang lebih satu bulan mbak, hal ini kami lakukan agar warga binaan benar-benar
menguasai materi tersebut mbak. Kami laukan hal tersebut mengingat banyak warga binaan yang memang berlatar belakang
dari jalanan, yang notabene kemampuanya dibawah rata-rata mbak, kami memang harus sabar dalam memberikan pembelajaran kepada
mereka”
129 Ibu TTK
:“setiap materi yang saya sampaikan di pelatihan ketrampilan menjahit ini, saya sampaikan dalam waktu kurang lebih satu bulan
mbak, hal ini saya lakukan karena memang keadaan warga binaan ketika dalam pembelajaran agak susah untuk langsung memahami
materi ketika saya sampaikan, jadi saya memang harus sabar dan berulang-ulang kalau sedang menyampaikan materi mbak.
Disamping itu materi saya berikan secara individu dan kelompok, harapanya agar warga binaan nantinya dengan mudah menguasai
materi”
Bapak AS :“untuk setiap materi yang disampaikan dalam pelatihan
ketrampilan menjahit ini diberikan dalam waktu kurang lebih sebulan mbak, mengingat dari warga binaan mempunyai
kemampuan dibawah rata-rata, dan Ibu TTK selaku tutor dalam pembelajaran ini memang benar-benar sabar dalam memberikan
pembelajaran mbak, dengan begitu diharapkan warga binaan tersebut mampu memahami materi setiap pembelajaran”
Kesimpulan : Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan ketrampilan menjahit dilakukan di
lingkungan PSBK, supaya pihak panti dapat memantau dengan seksama proses pelatihan ketrampilan menjahit tersebut. Tempat
yang digunakan juga tidak digunakan sebagai tempat program pelatihan lain sehingga prosesnya pelaksanaanya akan lebih
maksimal. Materi program pemberdayaan perempuan warga binaan sosial A melalui ketrampilan menjahit di Panti Sosial Bina Karya
Yogyakarta ini merupakan materi yang masih umumsederhana, hal ini disesuaikan dengan kemampuan dari warga binaan yang
kemampuanya dibawah rata-rata karena memang warga binaan itu sendiri berasal dari gelandangan dan pengemis. Disamping itu
dalam menyampaikan materinya harus berulang-ulang agar warga binaan mampu menangkap materi apa yang disampaikan oleh tutor
dalam pembelajaran.
130
3. Bagaimana evaluasi program pemberdayaan perempuan warga binaan sosial