65
3.2. Arti Dan Tujuan Perkawinan Menurut Suku Bangsa Punjabi
Perkawinan yang merupakan sebuah ikatan antara laki-laki dan perempuan. Dengan adanya perkawinan hubungan antara laki-laki dan perempuan dapat sah baik
itu dimata hukum maupun agama. Dan disini arti dari perkawinan menurut setiap suku bangsa, hampir memiliki arti yang sama yaitu suatu bentuk penyatuan dua jenis
kelamin yang berbeda. Berkaitan dengan hal itu suku bangsa Punjabi mengartikan bahwa perkawinan merupakan sebuah ikatan suci yang mengitari Guru Granth Shaib,
dimana ikatan itu tidak dapat dipisahkan oleh manusia dan hanya dapat dipisahkan oleh maut atau kematian. Dan dengan adanya peristiwa perkawinan, seseorang akan
dapat melangsungkan keturunannya atau keluarganya dapat berkembang dengan adanya individu baru dari hasil perkawinan. Pengertian perkawianan ini menurut suku
bangsa Punjabi sangatlah sakral atau suci dan karena itu bagi suku bangsa Punjabi tidak ada sebuah perceraian. Misalnya jika ada salah satu suku bangsa Punjabi
meminta surat perceraian dari pendeta Phayi Sikh, surat itu tidak akan diberikan. Dan jika tetap ingin bercerai maka harus dilakukan melalui jalur hukum.
Perkawinan dalam bahasa Punjabi disebut dengan Anand Karj, yang berarti memiliki tahapan-tahapan dalam melakukan sebuah perkawinan dan menyatukan atau
mengikat kedua keluarga. Hal ini dilakukan dengan melakukan berbagai pertemuan antara keluarga di dalam Gurdwara. Perkawinan yang dilakukan oleh setiap suku
bangsa memiliki tahapan-tahapan yang berbeda sesuai dengan suku bangsa masing- masing, namun meskipun adanya tahapan yang berbeda, perkawinan tetap saja
menyatukan kedua keluarga agar saling mengenal dan membentuk keluarga luas. Perkawinan yang dilakukan oleh setiap suku bangsa, juga memiliki tujuan dari
terlaksananya perkawinan. Dan pada umumnya, perkawinan dilakukan untuk
Universitas Sumatera Utara
66 mendapatkan keturunan atau meneruskan garis keturunan. Sedangkan menurut suku
bangsa Punjabi, tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang sesuai dengan ajaran Sikh, yaitu mempercayai adanya Guru Grant Shaib, melaksanakan
semua ajaran-ajaran yang terdapat dalam Sikh dan juga meneruskan garis keturunan. Dengan adanya tujuan perkawinan ini, maka seseorang yang melakukan sebuah
perkawinan dapat menjalani kehidupan keluarga yang baru sesuai dengan ajaran- ajaran yang didapat sebelum kawin. Dengan demikian perkawinan itu menumbuhkan
sebuah keluarga yang berjalan diatas aturan-aturan yang berlaku secara agama maupun hukum.
3.3. Perkawinan Ideal dan Pembatasan Jodoh