Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Mean .0000000
Normal Parameters
a
Std. Deviation 2.45008413
Absolute .116
Positive .116
Most Extreme Differences Negative
-.112 Kolmogorov-Smirnov Z
.634 Asymp. Sig. 2-tailed
.816
Sumber: Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.02011
Berdasarkan Tabel 4.9, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0.816, ini berarti nilainya di atas nilai signifikan 5 0.05. dengan kata lain
variabel tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Metode Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.5 Scatterplot Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Uji Glejser
Tabel 4.10 Uji Glejser
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Constant
6.416 2.461
2.607 .015
lingkungan_kerja -.095
.115 -.221
-.828 .415
1
karakteristik_individu -.063
.123 -.137
-.514 .611
a. Dependent Variable: absut
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinierritas dengan menganalisis matrik korelasi
antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF.
Tabel 4.11 Multikolinieritas
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Tolerance
VIF Constant
-10.425 4.907
-2.124 .043
lingkungan_kerja .331
.229 .276
1.443 .160
.461 2.170
1
karakteristik_individ u
.652 .244
.511 2.667
.013 .461
2.170 a. Dependent Variable: keberhasilan_usaha
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: a.
Nilai VIF dari nilai lingkungan kerja dan karakteristik individu lebih kecil atau di bawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara
variabel independen dalam model regresi. b.
Nilai Tolerance dari lingkungan kerja dan karakteristik individu lebih besar dari 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang
terdiri dari lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan usaha Y. Model persamaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ e
Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada Tabel 4.
berikut ini: Tabel 4.12
Regresi Linier Berganda
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Constant
-10.425 4.907
-2.124 .043
lingkungan_kerja .331
.229 .276
1.443 .160
1
karakteristik_individu .652
.244 .511
2.667 .013
a. Dependent Variable: keberhasilan_usaha
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.12 pada kolom kedua Unstandartrized coeficient bagian B pada baris pertama diperoleh
model persamaan regresi linier bergandanya adalah :
Y = -10,425 +0,331X
1
+ 0,652X
2
+e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Konstanta a = -10,425. Ini mempunyai arti bahwa variabel
lingkungan kerja dan karakteristik individu
dianggap konstan maka tingkat variabel keberhasilan usaha baru Y sebesar -10.425.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0,331. Variabel lingkungan kerja terhadap
keberhasilan usaha baru dengan koefisien regresi sebesar 0,331. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel lingkungan kerja
sebesar 1 satuan, maka keberhasilan usaha baru pada usaha Sup Kambing Khasmir akan naik sebesar 0,331.
c. Koefisien X
2
b
2
= 0,652 Variabel karakteristik individu terhadap
keberhasilan usaha baru dengan koefisien regresi sebesar 0,652. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel karakteristik
individu sebesar 1 satuan, maka keberhasilan usaha baru pada usaha Sup Kambing Khasmir akan naik sebesar 0,652.
3. Pengujian Hipotesis a. Uji - F Uji Serentak
Uji F uji serentak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X
1
, X
2
berupa lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap variabel terikat Y berupa
keberhasilan usaha baru pada usaha Sup Kambing Khasmir Medan.
Universitas Sumatera Utara
Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: H
: b
1
= b
2
= 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, berupa lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap variabel terikat Y.
terikat Y. H
: b
1
≠ b
2
≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
berupa lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap variabel
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df pembilang = k-1 df penyebut = n-k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 30 dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh: 1
df pembilang = k-1 df pembilang = 3-1 = 2
2 df penyebut = n-k
df penyebut = 30-3 = 27 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α
= 5 2:27 = 3,35 , dengan kriteria uji sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H ditolak bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Tabel 4.13 Hasil F Hitung
Sumber : Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 16.0 2011
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 207.782
2 103.891
16.113 .000
a
Residual 174.084
27 6.448
1
Total 381.867
29 a. Predictors: Constant, karakteristik_individu, lingkungan_kerja
b. Dependent Variable: keberhasilan_usaha
Berdasarkan Tabel 4.13 bahwa nilai F
hitung
adalah 16,113 dengan tingkat signifikansi 0,000. sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 α = 5
adalah 3,25. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansi 0,000 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen
lingkungan kerja dan karakteristik individu secara serempak adalah positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha baru pada usaha Sup Kambing Khasmir
Medan.
b Uji Signifikansi Uji – t
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel lingkungan kerja X
1
, dan karakteristik individu X
2
, secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha baru pada
usaha Sup Kambing Khasmir Medan.Y.
Universitas Sumatera Utara
Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: H
: b
1
= b
2
= 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel lingkungan kerja X
1
, dan karakteristik individu X
2
secara parsial tidak berpengaruh signifikan pada keberhasilan usaha baru pada usaha Sup Kambing
Khasmir Medan Y sebagai variabel terikat. H
: b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat variabel bebas yang terdiri dari variabel lingkungan kerja
X
1
, dan karakteristik individu X
2
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha baru pada usaha Sup Kambing Khasmir Medan Y
sebagai variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Nilai t
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada tingkat α = 5
yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan yaitu df1 = 3-1 = 2, dan df2 = 30-3 = 27. Uji t
hitung
yang dilakukan adalah uji dua arah maka t
tabel
yang digunakan adalah t
5
atau t
0,05
27 = 1,703.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hasil T Hitung
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 2011 Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Constant
-10.425 4.907
-2.124 .043
lingkungan_kerja .331
.229 .276
1.443 .160
1
karakteristik_individu .652
.244 .511
2.667 .013
a. Dependent Variable: keberhasilan_usaha
Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Variabel Lingkungan Kerja