Control Tahap Pengendalian Pengolahan Data

5.2.5. Control Tahap Pengendalian

Tahapan analisa terakhir dari Six Sigma adalah tahapan Control tahap pengendalian. Pada tahapan ini akan dilakukan tindakan pengawasan terhadap hasil yang telah diperoleh pada tahapan-tahapan sebelumnya. Dan ini merupakan sebuah langkah awal dari perbaikan terus menerus dan integrasi system Six sigma. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pembakuan, pendokumentasian dan penyebarluasan dari tindakan perbaikan supaya kegagalan yang pernah terjadi tidak terulang kembali. Tindakan yang perlu dilakukan adalah: 1. Membuat standar terhadap semua tindakan-tindakan perbaikan pada proses dalam bentuk Standard Opertaion Procedure SOP yang ditempelkan pada departemen atau stasiun kerja terkait. 2. Melakukan perhitungan DPMO dan level sigma secara rutin tiap periode untuk mengetahui kemampuan proses dalam menghasilkan produk tanpa cacat per satu juta kesempatan. 3. Melakukan perhitungan performasi proses secara berkala Cp dan Cpk untuk mengetahui kemampuan proses dalam memenuhi spesifikasi dan pergeseran nilai tengah proses terhadap target nilai. dalam memenuhi spesifikasi perusahaan. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL

Six Sigma adalah suatu metode peningkatan kualitas yang bertujuan untuk meminimumkan variance pada produk maupun proses yang menuju tingkat kesempurnaan zero defect. Berikut akan diulas kembali apa yang telah diperoleh dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode DMAIC.

6.1. Analisis Fase

Define Pada fase ini adalah pemilihan produk dari persentase cacat yang paling besar untuk dijadikan fokus penelitian. Sementara produk yang diproduksi pada tempat penelitian dilangsungkan hanyalah ribbed smoke sheet, maka fokus pada penelitian ini adalah ribbed smoke sheet. Dari dokumentasi catatan bagian quality control dan wawancara, dapat diketahui terdapat 5 lima jenis CTQ dominant untuk produk ribbed smoke sheet yaitu; adanya kotoran, warna tidak homogen, adanya gelembung udara, terdapat gumpalan karet dan lembaran sheet lengket.

6.2. Analisis Fase

Measure Pada fase ini akan dibandingkan tingkat pengukuran DPMO dan nilai sigma pada kondisi aktual dan kondisi ideal. Perbandingan ini dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Statistiqal Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dalam Perbaikan Kualitas Produk di PT. Tirta Sibayakindo

40 207 145

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) Dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Pada Proses Produksi di PT. Mahogany Lestari

28 123 220

Pengaruh Kenaikan Temperatur dan Lamanya Waktu Pengasapan Terhadap Mutu Produk Ribbed Smoke Sheet (RSS) Menggunakan Anava Pada Pabrik Karet PTPN III Gunung Para

16 86 132

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN MENGGUNAKAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) SEBAGAI ALAT PENGENDALI KUALITAS PADA PRODUKSI KARPET OTOMOTIF.

0 5 7

ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI RIBBED SMOKE SHEET (RSS) UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK MENGGUNAKAN METODE MACHINE QUALITY AND PEOPLE (MQP) DI PTPN IX KEBUN MERBUH.

0 3 14

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI

2 6 15

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SNACK MIE HANCUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DI PT SIANTAR TOP,TBK

0 0 15