Bahan Tambahan Bahan Penolong Tingkatan Mutu Bahan Baku dan Produk

2.3.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam produksi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik. Adapun bahan tambahan dan fungsinya adalah : a. Label Label digunakan untuk menunjukkan spesifikasi dari produk yang akan dikirim. b. Karton Pengaman Siku Karton ini digunakan untuk melindungi produk dari goresan pada sisi daun pintu saat pengiriman. c. Plat BajaPlat Plastik Digunakan untuk mengikat bundelan daun pintu yang telah dibungkus plastik. d. Plastik Plastik ini digunakan untuk membungkus daun pintu yang telah selesai dirakit. e. Lem Syntheco Lem ini digunakan sebagai bahan perekat antara komponen-komponen profil untuk penyambung rail, mullion dan style dengan menggunakan dowel. f. Tepung Dempul Tepung dempul digunakan untuk menutupi sambungan dari kayu supaya produk yang terbentuk kelihatannya satu bagian. Untuk pemakaian tepung dempul biasanya dicampur dengan air sebelum digunakan.

2.3.3. Bahan Penolong

Universitas Sumatera Utara Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah kertas ampelas, kertas ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu dari produk yang dihasilkan dengan tujuan supaya mutu produk lebih baik.

2.3.4. Tingkatan Mutu Bahan Baku dan Produk

Pembagian tingkatan mutu ini adalah berdasarkan cacat kayu atau produk yang dilihat dari warna, keretakan, lubang, perenggangan dan ukuran komponen- komponen yang akan digunakan walaupun pada dasarnya tingkatan mutu pada bahan baku dan produk adalah sama. Warna yang tidak baik atau adanya noda-noda disebabkan oleh jamur. Untuk mencegahnya dilakukan pengeringan secara cepat sehingga persentase air harus secepatnya diturunkan 20. Pengeringan seperti ini sukar dilakukan secara alami karena proses pengeringan lambat. Jadi diperlukan pengeringan yang lebih cepat yang dapat dilakukan dengan alat pengering kiln dryer. Pecah-pecah dan celah-celah juga mengurangi mutu kayu. Pecah dan celah ada 3 jenis yaitu : a. Pecah pada muka kayu Pecah pada muka kayu ini terjadi karena permukaan kayu gergajian mengering lebih cepat daripada bagian dalamnya. Permukaan kayu menyusut sedangkan bagian dalam tetap berada pada keadaan normal. Serat-serat kayu dipaksa meregang oleh renggangan yang tidak merata dipermukaan. b. Celah-celah Universitas Sumatera Utara Hal ini karena cara pengeringan yang kurang baik. Ada kalanya gergajian akan mengering tapi menunjukkan perubahan lebar pada permukaan kayu. d. Pecah di bagian ujung Yaitu pecah pada permukaan kayu yang dikeringkan secara alami. Lubang kayu adalah cacat kayu yang disebabkan oleh serangga-serangga kayu. Lubang paling banyak terjadi adalah lubang jarum yang ukurannya sangat kecil namun sangat berpengaruh sekali pada mutu kayu. Cacat lain yang juga mempengaruhi mutu kayu adalah mata kayu. Mata kayu timbul pada dahan-dahan bersambung pada batang pohon. Ada beberapa jenis mutu produk daun pintu, antara lain : 1. Grade A dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Pin hole lubang jarum Pada Grade A tidak diizinkan adanya Pin hole. Artinya kondisi kayu harus benar-benar baik. b. Shot hole lubang korek Shot hole lubang korek juga tidak diperbolehkan. c. Colour Matching Colour matching harus bagus, diupayakan sewarna pada 1 pintu. d. Konstruksi pintu tidak diperbolehkan renggang. e. Tidak diperbolehkan terdapatnya sap wood gubal f. Jenis kayu harus sesuai dengan kontrak. g. Moisture Content MC harus sesuai dengan kontrak. h. Compression failure patah tebu tidak boleh. Universitas Sumatera Utara i. Any unsound defect setiap cacat unsound tidak diperbolehkan seperti pecah dalam, retak memanjang, mata kayu mati dan lain-lain. j. Decay busuk tidak diperbolehkan 2. Grade B a. Pin Hole lubang jarum Lubang jarum untuk 1 pintu maksimum 3 buah dan tidak boleh menumpuk pada satu tempat. Pin Hole ini harus didempul dengan baik sehingga warna dempulan sama dengan warna kayu. b. Shot Hole lubang korek Banyaknya maksimum 3 buah untuk 1 pintu dan harus disisip dengan kayu sehingga warna sama dengan warna kayu c. Colour Matching Colour Matching harus bagus diusahakan satu warna dengan pintu. d. Konstruksi pintu tidak diperbolehkan renggang e. Sap Wood glubal yang terang tidak mati warna maksimum 20 dari lebar komponen f. Jenis kayu harus sesuai dengan kontrak g. Moisture Content MC harus sesuai dengan kontak h. Compression Failure patah tebu tidak boleh i. Any unsound defect setiap cacat unsound tidak diperbolehkan, seperti: pecah dalam honey combing, retak memanjang, mata kayu mati dan lain-lain. j. Decay busuk tidak diperbolehkan Universitas Sumatera Utara 3. Grade C a. Pin Hole lubang jarum Pin hole yang terdapat pada satu pintu maksimum 50 buah dan tidak boleh menumpuk pada satu tempat. Pin hole ini harus didempul dengan baik sehingga warna dempulan sama dengan warna kayu b. Shot Hole lubang korek Maksimum 30 buah untuk 1 pintu dan harus disisip dengan kayu sehingga warna sama dengan warna kayu c. Colour Matching Colour matching boleh mendekati little match, diupayakan sewarna pada 1 pintu. d. Konstruksi pintu tidak diperbolehkan renggang e. Sap Wood yang terang tidak mati warna maksimum 50 dari lebar komponen, biru, dan hitam diperbolehkan f. Jenis kayu harus sesuai dengan kontrak g. Moisture Content MC harus sesuai dengan kontak h. Compression Failure patah tebu tidak boleh i. Any unsound defect setiap cacat unsound tidak diperbolehkan, seperti: pecah dalam honey combing, retak memanjang, mata kayu mati dan lain-lain. j. Decay busuk tidak diperbolehkan Saat ini, produk daun pintu yang diproduksi oleh PT. Mahogany Lestari adalah produk dengan grade C. Universitas Sumatera Utara

2.3.5. Uraian Proses Produksi