30 Setelah memenuhi data primer, peneliti juga memerlukan data sekunder. Dimana
data ini akan lebih melengkapi data-data yang sudah ada dari lapangan, melalui studi kepustakaan yang diperoleh dari berbagai buku-buku ilmiah, jurnal, media massa serta
internet yang terkait dengan sistem perkawinan.
3. Analisa data
Analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa secara kualitatif yang menganalisa tentang sistem perkawinan suku bangsa Punjabi. Seluruh data yang diperoleh
dari hasil observasi, wawancara dan sumber kepustakaan akan disusun berdasarkan pemahaman atau berdasarkan kategori-kategori yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Kemudian yang selanjutnya, hasil pencatatan tersebut disusun dan menggabungkan, menghubungkan atas jawaban yang telah disampaikan informan. Dengan begitu, peneliti
mencapai tujuan penelitian yang sebelumnya telah dipaparkan. Dan juga dalam penelitian ini peneliti akan bersikap objektif, data yang diperoleh tidak sama sekali dilebih-lebihkan atau
dikurangi dan bahkan dirubah dan itu akan terlihat dari keaslian data. Dengan analisa data ini, maka akan menghasilkan sebuah penulisan skripsi yang sistematis.
1.7. Lokasi Penelitian
Penelitian yang mengkaji tentang sistem perkawinan Anand Karj pada suku bangsa Punjabi dilaksanakan di wilayah Karang Sari, kecamatan Medan Polonia yang tepatnya
berada di jalan Mawar. Untuk menuju ke wilayah ini dapat dijalanin melalui persimpangan asrama Haji titi kuning yang tepatnya berada disebelah kanan, jika dilalui dari amplas dan
sebaliknya jika dilalui dari padang bulan persimpangan itu akan terdapat di sebelah kiri. Setelah sampai dipersimpangan tersebut, maka sekitar satu kg meter barulah terlihat lokasi
penelitian dan ini juga dapat ditempuh dengan sepeda motor namun jika dijalanin dari padang
Universitas Sumatera Utara
31 bulan yang tepatnya di depan supermarket Carefour dapat dilalui dengan berjalan kaki dan
setelah melewati sebuah jembatan gantung, maka dapat menaiki angkot yang berwarna biru ke lokasi penelitian. Untuk menemui lokasi penelitian ini tidak begitu sulit, karena lokasi
tersebut terdapat ditengah-tengah karang sari. Dengan demikian, lokasi penelitian dapat ditempuh dari jalan asrama haji maupun dari persimpangan pasar enam atau daerah padang
bulan
Universitas Sumatera Utara
32
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1. Sejarah Punjabi di Medan dan Karang Sari
Suku bangsa Punjabi merupakan salah satu suku bangsa dari Negara India yang telah
menyebar ke berbagai tempat atau wilayah. Di lihat dari asal-usulnya, suku bangsa ini pemeluk ajaran Sikh. Asal-usul suku bangsa ini dari daerah Amritsar, Jullundur dan juga ada
yang dari daerah Seriala dan Serialy yang berada di kawasan Pundjab-India Utara. Pada abad keenam belas, ajaran ini belum berkembang namun seiring berjalannya waktu serta
ketekunan para pengikut Sikh, ajaran ini pun mulai berkembang sebagai sekte yang terpisah dan tepatnya pada abad kedelapan belas. Dan akhirnya salah satu pemimpin suku bangsa
Punjabi yaitu Randjit Singh
6
Kedatangan suku bangsa Punjabi di Sumatera Utara memiliki beberapa versi. versi pertama mengatakan bahwa kehadiran suku bangsa Punjabi ke Sumatera Utara dimulai pada
berhasil mempersatukan seluruh daerah Pundjab sebelah barat sungai Satludji sampai keperbatasan Tibet sebelah utara, Peshawar sebelah barat dan Sindh
sebelash selatan. Saat ini, telah menyebar di wilayah Indonesia, dan salah satunya pada daerah Sumatera Utara. Kedatangan suku bangsa Punjabi ke daerah Sumatera Utara berlahan-
lahan semakin bertambah, dan akhirnya dapat membuat suatu komunitas yang berfungsi sebagai jalan interaksi serta mempererat tali persaudaraan antar suku bangsa Punjabi itu
sendiri.
6
Randjit Singh adalah pemimpin ajaran Sikh yang berhasil mempersatukan suku bangsa Punjabi yang menganut ajaran Sikh. Dan pada tanggal 29 juni 1939, Randjit Sing meninggal dan seketika beliau meninggal,
kekuasaan Sikh pun mengalami pergolakan intern yang hebat dan menyebabkan peperangan yaitu pertempuran dasyat antara India – Inggris, yang pada akhirnya tentara Inggris menyerah. Dan akhirnya daerah Pandjab
digabungkan oleh East India Company dengan daerah pejajahan Inggris di India pada tanggal 29 Maret 1849 dan semnjak peperangan itulah, uamat Sikh terpisah tempat,wilayah atau terjadi penyebaran D.Partap Singh,
1969:1.
Universitas Sumatera Utara
33 abad ke-14, dimana suku bangsa ini menjadi seorang pasukan perang Inggris pada peristiwa
perang dunia II untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagimana menurut informan, suku bangsa Punjabi ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan RI
tersebut dan bahkan dari suku bangsa Punjabi banyak yang gugur pada masa peperangan tersebut. Dan salah satu pejuang dari suku bangsa Punjabi adalah Canan Sing. Dan setelah
peperangan itu selesai, sebahagian suku bangsa Punjabi memutuskan untuk tinggal menetap di Sumatera Utara Wawancara,27 November 2010.
Versi ke dua menyatakan bahwa kedatangan suku bangsa Punjabi ke Sumatera dimulai pada abad ke 18 melalui Aceh atau Sabang, dimana tujuan mereka awalnya adalah
berdagang. Dengan seiring waktu berjalan, mereka pun memutuskan untuk menetap dan menyebar di seluruh wilayah Sumatera Utara. Penyebaran ini berada pada wilayah Medan,
Binjai, Tebing, Kisaran, Pematang Siantar, dan daerah-daerah lainnya. Versi ke tiga menyatakan bahwa kedatangan suku bangsa Punjabi ke Sumatera
dimulai pada abad ke 19. Pada abad ini suku bangsa Punjabi bekerja sebagai buruh kontrak di Perkebunan tembakau raya yang dimiliki oleh Negara Belanda Shandhu dan Mani 1993:83,
dalam Eva Yanthi. Dan hal ini dijelaskan lagi, Veneta 1998:23 bahwa suku bangsa Punjabi yang datang di Indonesia khususnya di Sumatera adalah laki-laki yang belum menikah untuk
memenuhi hidup mereka dengan bekerja di Perkebunan miliki Belanda. Pekerjaan yang ditetapkan dengan sistem kontrak, membuat suku bangsa Punjabi mempunyai keinginan
untuk menetap di Indonesia dan bahkan salah satu dari suku bangsa ini setelah masa kontraknya habis, ia kembali ke Negara asalnya dan membawa kembali keluarganya untuk
menetap di Indonesia. Pilihan yang ditetapkan oleh suku bangsa Punjabi untuk tinggal di Indonesia adalah awal mereka dapat membuat suatu komunitas suku mereka sendiri.
Karang Sari yang saat ini menjadi tempat bermukimnya suku bangsa Punjabi dan suku bangsa lainnya adalah dulunya sebuah tempat yang tidak teratur atau tidak terstruktur
Universitas Sumatera Utara
34 dengan baik. Saat itu, tempat ini penuh dengan rerumputan dan lahan kosong yang ditempati
sedikit penduduk.Wilayah ini juga adalah milik Belanda, karena saat itu ada berdiri beberapa Perusahaan perkebunan tembakau, karet yaitu: Perusahaan Delimas mas keeping di Medan,
Senembah mas keeping di Tanjung Morawa, Herison Cros mas keeping atau yang sekarang diberi nama Lonsum.
Sebelum suku bangsa Punjabi bermukim di daerah Karang Sari, suku bangsa ini keluar dari pelabuhan kalketa menuju ke berbagai wilayah yaitu seperti wilayah Malaysia,
Indonesia, yang pada akhirnya ke daerah Medan. Menurut informan, dulunya daerah Medan ini adalah daerah yang belum terstruktur dan dibuat menjadi tempat ternak sapi, yaitu seperti
pada daerah kesawan, air bersih, jalan halat, asrama haji dan tempat yang lainnya. Jadi semua wilayah adalah wilayah kereta lembu, sementara pada wilayah Polonia yang sekarang
menjadi sebuah Bandara, dulunya adalah tempat pajuan kuda Belanda. Wilayah Karang Sari atau sering disebut gedung johor juga menjadi tempat ternak sapi, yaitu dari kampung baru
menuju rel ke jembatan ampros sampai ke gedung johor adalah tempat jalannya kereta lembu. Wilayah Karang Sari ini ditempati ± 50 kepala keluarga. Sementara untuk suku bangsa
Punjabi, mengapa suku bangsa ini dapat bermukim di wilayah Karang Sari, itu karena pada saat itu Kota Madya memperlebar area perkotaan dan suku inipun dipindahkan ke daerah
lahan kosong yaitu wilayah Karang Sari dan ini karena suku bangsa ini mempunyai peliharaan. Dengan demikian suku bangsa ini pun dapat memelihara sapi dengan leluasa
tanpa memasuki daerah perkotaan. Selain itu, wilayah Karang Sari ini telah dibagikan lahan oleh Belanda kepada suku bangsa Punjabi, yaitu per rumah tangga mendapatkan 25 petak
atau ± 2,5 hektar, dan suku bangsa ini dapat memelihara sapi atau lembu. Namun untuk memelihara atau menggembalakan hewan ini tidak semudah yang dibayangkan, suku bangsa
ini harus mendapatkan izin dari kepala wilayah setempat dan persetujuan itu akan dibuat ke dalam bentuk tulisan yang menyatakan suku bangsa ini dapat menggembalakan ternaknya.
Universitas Sumatera Utara
35 Surat izin tersebut dapat kita lihat pada bagian lampiran yang telah dibuat oleh si peneliti.
Setelah surat izin ini keluar, suku bangsa Punjabi pada saat itu juga diberikan aturan hasil dari perahan atau susu sapi akan diberikan kepada pihak Belanda dan suku bangsa ini akan diberi
imbalan per bulannya. Dalam mengenali suku bangsa Punjabi di Karang Sari tidak begitu sulit meskipun ada
kemiripan antara orang Benggali dengan suku bangsa Punjabi. Dan ini terlihat dari identitas mereka yaitu dengan memakai penutup kepala atau sorban, gelang baja yang dikenakan pada
tangan kanan. Kemiripan antara orang Benggali dengan suku bangsa Punjabi adalah pada pemakaian sorban. Dan dengan adanya kemiripan ini, tidak jarang masyarakat Karang Sari
salah menentukan mana suku bangsa Punjabi dan mana orang Benggali. Benggali berasal dari benggala yaitu dari daratan Pakistan, dimana pada umunya orang Benggali ini menganut
agama islam. Dan ini salah satu kemiripan antar kedua suku bangsa tersebut, dimana dalam suku bangsa Punjabi terdapat juga unsur agama Islam, baik itu bentuk ibadah yang ditandai
dengan kubah serta sedikit tentang ajaran-ajarannya, seperti dalam beribadah bahwa tempat antara laki-laki dan perempuan terdapat batas pemisah namun perbedaannya terletak pada
alat pemisahnya, jika pada agama Islam mereka dipisahkan dengan kain panjang dimana tujuannya agar antara laki-laki dan perempuan tidak dapat saling melihat sementara dalam
ajaran Sikh hanya ditanda dengan karpet merah Wawancara, 24 November 2010. Pada zaman kolonial Inggris, orang suku bangsa Punjabi sangat sering disebut orang
benggali, dan bahkan pada waktu itu menurut informan, suku bangsa ini telah diberi pasport sebagai orang benggali. Dan itu, karena suku bangsa ini keluar dari pelabuhan Kalketa
dimana daerah itu adalah daerah asli orang benggali. Namun sebutan itu akhirnya berubah, saat pimpinan India menegaskan bahwa pada Negara India terbagi dari beberapa jenis suku
bangsa dan salah satunya adalah suku bangsa Punjabi.
Universitas Sumatera Utara
36 Karang Sari yang dulunya dikenal dengan suku bangsa Punjabi, sekarang menjadi
daerah yang tercampur dengan suku bangsa lain dan agama lain. Dan ini, karena suku bangsa ini pada saat itu membagi-bagi lahan kosong tersebut pada masyarakat yang telah tinggal
lama di daerah tersebut. Dan menurut informan, daerah ini telah sah menjadi milik penduduk setempat, karena telah dikuatkan dengan hak kepemilikan tanah. Daerah ini juga telah dibagi
menjadi 9 Sembilan lingkungan. Dan Karang Sari ini terdiri dari beberapa suku bangsa yaitu suku bangsa Batak Toba, Karo, Jawa, Tami dan suku bangsa Punjabi. Sementara untuk
suku bangsa Punjabi sendiri, tinggal dibeberapa lingkungan yaitu pada lingkungan 4,5,6 dan lingkungan 9. Dan untuk saat ini jumlah suku bangsa Punjabi di daerah Karang Sari ini ± 40
kepala keluarga. Namun meskipun jumlah penduduk suku bangsa Punjabi tidak terlalu banyak, tetap saja daerah ini telah dikenal dengan wilayah Punjabi. Berkurangnya suku
bangsa Punjabi di Sumatera Utara dan terkhusus pada wilayah Medan, itu karena adanya peraturan Pemerintah 1952 bahwa bangsa asing tidak dapat masuk ke wilayah Indonesia.
Dan saat peraturan itu ditetapkan seluruh suku bangsa Punjabi langsung menggantikan kewarganegaraannya menjadi Negara Indonesia dan menurut informan jika pun ada saat itu
yang berhasil masuk, karena adanya zaminan dari konsulat India agar dapat memasuki wilayah Indonesia.
2.2. Gambaran Suku Punjabi di Medan