2.3 Kerangka Konseptual
Dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, perusahaan perlu menciptakan asosiasi yang dapat meningkatkan citra positif mereknya di masyarakat.
Perusahaan yang mempunyai citra merek yang kuat dapat memperoleh keunggulan dalam memilih alternatif bersaing pada penetapan harga dan spesifikasi produk. Citra
merek yang positif juga dapat menciptakan keunggulan kinerja dan profitabilitas perusahaa, laba jangka panjang dan potensi pertumbuhan.
Brand atau merek merupakan hal yang penting sebab dapat mempengaruhi para konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Respon
konsumen terhadap merek CocaCola tergantung dari berbagai hal misalnya kualitas produk dan harga yang berkaitan dengan merek tersebut. Agar mendapat perhatian,
perusahaan perlu mengaitkan merek dengan asosiasi merek atau sesuatu yang dikenal konsumen dan yang menarik bagi mereka. Selain untuk mendapat perhatian, asosiasi
juga perlu untuk memudahkan konsumen menginterpretasi nilai yang dijanjikan merek. Asosiasi merek menunjukkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan
tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, selebritas, dan lain-lain Simamora, 2003.
Suatu merek yang telah mapan akan memiliki posisi menonjol dalam persaingan bila didukung berbagai asosiasi yang kuat. Berbagai asosiasi merek yang
saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut brand image. Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat citra merek yang
Universitas Sumatera Utara
dimiliki oleh merek tersebut. Secara sederhana pengertian brand image adalah sekumpulan asosiasi yang dimiliki merek tersebut.
Berdasarkan pemikiran diatas maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis sebagai berikut :
men Sumber : Simamora 2003, data diolah
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan yang paling memungkinkan yang masih dapat dicari kebenarannya. Berdasarkan perumusan
masalah, dimana peneliti ingin menganalisis Brand Association CocaCola yang membentuk brand image di benak konsumen pada mahasiswa Universitas Sumatera
Utara, maka hipotesis pengujian dari penelitian ini, yaitu: Brand Association
CocaCola membentuk brand image di benak konsumen pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Brand Association Y :
a. Atribut produk b. Atribut tidak berwujud intangible attributes
c. Manfaat bagi pelanggan customer benfit d. Harga relative relative price
e. Penggunaan application f. Pelanggan customer
g. Orang terkenal Selebriti h. Pesaing
Brand image di benak
konsumen X
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk di uji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status
terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian deskriptif ini meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan ataupun
prosedur Kuncoro, 2009:12. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui daftar pernyataan dalam survei, wawancara, ataupun observasi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun kelapangan, analisis data dan
kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus, dan kepastian data numerik Ginting Situmorang, 2008 : 77.
3.2
Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini diselesaikan dari bulan Mei 2012 sampai Juli 2012 .
3.3 Batasan Operasional
Batasan ini dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang ada. Penelitian ini dikhususkan pada batasan
operasional sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara