Perlu dipahami bahwa indeks Cp mengacu kepada Critical-to-Quality CTQ tunggal atau item karakteristik kualitas individual. Indeks Cp mengukur
kapabilitas potensial atau yang melekat dari suatu proses yang diasumsikan stabil, dan biasanya didefinisikan sebagai :
deviasi standard
6 LSL
USL Cp
Kedua nilai USL Upper Specification Limit dan LSL Lower Specification Limit
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Sedangkan standar deviasi merupakan ukuran variasi proses atau penyimpangan
dari nilai target yang ditetapkan. Process Capability hanya diukur untuk proses yang stabil, sehingga apabila dianggap tidak stabil, maka proses itu harus
distabilkan terlebih dahulu. Dengan demikian nilai standar deviasi yang digunkan dalam pengukuran process capability Cp harus berasal dari proses yang stabil,
sehingga merupakan variasai yang melekat pada proses yang stabil itu.
3.4. DMAIC
Define, Measure, Analyze, Improve and Control
DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve and Control merupakan proses untuk peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma. DMAIC
dilakukan secara sistematik, berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta systematic, scientific and fact based
. Proses closed-loop ini DMAIC menghilangkan langkah-langkah proses yang tidak produktif, serta berfokus pada pengukuran-
pengukuran baru dan menerapkan teknologi untuk peningkatan kualitas menuju target Six Sigma.
3.5. Pengukuran, Analisis
dan Peningkatan Kualitas
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan kualitas merupakan aktivitas teknik dan manajemen, melalui karakteristik kualitas dari produk barang danatau jasa diukur, kemudian
membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan, serta mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan
perbedaan di antara kinerja aktual dan standard.
4
Berdasarkan uraian diatas, peningkatan kualitas didefinisikan sebagai metodologi pengumpulan dan analisis data kualitas, serta menentukan dan
menginterpretasikan pengukuran - pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu sistem industri, untuk meningkatkan kualitas produk, guna memenuhi
kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.
3.6. Definisi Variasi dalam Konteks Peningkatan Proses
Variasi adalah ketidakseragaman dalam proses operasional sehingga menimbulkan perbedaan dalam kualitas produk barang danatau jasa yang
dihasilkan. Pada dasarnya dikenal dua sumber atau penyebab timbulnya variasi, yang diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Variasi Penyebab Khusus special-causes variation adalah kejadian-kejadian
di luar sistem manajemen kualitas yang mempengaruhi variasi dalam sistem itu. Penyebab khusus dapat bersumber dari faktor-faktor : manusia, mesin dan
peralatan, material, lingkungan, metode kerja, dan lain-lain. Penyebab khusus ini mengambil pola-pola non acak nonrandom pattens sehingga dapat
diidentifikasiditemukan, sebab mereka tidak selalu aktif dalam proses tetapi
4
Vincent, Gaspers, Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001, pp. 1-10
Universitas Sumatera Utara
memiliki pengaruh yang lebih kuat pada proses, sehingga menimbulkan variasi. Dalam konteks analisis data menggunakan peta-peta kendali atau
kontrol control chart, jenis variasi sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang melewati atau keluar dari batas-batas pengendalian yang
didefinisikan defined control limits. 2.
Variasi Penyebab Umum common - causes variation adalah faktor - faktor di dalam sistem manajemen kualitas atau yang melekat pada proses yang
menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem itu beserta hasil-hasilnya. Penyebab umum sering disebut juga disebut sebagai penyebab acak
random causes atau penyebab sistem system causes. Karena penyebab umum ini selalau melekat pada sistem manajemen kualitas, untuk
menghilangkannya harus menelusuri elemen-elemen dalam sistem itu dan hanya pihak manajemen yang dapat memperbaikinya, karena pihak
manajemen yang mengendalikan sistem manajemen kualitas itu. Dalam konteks analisis data dengan menggunakan peta - peta kendali atau kontrol
control chart, jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang berada dalam batas-batas pengendalian yang didefinisikan defined
control limits .
Suatu proses hanya mempunyai variasi penyebab umum common-causes variation
yang mempengaruhi produk atau out-comes merupakan proses yang stabil karena penyebab sistem yang mempengaruhi variasi biasanya
relatif stabil sepanjang waktu. Variasi penyebab umum dapat diperkirakan dalam batas-batas pengendalian yang ditetapkan dengan menggunakan peta-
Universitas Sumatera Utara
peta kontrol. Sedangkan apabila variasi penyebab khusus terjadi dalam proses, proses itu akan menjadi tidak stabil. Upaya-upaya menghilangkan
variasi penyebab khusus akan membawa proses ke dalam pengendalian proses menggunakan peta-peta kontrol statistikal statistikal control charts.
3.7. Six Sigma