Melakukan Pengukuran Waktu Pengujian Data Waktu 1.Uji Keseragaman

waktu yang terlalu singkat untuk elemen kerja yang lain. Demikian juga analisis yang dibuat untuk satu elemen kerja bisa melihat adanya perbedaan kecil dari metode kerja yang diaplikasikan, dimana hal ini tidak akan mudah jika dilakukan analisis studi untuk operasi secara keseluruhan. d. Seorang operator bisa jadi akan bekerja berbeda-beda pada setiap siklus yang berlangsung. Dengan membagi ke dalam elemen kerja maka perfomance rating dapat diaplikasikan untuk tiap elemen kerja. 6. Menyiapkan Alat-alat Pengukuran Ini merupakan langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran dimana alat-alat pengukuran yang diperlukan harus disiapkan. Alat-alat tersebut adalah: jam henti stopwatch untuk menghitung waktu siklus, lembar pengamatan untuk tempat mencatat waktu siklus, pena atau pensil sebagai alat tulis dan papan pengamatan sebagai alat bantu dalam menuliskan hasil pengukuran.

3.6.4. Melakukan Pengukuran Waktu

Ada 3 metode yang umum digunakan untuk mengukur waktu siklus dengan menggunakan jam henti, yaitu : 1. Continuous timing, tombol jam henti ditekan pada saat elemen kerja pertama dimulai dan membiarkan jarum petunjuk jam henti berjalan secara terus-menerus sampai siklus kerja selesai. Pengamat akan mengamati dan mencatat waktu pada setiap akhir elemen kerja. Waktu sebenarnya Universitas Sumatera Utara diperoleh dengan pengurangan pada saat pengukuran waktu selesai dilaksanakan 2. Repetitive timing, jarum jam henti akan dikembalikan ke titik nol setiap akhir elemen kerja yang diukur. Setelah waktu dicatat, tombol jam henti ditekan kembali untuk mengukur elemen kerja berikutnya. 3. Accumulative timing, cara ini menggunakan 2 atau 3 jam henti yang digunakan secara bergantian sehingga setiap elemen kerja yang berlangsung dapat diukur. 3.6.5. Pengujian Data Waktu 3.6.5.1.Uji Keseragaman Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh sudah seragam atau tidak, dapat dilaksanakan dengan mengaplikasikan peta kontrol control chart. Peta kontrol control chart adalah suatu alat yang tepat guna dalam menguji keseragaman data yang diperoleh dari hasil pengamatan. Batas kontrol atas dan batas kontrol bawah untuk tiap group data dapat dicari dengan formulasi : x X BKB x X BKA σ σ 2 2 − = + = Gambar 3.3 merupakan Peta kontrol untuk uji keseragaman data. Universitas Sumatera Utara BKA X BKB Gambar 3.3. Peta Kontrol untuk Uji Keseragaman Data

3.6.5.2. Uji Kecukupan Data

Berguna untuk memastikan bahwa jumlah sampel yang telah dikumpulkan telah cukup mewakili populasi, sehingga dapat digunakan bagi pengolahan data selanjutnya. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan rumus : 2 1 1 2 1 2               −       = ∑ ∑ ∑ = = = m i i m i i m i i t t t n s k N Keterangan : N = jumlah siklus pengamatanpengukuran yang seharusnya dilaksanakan. t = waktu pengamatan ke-i setiap elemen kerja, i = 1,2,3,…,m k = angka deviasi standar yang besarnya tergantung pada tingkat keyakinan yang diambil. s = derajat ketelitian dari data t yang dikehendaki, yang menunjukan maksimum penyimpangan yang bisa diterima dari nilai t yang sebenarnya. n = jumlah siklus pengamatanpengukuran awal yang telah dilakukan untuk elemen kegiatan tertentu yang dipilih. W a k tu p e n g am at a n Unit Pengamatan Universitas Sumatera Utara Jumlah pengukuran waktu dikatakan cukup apabila jumlah pengukuran minimum secara teoritis lebih kecil atau sama dengan jumlah pengukuran pendahuluan yang sudah dilakukan N’ ≤ N. Jika jumlah pengukuran masih belum mencukupi maka harus dilakukan pengukuran lagi sampai jumlah pengukuran tersebut cukup.

3.6.6. Perhitungan Waktu