18. Meja pendempulan
Jumlah : 35 unit
Fungsi : Untuk pendempulan pintu
2.3.6.2. Sarana Pendukung Kegiatan Produksi PT. Mahogany Lestari
Adapun spesifikasi sarana pendukung yang digunakan dalam kegiatan produksi pada PT. Mahogany Lestari dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Spesifikasi Sarana Pendukung Kegiatan Produksi
No Keterangan
Merk Tipe
Daya Kapasitas
Pengangkutan Tinggi
Pengangkutan Ukuran
Fungsi 1
Forklift Nissan
CPCD 3000kg
3000mm 3765 x
2090 mm Mengangkut
bahan baku 2
Hand Lift 600 x
1600x 1000 mm
Mengangkut bahan baku
3 Listrik
PLN 600 KVA
Sumber Arus Listrik
4 Generator
Set Dongwa
DW7000DX 690 KW
680 x 510 x 590 mm
Sebagai pembangkit
listrik
5 Air Gun
Membersihkan debu
Sumber : PT. Mahogany Lestari
2.3.7. Pemeliharaan dan Perawatan Mesin
Perawatan merupakan kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menghindari breakdown kerusakan yang tidak terencana dan mencegah
kegagalan fungsi suatu alat produksi. Pelaksanaan perawatan terhadap mesin-mesin dan peralatan yang ada
dilakukan pada suatu periode waktu tertentu dan teratur sesuai dengan yang dijadwalkan. Reparasi akan dilakukan bila ditemukan kerusakan selama
pemeriksaan. Tindakan-tindakan preventif dari kerusakan dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
harapan mesin-mesin dan peralatan akan lebih terjamin kondisi kemampuan kerjanya serta menghindari terjadinya pembongkaran secara besar-besaran
terhadap mesin dan peralatan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tindakan pemeliharaan dan perawatan operasional yang dilakukan secara
kontinyu, sementara pengecekan terhadap kondisi mesin dilakukan secara berkala. Pemeliharaan pada mesin dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Perbaikan Langsung
Hal ini dilakukan bila terdapat kerusakan pada proses produksi. Di sini pihak maintenance dari bengkel pabrik langsung memperbaiki mesin tersebut
supaya proses produksi dapat berjalan kembali. 2.
Pemeliharaan Terencana Pemeliharaan ini meliputi:
a. Pemeriksaan yaitu pemeriksaan terhadap peralatan produksi yang
dilakukan satu kali dalam seminggu, jika ditemui kerusakankelainan dilakukan perbaikan.
b. Pemeliharaan, yaitu membersihkan mesin-mesin setelah selesai beroperasi
dari kotoran-kotoran seperti serbuk-serbuk kayu c.
Pelumasan, yaitu memberi minyak pelumas pada mesin berdasarkan jadwal pelumasan, cara-cara pelumasan dan jenis minyak pelumas yang
sudah ditentukan menurut petunjuk-petunjuk dari mesin dengan tujuan memelihara komponen-komponen mesin dan memperlancar kerja mesin.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Defenisi Tata Letak Fasilitas
Tata letak pabrik adalah perancangan susunan fisik suatu unsur kegiatan yang berhubungan dengan industri manufaktur. Perencanaan Tata Letak
mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi.
Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk konsep, merancang dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Dengan
kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai
yaitu suatu susunan fasilitas fisik perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran bahan, aliran
informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara efisien ekonomis dan aman.
1
Perencanaan tata letak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang
lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan menyebabkan kegiatan produksi berlangsung tidak efektif atau tidak efesien.
Perencanaan tata letak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif
1
James M. Apple. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Bandung, 1990. p 2
Universitas Sumatera Utara