proses sub kelompok yang dipilih, sehingga unit-unit yang ada dalam sub kelompok memiliki kemungkinan besar menjadi berbeda.
5. Penyediaan sistem pengumpulan data. Jika peta pengendali untuk alat
pengendali diwajibkan, maka harus dibuat sederhana dan memenuhi pemakaian.
6. Perhitungan batas pengendali dan penyediaan instruksi-instruksi khusus dalam
interpretasi terhadap hasil dan tindakan para karyawan produksi tersebut. 7.
Penempatan data dan membuat interpretasi terhadap hasilnya.
3.2. Critical-to-Quality CTQ
Critical-to-Quality CTQ merupakan atribut-atribut yang sangat penting
untuk diperhatikan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Merupakan elemen dari suatu produk, proses, atau praktek-praktek
yang berdampak langsung pada kepuasan pelanggan.
3
3.3. Process Capability
Process Capabilty merupakan kemampuan proses untuk memproduksi
atau menyerahkan output sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pelanggan. Process Capability
sering dinotasikan sebagi Cp, merupakan suatu ukuran kinerja kritis yang menunjukkan proses mampu menghasilkan sesuai dengan spesifikasi
produk yang ditetapkan oleh manajemen berdasarkan kebutuhan dan ekspektasi produk.
3
Vincent Gasverz, Total Quality Manajement, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, , 2001, pp. 308-309.
Universitas Sumatera Utara
Perlu dipahami bahwa indeks Cp mengacu kepada Critical-to-Quality CTQ tunggal atau item karakteristik kualitas individual. Indeks Cp mengukur
kapabilitas potensial atau yang melekat dari suatu proses yang diasumsikan stabil, dan biasanya didefinisikan sebagai :
deviasi standard
6 LSL
USL Cp
Kedua nilai USL Upper Specification Limit dan LSL Lower Specification Limit
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Sedangkan standar deviasi merupakan ukuran variasi proses atau penyimpangan
dari nilai target yang ditetapkan. Process Capability hanya diukur untuk proses yang stabil, sehingga apabila dianggap tidak stabil, maka proses itu harus
distabilkan terlebih dahulu. Dengan demikian nilai standar deviasi yang digunkan dalam pengukuran process capability Cp harus berasal dari proses yang stabil,
sehingga merupakan variasai yang melekat pada proses yang stabil itu.
3.4. DMAIC
Define, Measure, Analyze, Improve and Control
DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve and Control merupakan proses untuk peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma. DMAIC
dilakukan secara sistematik, berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta systematic, scientific and fact based
. Proses closed-loop ini DMAIC menghilangkan langkah-langkah proses yang tidak produktif, serta berfokus pada pengukuran-
pengukuran baru dan menerapkan teknologi untuk peningkatan kualitas menuju target Six Sigma.
3.5. Pengukuran, Analisis