koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif dan r
0,361 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Dalam uji validitas kriteria keberhasilan usaha adalah:
1. Jika r
hitung
r
tabel,
maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika
r
hitung
r
tabel,
maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
2.Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2005:110. Bila koefisien korelasi r positif dan signifikan,
maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a.
Jika r
alpha
positif atau r
tabel
maka pernyataan reliabel. b.
Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
maka pernyataan tidak reliabel.
3.10 Metode Analisis Data
a. Analisis Deskriptif Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data
primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian sehingga mendapat gambaran umum mengenai karakteristik dan
kriteria responden yang akan diteliti.
Universitas Sumatera Utara
b. Analisis Statistik 1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada
beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5
maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang,dkk
2008:95. b. Uji Heteroskedastisitas
Tujuannya adalah untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan
keberhasilan usaha sebagai variabel independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah
adanya heteroskedastisitas Situmorang,dkk 2008: 98.
Universitas Sumatera Utara
a Uji Multikolinearitas
a. Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan
yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance
mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai
adalah nilai Tolerance 1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang,dkk 2008:129.
2 Analisis Regresi Linier Berganda Metode Statistik yang digunakan peneliti untuk menganalisis adalah
dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan
aplikasi software SPSS 16.0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:
Y=a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+e
Di mana: Y
= Keberhasilan Usaha a
= Konstanta b
1
= Koefisien Regresi X
1
X
1
= Lingkungan Kerja b
2
= Koefisien Regresi X
2
X
2
= Karakteristik Individu e =
Standart Error
Universitas Sumatera Utara
3 Uji Hipotesis a
Uji F Uji Signifikansi Simultan Yaitu untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh
lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap keberhasilan usaha secara serentak. Dengan rumus hipotesis sebagai berikut:
H
o
: b
1
= b
2
= 0, artinya variabel bebas Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu secara serentak tidak ada pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat Keberhasilan Usaha. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya variabel bebas Lingkungan Kerja
dan Karakteristik Individu secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Keberhasilan Usaha.
Kriteria Keberhasilan Usaha: H
o
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
b Uji t Uji Signifikansi Parsial
Yaitu untuk menguji apakah variabel bebas yaitu lingkungan kerja dan karakteristik individu secara parsial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat yaitu keberhasilan usaha dengan rumusan hipotesis sebagai
berikut: H
o
: b
1
, b
2
= 0, artinya variabel bebas Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu secara parsial tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Keberhasilan Usaha.
Universitas Sumatera Utara
H
a
: b
1
, b
2
≠ 0, artinya variabel bebas Lingkungan Kerja
dan Karakteristik Individu secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Keberhasilan Usaha.
Kriteria Keberhasilan Usaha: H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
4 Koefisien Determinasi R² Untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas
Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu terhadap varians naik turunnya variabel terikat Keberhasilan Usaha secara bersama-sama
di mana : 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah
kecil terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Latar Belakang
Usaha Sup Kambing Khasmir adalah usaha kuliner yang berdiri di tahun 2009 adalah usaha kuliner yang menjual makanan dan minuman dengan menu-
menu andalan seperti sup kambing khasmir, ayam penyet khasmir, bebek penyet khasmir dan bakso spesial khasmir. Usaha ini terletak di jalan Ngumban Surbakti
atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ringroad. Usaha ini termasuk salah satu usaha kuliner pertama yang berdiri ketika Ringroad dibuka.
Sebelumnya, pada tahun 2004 usaha ini berada di jalan Gatot Subroto dengan luas usaha hanya berukuran 4m x 4m. Seiring dengan berkembangnya
usaha, pemilik dapat menambah modal usaha lalu memutuskan untuk pindah ke daerah Titi Papan dan membeli 1 satu unit ruko untuk dijadikan tempat usaha
yang baru. Namun, dikarenakan sedikitnya konsumen yang datang dan pemilik melihat adanya peluang untuk membuka usaha di Ringroad yang menurut pemilik
akan menjadi lokasi strategis untuk usaha di bidang kuliner, maka di tahun 2009 Sup Kambing Khasmir resmi dibuka di Ringroad.
Usaha Sup Kambing Khasmir ini didirikan oleh pasangan suami istri. Sebelum memutuskan untuk menggeluti usaha di bidang kuliner, pasangan suami
istri ini pernah menjalankan usaha lain seperti isi ulang pulsa, depot air minum dan usaha di bidang elektronik. Karena niat untuk berwirausaha yang kuat,
pemilik lalu memutuskan untuk mencoba usaha di bidang kuliner setelah
35
Universitas Sumatera Utara