Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Pengolahan Data

pada akhirnya dapat meningkatkan kapabilitas proses dan juga mengurangi pemborosan biaya akibat produk cacat. Adapun kerangka berpikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 4.1. Permasalahan 1. Besarnya rata-rata jumlah produk cacat per bulannya Tujuan Yang Dicapai 1. Meningkatkan kualitas produk dengan mengurangi jumlah kecacatan produksi melalui analitis penyebab terjadinya kecacatan agar kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pasar 2. Memberikan usulan perbaikan terhadap keadaan sekarang dengan menggunakan six sigma DMAIC Define,Measure,Analyze,Improve,Control untuk menyelesaikan masalah di perusahaan Langkah-Langkah Pemecahan Masalah 1. Analitis dan identifikasi faktor-faktor kecacatan produk 2. Pengumpulan data berupa jumlah kecacatan yang terjadi selama produksi berlangsung 3. Perumusan alternatif pemecahan masalah melalui pendekatan six sigma dengan DMAIC 4. Rancangan pemecahan masalah dengan pemberian usulan perbaikan terhadap kualitas produk 5. estimasi nilai peningkatan yang dicapai oleh perusahaan melalui usulan perbaikan tersebut Six Gambar 4.1. Kerangka Berpikir Penelitian

4.4. Pengumpulan Data

Data yang diperlukan untuk penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder, yang masing-masing dijabarkan sebagai berikut: 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan. Adapun yang termasuk data primer meliputi : a. Uraian proses produksi pembuatan Ribbed Smoke Sheet. b. Pernyataan ahli yang diperoleh dengan wawancara langsung dengan supervisor dan leader departemen. Universitas Sumatera Utara c. Nilai severity, occurance, detection yang diperoleh dengan wawancara langsung dengan supervisor dan leader departemen. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak langsung diamati oleh peneliti. Data ini termasuk dokumentasi perusahaan, hasil penelitian yang pernah dilakukan, dan data lainnya, seperti : a. Data jumlah produksi. b. Data jenis kecacatan. c. Data jumlah produk cacat tiap stasiun kerja.

4.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Melakukan studi literatur lain yang dapat memberikan masukan dalam pemecahan masalah. b. Melihat buku-buku laporan administrasi serta catatan-catatan atau dokumentasi dari perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. c. Melakukan wawancara dan brainstorming mengenai permasalahan dan pemecahan permasalahan yang ada. d. Melakukan observasi langsung di lantai produksi.

4.6. Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Six Sigma dengan metode DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve, Control. Tahapan-tahapan dari metode DMAIC yang digunakan dalam pengolahan data adalah tahap Define dan tahap Measure yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Tahap Define Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pernyataan tujuan pemilihan proyek six sigma b. Penentuan criteria pemilihan proyek six sigma c. Penggambaran alur proses produksi dengan menggunakan Operation Process Chart OPC. d. Pendefenisian karateristik kualitas Critical to Quality CTQ 2. Tahap Measure Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi standar performansi perusahaan melalui perhitungan nilai sigma sigma level dan tingkat Defect Per Million Opportuunity DPMO. b. Pemilihan karateristik CTQ yang dominant dengan menggunakan diagram Pareto untuk dijadikan prioritas dalam penyelesaian masalah. c. Mengidentifikasi kestabilan pada proses produksi menggunakan peta control p. Universitas Sumatera Utara 3. Analyze a. Tahap ini dilakukan analisis penyebab terjadinya cacat pada produk dengan terlebih dahulu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang potensial menggunakan Cause Effect Diagram. b. Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis FMEA untuk menganalisis resiko kegagalan pada proses maupun produk yang berpengaruhberdampak langsung terhadap tingkat kualitas produk ribbed smoke sheet dengan menentukan nilai Risk Priority Number RPN. 4. Improve Tahap ini direncanakan tindakan perbaikan untuk mengatasi atau mencegah terjadinya cacat pada produk. Rekomendasi tindakan perbaikann berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari fase analyze berupa faktor-faktor potensial penyebab terjadinya produk cacat. 5. Control Ini merupakan tahap analisis terakhir yang menekankan pada penyebarluasan dari tindakan perbaikan yang akan dilakukan. Control dilakukan setelah rekomendasi tindakan perbaikan diimplementasikan dan memberikan peningkatan yang signifikan terhadap proses dan produk..

4.7. Metode Analisis Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Statistiqal Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dalam Perbaikan Kualitas Produk di PT. Tirta Sibayakindo

40 207 145

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) Dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Pada Proses Produksi di PT. Mahogany Lestari

28 123 220

Pengaruh Kenaikan Temperatur dan Lamanya Waktu Pengasapan Terhadap Mutu Produk Ribbed Smoke Sheet (RSS) Menggunakan Anava Pada Pabrik Karet PTPN III Gunung Para

16 86 132

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN MENGGUNAKAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) SEBAGAI ALAT PENGENDALI KUALITAS PADA PRODUKSI KARPET OTOMOTIF.

0 5 7

ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI RIBBED SMOKE SHEET (RSS) UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK MENGGUNAKAN METODE MACHINE QUALITY AND PEOPLE (MQP) DI PTPN IX KEBUN MERBUH.

0 3 14

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI

2 6 15

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SNACK MIE HANCUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DI PT SIANTAR TOP,TBK

0 0 15