Menurut Ranto 2007:20 keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi
kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah.
Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk,
tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai
berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
Menurut Hutagalung 2008:50, sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari
proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi
dari kesemuanya.
2.1.5.1 Faktor-faktor Keberhasilan Usaha
1. Motivasi
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for Entrepreneurial Research dalam Zimmerer Scarborough, 2002:85 menemukan 69 siswa menengah
atas ingin mulai menjalankan usaha mereka sendiri. Motivasi utamanya adalah be their own bosses.
2. Usia
Ronstandt dalam Staw, 1991 menyatakan kebanyakan wirausaha memulai usahanya antara usia 25-30 tahun. Sementara Staw 1991,
Universitas Sumatera Utara
mengungkapkan bahwa umumnya pria memulai usaha sendiri ketika berumur 30 tahun dan wanita pada usia 35 tahun. Harlock 1991 berpendapat bahwa
perkembangan karir berjalan seiring dengan perkembangan manusia. Setiap kelompok manusia memiliki ciri-ciri khas bila dikaitkan dengan perkembangan
karir. Pendapat Harlock senada dengan pendapat Staw 1991 bahwa usia bisa
terkait dengan keberhasilan. Bedanya, Harlock menekankan pada kemantapan karir, sedangkan Staw 1991 menekankan bertambahnya pengalaman. Menurut
Staw 1991, usia bisa terkait keberhasilan bila dihubungkan dengan lamanya seseorang menjadi wirausaha. Dengan bertambahnya pengalaman ketika usia
seseorang bertambah maka usia memang terkait dengan keberhasilan. 3.
Pengalaman. Pengalaman mengelola usaha bisa diperoleh sejak kecil karena
pengasuhan yang diberikan oleh orang tua yang berprofesi sebagai wirausaha. dalam Hutagalung, 2008:9
2.2. Penelitian Terdahulu
Sari 2008 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV.
Kawan Kita Klaten”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan CV. Kawan Kita Klaten, pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan CV. Kawan Kita
Klaten dan mengetahui pengaruh bersama karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan CV. Kawan Kita Klaten . Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu dan lingkungan kerja
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan CV. Kawan Kita Klaten dan menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja merupakan faktor yang
berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.
Lingga 2008 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Studi pada Karyawan Bagian
Produksi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang”.
Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh lingkungan kerja yang terdiri dari variabel lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik sebagai variabel
bebas terhadap variabel kinerja karyawan sebagai variabel terikat secara parsial dan simultan. Hasil penelitian yang didapat adalah variabel lingkungan kerja fisik
X
1
dan lingkungan kerja non fisik X
2
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable kinerja karyawan Y.
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan
variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis Sugiyono, 2005:49.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat disusun sebuah kerangka konseptual, yaitu :
Menurut Nasution 2001:12, sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil
Universitas Sumatera Utara