Hambatan-hambatan tak terhindarkan terjadi diluar kekuasaan pekerja untuk mengendalikannya. Yang termasuk ke dalam hambatan-hambatan
yang tak terhindarkan yaitu: menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas, melakukan penyesuaian kepada pengawas, listrik padam,
peralatan rusak, serta gangguan-gangguan kerja lainnya.
3.7. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemah dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut
sebagai pengukuran yang reliabel. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap
perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tidak
dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut
dengan koefisien reliabilitas. Pada awalnya tinggi rendahnya reliabilitas tes dicerminkan oleh koefisien korelasi antara skor pada dua tes yang paralel yang
dikenakan pada sekelompok individu yang sama. Semakin tinggi koefisien korelasi termaksud berarti konsistensi antara hasil pengenaan dua tes itu dikatakan
Universitas Sumatera Utara
semakin reliabel. Sebaliknya apabila dua tes yang dianggap paralel ternyata menghasilkan skor satu sama lain berkorelasi rendah maka dapat dikatakan bahwa
reliabilitas hasil ukur tersebut tidak tinggi.
13
r
xy
= Koefisien korelasi antara dua variable dilambangkan oleh huruf r. Apabila
skor pada tes pertama diberi lambang X dan skor pada tes kedua yang kedua paralel diberi lambang Y, maka koefisien korelasi antara kedua tes tersebut adalah
r
xy
. Simbol inilah yang digunakan sebagai simbol koefisien reliabilitas.
−
−
−
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
n i
n i
i i
n i
n i
i i
n i
n i
i n
i i
i i
y y
n x
x n
y x
y x
n
2 2
2 2
14
3.8. Uji Mengenai Rata-rata
dimana : x = nilai variabel pertama
y = nilai variabel kedua n = jumlah tes yang dilakukan
15
Banyak penelitian yang memerlukan perbandingan antara dua keadaan atau tepatnya dua populasi. Misalnya membandingkan dua cara mengajar, dua cara
produksi, daya sembuh dua macam obat dan lain sebagainya. Untuk keperluan ini akan digunakan dasar distribusi sampling mengenai selesih statistik, misalnya
selisih rata-rata dan selisih proporsi.
13
Saifuddin Azwar. Reliabilitas dan Validitas Yogyakarta 1997. pp 4-5
14
Ronald E Walpole. Pengantar Statistika Jakarta 1982. p 371
15
Sudjana. Metode Statistika Bandung 1996. pp 238-241
Universitas Sumatera Utara
Misalkan kita mempunyai dua populasi normal masing-masing dengan rata- rata
1
µ dan
2
µ sedangkan simpangan bakunya
1
σ dan
2
σ . Secara independen dari populasi pertama diambil sebuah sampel acak berukuran n
1
sedangkan dari populasi kedua diambil sebuah sampel acak berukuran n
2
. Dari kedua sampel ini berturut-turut didapat
1 1
, s x
dan
2 2
, s x
. Akan diuji tentang rata-rata
1
µ dan
2
µ . Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah
Ho = µ
x
= µ
y
atau µ
x
- µ
y
= 0 Hi =
µ
x
≠ µ
y
atau µ
x
- µ
y
≠ 0 Untuk hal ini dibedakan berdasarkan hal-hal berikut :
1.
1
σ =
2
σ dimana
1
σ ,
2
σ diketahui Statistik yang digunakan adalah :
2 1
2 1
1 1
n n
x x
z +
− =
σ
Dengan taraf nyata α ,maka kriteria pengujian adalah :
Ho diterima jika –z
12 1-
α z z
12 1-
α di mana z
12 1-
α didapat dari
daftar normal baku dengan peluang ½ 1- α . Dalam hal lainnya ditolak.
2.
1
σ =
2
σ dimana
1
σ ,
2
σ tidak diketahui Jarang sekali
1
σ dan
2
σ diketahui besarnya. Jika Ho benar dan
1
σ =
2
σ = σ sedangkan σ tidak diketahui harganya, statistik yang digunakan adalah
Universitas Sumatera Utara
t =
2 1
2 1
1 1
n n
s d
x x
p o
+ −
−
s 2
1 1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
s n
s n
p
Menurut teori distribusi sampling maka statistik t diatas berdistribusi t dengan derajat kebebasan n
1
+n
2
-2. Kriteria pengujian adalah : terima Ho jika –t
1-12
α t t
1-12
α , dimana t
1-12
α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n
1
+n
2
-2 dan peluang 1-12 α . Untuk harga-harga t lainnya
Ho ditolak. 3.
1
σ ≠
2
σ dan kedua-keduanya tidak diketahui Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi kedua populasi berdistribusi
normal, hingga sekarang belum ada statistik yang tepat yang dapat digunakan. Pendekatan yang cukup memuaskan adalah dengan
menggunakan statistik t sebagai berikut :
t’ =
+
−
−
2 2
2 1
2 1
2 1
n s
n s
d x
x
o
v =
1 1
2 2
2 2
2 1
2 1
2 1
2 2
2 2
1 2
1
−
+
−
+
n n
s n
n s
n s
n s
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Metodologi Penelitian
Universitas Sumatera Utara