2.5 Penelitian Terdahulu
Johny Revo Elia Tampi dan Berthy Siahaya, Administrasi Bisnis FISIP UNSRAT Manado 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Asosiasi
Merek dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumen”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat elemen elemen brand association yang membentuk brand image dan
untuk melihat pengaruh dari elemen brand association yang membentuk brand image terhadap perilaku konsumen. Dengan responden penelitian yang mengkonsumsi mie
instant Indomie di Manado. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode kuantitatif dengan menggunakan metode analisis Chochran Q Test dan
analisis korelasi sederhana. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa dari 8 asosiasi yang diteliti harga
yang murah, mudah disajikan, mudah diperoleh, mengandung banyak vitamin, banyak pilihan variasi rasa, kemasan yang menarik, produk yang higienis, dan
mereknya sudah terkenal. Terdapat 4 asosiasi yang benar benar membentuk brand image
dari mie instant Indomie, yaitu mudah disajikan, mudah diperoleh, banyak pilihan rasa, dan mereknya sudah terkenal.
Dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.502 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel asosiasi merek yang membentuk brand image mie instan
merek Indomie dan variabel perilaku konsumen walaupun pada kategori yang agak rendah, namun hasil uji t menunujukkan hubungan yang signifikan. Hasil t
hitung
lebih besar dari t
tabel
5.74 1.66 pada taraf signifikan α = 0.05. Adapun daya determinasi
Universitas Sumatera Utara
koefisien korelasi asosiasi merek terhadap perilaku konsumen sebesar 0.252 25.2 sedangkan sisanya 74.8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Albari 2007, “Asosiasi Merek Brand Association Minuman Isotonik di
Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut-atribut, manfaat atau keuntungan, harga dan kualitas dari beberapa minuman isotonic yang mampu
menjadi brand association. Minuman isotonic yang diteliti adalah Pocari Sweat, Powerade Isotonic dan Vita Zone. Sampel dari penelitian ini adalah orang orang yang
tinggal di Yogyakarta, membeli dan mengkonsumsi minuman isotonik. Responden dalam penelitian ini dipilih berdasarkan hasil teknik sampling. Peneliti melakukan
prapenelitian kepada 30 responden untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan merek dari minuman isotonic. Kuesioner final disebar ke 166 responden.
Data dari hasil kuesioner diolah dengan uji Cochran Q Test dan analisis Chi Square
. Dari uji Cochran disimpulkan bahwa ada 5 asosiasi merek yang sangat berpengaruh dalam pocari sweat, 4 asosiasi yang berpengaruh dalam Powarade, dan
6 asosiasi dalam Vita Zone. Analisis Chi Square menggunakan responden dengan umur 30 tahun atau kurang dan merupakan pelajar. Dari analisis chi square
disimpulkan bahwa merek pocari sweat yang lebih mudah ditemukan di pasar. Tidak ada perbedaan persepsi konsumen tentang asosiasi merek untuk merek Pocari Sweat,
Powerade dan Vita Zone yang diklasifikasikan dalam karakteristik konsumen yaitu jenis kelamin pengguna, umur, pekerjaan dan kuantitas pemakaian.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual