49
3.5.1.3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal atau komunikasi silang cross communication adalah komunikasi dalam organisasi antara seseorang dengan lainnya yang satu sama lain
berbeda dalam kedudukan dan unitnya. Komunikasi diagonal tidak menunjukkan kekakuan sebagaimana dalam komunikasi vertikal, tetapi tidak juga menunjukkan
keakraban sebagaimana dalam komunikasi horizontal. Komunikasi diagonal kadang terjadi menyimpang dari jalur prosedur birokrasi, misalnya seorang tenaga kesehatan
suatu unit mengeluhkan masalah pekerjaan kepada kepala unit lain Effendi, dalam Ruslan, 2002:52.
3.5.2. Dependen Variabel
Dependen variabel dalam penelitian ini adalah kinerja tenaga kesehatan yang terdiri dari enam kriteria dalam bekerja diantaranya :
1. Kualitas kerja dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara yang ideal dari penampilan aktivitas ataupun memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan di suatu aktivitas kualitas kerja diukur
dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
2. Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah seperti
jumlah unit, jumlah siklus aktifitas yang diselesaikan karyawan, dan jumlah aktifitas yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
50
3. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu
yang diinginkan dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas lain. Ketepatan waktu diukur
dari persepsi karyawan terhadap suatu aktifitas yang diselesaikan diawal waktu sampai menjadi output.
4. Efektifitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi tenaga, uang,
teknologi, bahan baku dimaksimalkan dengan maksud menaikkan keuntungan dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya, efektifitas kerja, persepsi
karyawan dalam menjalankan tugas, efektifitas penyelesaian tugas yang ditentukan perusahaan.
5. Kemandirian adalah tingkat dimana seorang karyawan dapat melakukan fungsi
kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan dari pengawas, atau keterlibatan pengawas mencampuri kerja karyawan untuk menghindari hasil yang merugikan.
Kemandirian akan diukur dari persepsi karyawan terhadap tugas dalam melakukan fungsi kerjanya masing-masing karyawan sesuai dengan tanggung
jawab karyawan itu sendiri. 6.
Komitmen kerja merupakan tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan dan tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan.
Pengukuran dengan menggunakan persepsi karyawan dalam membina hubungan dengan perusahaan dan tanggung jawab, loyalitas terhadap perusahaan.
Robbins : 1996:260.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3. Operasional Variabel