Tipe dan pendekatan penelitian Informan Penelitian

28

1.6. Metode Penelitian

1. Tipe dan pendekatan penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan secara sitematis tentang perkawinan suku bangsa Punjabi Ajaran Sikh. Metode ini digunakan agar mampu menghasilkan data- data deskripstif yang mendukung kajian penelitian ini. Dengan demikian penelitian ini dapat dideskripsikan sesuai dengan kajian ilmu Antropologi.

2. Informan Penelitian

Untuk menghasilkan data yang valied mengenai sistem perkawinan suku bangsa Punjabi serta kebudayaan-kebudayaannya. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menentukan informan dan informan itu terbagi atas dua jenis, yaitu: o Informan Kunci adalah orang yang dapat memberikan berbagai informasi penting dan jenis informan ini biasanya memiliki pengetahuan yang luas, dalam arti informan ini memiliki informasi yang dibutuhkan peneliti dan yang tepatnya sesuai dengan fokus penelitian dan informan kunci yang akan dipakai sipeneliti adalah pengurus Sikh Community Education Centre itu sendiri yaitu pak Pritam singh, Salwinder singh, pendeta serta pak Harjit singh. Namun dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan bahwa informan kunci ini dapat juga diperankan oleh informan biasa. o Informan Biasa adalah orang yang juga memberikan informasi, namun bedanya informan ini tidak begitu memiliki pengertian yang banyak tentang sistem perkawinan suku bangsa Punjabi penganut ajaran Sikh. Informan biasa ini adalah umat agama Sikh itu sendiri, yaitu simmi kaour, nermat singh, Baldave singh, Sardol singh dan yang lainnya. Selain menentukan informan, penelitian ini juga didukung dengan observasi dan wawancara. Sebagaimana yang telah dikatakan, penelitian ini bersifat deskriptif yang Universitas Sumatera Utara 29 memakai pendekatan kualitatif dan karena itu dalam penelitian ini ada dua jenis data yang harus dikumpulkan, dimana data itu terdiri atas data primer dan data sekunder. Data Primer yang dimaksud di sini adalah data yang diperoleh dari lapangan atau tempat dimana si peneliti sedang melakukan penelitian. Data ini juga diperoleh melalui beberapa metode, yaitu : o Observasi pengamatan Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai sistem perkawinan dalam ajaran Sikh. Dan setelah melihat bagaimana berjalannya acara perkawinan itu, maka observasi awal ini dapat menjadi data awal si peneliti untuk lebih melengkapi data yang diperlukan. Observasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi tanpa partisipasi, dimana peneliti tidak ikut terlibat atau melibatkan diri dalam segala sistem perkawinan pada suku bangsa Punjabi Sikh. o Wawancara Wawancara yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Dalam wawancara mendalam ini, peneliti memakai pedoman wawancara atau yang sering disebut dengan interview guide. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi dari berbagai informan yang terkait sesuai dengan fokus penelitian. Wawancara mendalam tersebut akan ditujukan kepada informan kunci, dimana informan kunci akan menjelaskan berbagai aturan-aturan yang terkait dengan sistem perkawinan suku bangsa Punjabi. Dan wawancara mendalam ini tidak hanya ditujukan pada infoman kunci melainkan juga ditujukan pada informan biasa. Kepada informan biasa, peneliti akan menanyakan bagaimana sistem perkawinan ini dilakukan dan apakah ada penentuan-penentuan sebelum melaksanakan upacara perkawinan. Universitas Sumatera Utara 30 Setelah memenuhi data primer, peneliti juga memerlukan data sekunder. Dimana data ini akan lebih melengkapi data-data yang sudah ada dari lapangan, melalui studi kepustakaan yang diperoleh dari berbagai buku-buku ilmiah, jurnal, media massa serta internet yang terkait dengan sistem perkawinan.

3. Analisa data