3.9 Teknik Analisis
Agar data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat bagi penelitian maka data haruslah dianalisis sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan. Adapun teknik analisis data yang akan digunakan adalah analisis data deskriptif dan analisis kuantitatif.
3.9.1 Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai brand association yang
membentuk brand image di benak konsumen pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
3.9.2 Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk
memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau
beberapa kejadian lainnya, dengan menggunakan alat analisis statistik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Uji Chocran Chocran Q test. Dengan menggunakan rumus Cochran Q Test, kita dapat
melakukan pengujian asosiasi asosiasi pada CocaCola. Pengujian untuk seluruh asosiasi sampai pengujian asosiasi tersebut menunjukkan hasil hubungan yang cukup
signifikan antara asosiasi yang dipilih responden.
Universitas Sumatera Utara
Rumus Q test untuk model Brand Association :
� = � � − 1 ∑ ��
2
− � − 1�
2
�� − ∑ �
� 2
Sumber : Durianto, dkk.2001:84
Keterangan : C
: Banyaknya variabel association
R
i
: Jumlah baris jawaban “ya”
Cj :
Jumlah kolom jawaban “ya” N
: Total besar
Terapan uji Chocran untuk mengetahui signifikansi setiap asosiasi yang ada di dalam suatu merek dimulai dengan pengujian semua asosiasi. Pertama, setelah nilai
atau hasil Q diketahui, maka nilai atau hasil tersebut dibandingkan dengan nilai pada X
2 tabel α , v
table Chi Square. Atas dasar hasil analisis dilakukan perbandingan antara nilai Q dengan X
2 tabel α , v
. Jika diperoleh nilai Q X
2 tabel α , v
, maka H diterima yang
berarti semua asosiasi yang diuji saling berhubungan membentuk brand image suatu merek. Jika diperoleh nilai Q X
2 tabel α , v
, dapat disimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk menerima H
o
. Dengan demikian tidak semua asosiasi adalah sama dan pengujian dilanjutkan ke tahap kedua untuk mengetahui asosiasi mana yang tidak
Universitas Sumatera Utara
sama dan dapat dikeluarkan dari asosiasi-asosiasi penyusun brand image suatu merek.
Pada tahap kedua dalam pengujian asosiasi, dicari asosiasi yang memiliki kolom jumlah terkecil yang selanjutnya akan dicoba dikeluarkan dari komponen
asosiasi-asosiasi pembentuk brand image. Dengan demikian nilai N sekarang akan berkurang sebesar nilai total kolom
yang dikeluarkan tersebut. Nilai Q dihitung kembali dengan mempertimbangkan kembali kondisi yang baru tersebut. Saat ini asosiasi yang diuji signifikansi
hubungannya menjadi berkurang satu pula sehingga derajat bebas dari X
2 tab el α , v
berkurang satu juga. Tahap pembandingan Q dengan X
2 tabel α , v
dilakukan lagi. Jika nilai Q X
2 tabel α , v
, lanjutkan tahap pengujian tahap ketiga dengan teknik yang sama sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya. Jika nilai Q X
2 tabel α , v
, maka pengujian dihentikan yang berarti bahwa brand image suatu merek terbentuk dari
asosiasi asosiasi yang belum diuji dan asosiasi terakhir yang diuji.
Universitas Sumatera Utara
3.9.3 Pengujian Hipotesis